Whole Family Interlude Part 52
SAYANG….?
Bella terbangun dari tidurnya dimana posisi matahari diluar jendela sudah cukup tinggi. lingerie yg ia pakai berusaha menutupi aurat tubuhnya, namun karena modelnya yg cukup mini pahanya yg sangat mulus namun sudah dijamah oleh beberapa cowok itu menunjukkan komolekannya.
di sebelahnya sudah kosong, suaminya entah berada dimana. ia terkaget, karena sangat jarang dia bangun terlambat, apalagi suaminya sudah bangun duluan. Bella bangkit, lalu memakai kimono untuk menutupi tubuhnya dan berjalan keluar kamar.
dia menyaksikan suaminya sudah berada di meja makan sudah rapi dan menyantap sarapannya. di dalam kepala Bella hanya berusaha merangkai sebuah puzzle. kenapa suaminya tak membangunkannya, kenapa ia seperti di bius, padahal suara mandi dan siap-siap biasanya terdengar cukup jelas. apakah karena ia sangat capek malam sebelumnya lantas ia seperti dibius.
Bella berjalan dan berada disebelah suaminya.
“mas, kok gak membangunkan aku”, ujarnya dengan sangat lembut.
“kamu terlihat sangat capek dan nyenyak, aku tak berani membangunkanmu”, balasnya sambil melirik, tersenyum kearahnya dan kembali matanya tertuju pada makanan yg berada di hadapannya.
wanita dua anak itu lantas berjalan ke dapur dan berbicara sesuatu pada pembantunya yg sudah menyiapkan makanam untuk suaminya dan kedua anaknya yg sudah berangkat sekolah. ia tak berpikir apakah tadi malam para pembantunya mengetahui perbuatan bejat majikannya. Bella seolah tak ingin memikirkan itu.
Andri sudah selesai menyantap sarapannya, dan bangkit untuk ke kantor. saat berjalan kearah luar, Bella berjalan dibelakangnya. beberapa langkah sebelum keluar, Andri memutar badannya dan memeluk istrinya. mencium bibirnya dan berbisik.
“i love you sayang……”, sangat lirih dan ikhlas.
“i love you too mas..”, balasan yg juga sangat ikhlas.
Bella terdiam dan terpaku, apakah ini titik balik hubungan yg membaik bagi keluarga ini.
*
Bella memasuki ke dalam kamar mandi, melepas seluruh pakaiannya. bertelanjang tanpa satu helaipun yg tertempel. bekas cupangan di payudaranya masih terlihat jelas dan cukup banyak. matanya nampak sayu bagaikan seorang wanita yg sering berogasme. tatapan matanya tak lagi tajam seperti saat awal menikah, kini aliran orgasme terus mengalir dari tubuh wanita berwajah kearaban ini. tak hanya suaminya yg pernah mengunjungi vaginanya, namun beberapa pria. sudah bagaikan warung.
Ia melihat dan meraba vaginanya, tak lagi berbentuk indah bagaikan garis saat masih perawan, bahkan saat setelah menikah dengan mas Andri juga masih indah. walau begitu wangi khas vagina dan daun sirih masih tetap terjaga.
“maafkan aku…tak hanya suamiku yg mengunjungimu…”, ujarnya sambil meraba kewanitaanya.
“bahkan payudaraku juga membekas belasan cupangan dari pria yg seharusnya tak melihatku telanjang”, lanjutnya penuh sesal.
butiran air membasuh bersih lendir yg tertempel pada tubuhnya dari kegiatan seks ia lakukan bersama Petra. rambut yg hitam dan lebat ia beri shampo untuk menghilangkan bekas perbuatan tercela ibu dua anak ini. walau sudah berusia 30 tahun lebih, kemolekannya tetap terjaga, pria manapun akan ngaceng jika melihat Bella hanya menggunakan pakaian yg minim.
*
terbayang dengan jelas kejadian tadi malam setelah berhubungan, dimana Bella sangat marah dan penuh sesal akibat umbaran nafsu yg mereka lakukan. dibalik meja kerjanya, Andri bagaikan seseorang yg penuh dengan beban dan banyak pikiran.
KNOCK KNOCK KNOCK
“masuuuk!!”, teriak Andri.
masuklah seorang wanita mengenakan rok span ketat, wanita itu tak lain adalah Astrid, assisten boss Andri.
“pak, ini berkas suaminya mbak Tasya sudah masuk, tinggal pak Andri tanda tangan, efektif masuk kerjanya plus sebulan dan berkas ini surat mengunduran diri mbak Tasya, sudah clear semua. untuk mbak Tasya efektifnya 2 minggu dari surat ini di tanda tangan”, terang Astrid.
“oke noted. terimakasih Trid”, balas Andri.
wanita yg sering dijadikan tempat bossnya mengumbar nafsu itu memutar badannya dan berjalan keluar ruangan Andri serta menutup kembali pintunya.
berkas itu Andri baca dan dia kembalikan kembali pada stopmapnya.
Andri masih terbayang dengan istrinya. jelas dia tak ingin kehilangan wanita yg telah mengandung dan melahirkan anaknya. dia juga sadar kalau kegilaan ini juga karena ajakan istrinya, hanya saja Andri yg tak mampu menahan godaan seks yg ditawarkan oleh wanita disekitar dia.
pria yg bekerja sebagai direktur oprasional dan kerjasama ini sudah bersiap untuk pulang tanpa menyampaikan surat yg ditujukan untuk Tasya. dia sedang tidak mood untuk bertemu dengan siapapun.
Andri hanya ingin segera bertemu istrinya.
setibanya dirumah, istrinya sibuk dengan kedua anaknya dan seraya membersihkan rumah layaknya ibu rumah tangga lainnya.
tak banyak yg diobrolkan dari kedua pasangan ini, tak ada yg berani melanjutkan obrolan pada malam itu. begitu pula dengan memulai dengan rangsangan untuk berhubungan. hampir 3 hari mereka berdua berlaga tak terjadi apa-apa, namun dalam hatinya penuh dengan kegundahan.
*
4 hari kemudian.
terik matahari sudah menyinari dengan ganas, sehingga berada dirumah jika tidak menggunakan AC rasanya sangat tidak enak sekali. Bella dengan sangat anggun duduk di ruang santai di lantai atas.
Petra [12.19] : mbak Bell, ini Petra hehe, sedang apa ini?
pesan singkat yg membuat mood Bella campur aduk tidak karuan.
Bella [12.24] : hello mas, sedang tidak ada apa-apa, bagaimana mas?
Petra [12.25] : haha engga kok, nanti sore yuk selepas aku pulang kantor, sebentar aja, jam 8 kamu sudah sampai rumah lah.
ajakan Petra tak lain adalah untuk indehoy menikmati surga dunia, ajakan yg Bella sudah terima saat setelah selesai bercinta.
Bella [12.39] : hehe makasih mas, atas ajakannya, tapi aku sedang engga mood untuk melakukan itu, maaf ya.
balas singkat, padat dan jelas.
Petra [12.40] : yah, yauda oke gapapa Bell, sante aja hehe.
Bella lantas menaruh HPnya, dia berpikir sejenak, bukan untuk mempertimbangkan ajakan Petra, namun lebih pada suaminya, apakah suaminya juga diajak oleh Zaskia. bagaimana kalau suaminya menerima ajakan Zaskia. dengan sangat cemas dia melihat jam dinding yg bergerak sangat lambat sekali seolah terhenti. menunggu apakah suaminya pulang tepat waktu atau justru lembur. jikalau lembur, apakah lembur yg benar-benar lembur atau lembur untuk urusan lain.
“mas….Andri…..aku kangen….kangen kamu yg dulu…..”, sesal Bella memikirkan masalalunya, saat pacaran yg penuh dengan perhatian dan awal pernikahan yg sangat harmonis. serasa dunia milik berdua.
*
di ruang kantor yg penuh dengan urusan surat menyurat. Andri seolah sedang berenang di antara kertas yg sangat banyak, begitu pula dengan berkas yg harus ia tanda tangani.
kringgg..kringg..
“hello mbak Astrid”, sapa Andri di balik telepon.
“eh pak Andri, berkas Tasya sudah diberikan? saya dapat email dari perusahaan suaminya terkait berkas penerimaannya”, tanya Astrid to the point.
“demn, aku lupa, oke nanti sore ku berikan”, balas Andri sambil mencari stopmap itu.
“ahh begonya bisa terlupa…”, ujar Andri dalam hati sambil menandatangani berkasnya dan dia taruh diatas sendiri.
Andri [14.40] : Tasya, berkasmu dan suamimu suda ready, bisa diambil.
Tasya [14.50] : siap bapak, nanti sekalian pulang saya ambil.
Andri memegang berkas sambil membuka dan membacanya, posisi Tasya akan digantikan langsung oleh suaminya. dia berpikir bahwa Tasya yg doyan ia pakai aja masih memikirkan suaminya. jika memang Tasya nakal, pastinya ia membiarkan suaminya berada di tengah laut dan ia menikmati harta yg melimpah dari pemberian suaminya sembari menikmati seks dari pria lain yg jelas dapat dan mampu membuatnya terlelah.
Andri duduk dengan santai menikmati empuknya kursi yg di fasilitasi oleh kantor. menunggu wanita yg akan mengambil berkasnya itu.
KNOCK KNOCK
“pak, permisi”, sapa Tasya yg seperti biasa mengenakan atasan warna putih dan rok span seatas lutut serta high heels hitam yg membuat pantatnya terangkat.
“eh masuk masuk”, balas Andri.
Tasya menutup pintunya hingga benar-benar tertutup, karena bagi wanita satu anak ini, masuk ke ruangan pak Andri sama aja dengan quick seks panas di dalam ruangannya. dengan ikhlas ia menyerahkan tubuhnya, jikalau tanpa dibantu tubuhnya, berkas pergantian ini pasti juga akan memakam waktu yg cukup lama.
“ini berkasmu, dan suamimu. sudah ku tanda tangani semua, tinggal proses pemindahan yg paling butuh waktu sebulan”, terang Andri dengan lugas layaknya seorang bos.
Tasya menerima berkas tersebut sembari menundukkan badannya.
“terimakasih pak, akan saya forward pada suami saya”, balasnya yg juga cukup profesional.
“saya yg terimakasih, saya selaku atasan, mohon maaf jika selama memimpin ada salah atau adahal yg kurang pas”, balas Andri dengan tulus.
“iya pak, sama-sama, kalau selama ini juga ada salah”, balas Tasya.
Tasya yg sedang duduk dan diam sejenak.
“ehmm akhirnya saya akan jadi ibu rumah tangga secara utuh…”, ujarnya tanpa ada yg memulai.
“bukannya itu yg kamu mau..”, balas Andri.
“iya..”, sembari tertawa kecil, “suami saya jangan di nakali yah pak disini haha”, lanjutnya.
“haha sudah puas nakalin istrinya kemarin-kemarin haha”, balas Andri yg mulai santai dan obrolan menjurus.
“haha tinggal sebulan lho pak, engga mau dimaksimalkan dulu nakalinnya, ehh..”, ujar Tasya yg menggoda boss-nya seperti biasa.
“haha dasar..”, balas singkat Andri.
“udah beberapa hari nih, engga dikencan pak Andri haha”, ajak Tasya yg memang menggoda Andri.
“hmmm wait, nanti kalau sudah resign, engga bisa main serong lagi dong, lagian suamimu ada disini”, tanya Andri pada Tasya.
“iya pak, memang itu tujuan saya, kalau disini lama-lama, bisa bisa saya ketagihan dan engga mau berhenti dan berzina terus, ini jalan satu-satunya. membuka lembaran baru”, terang Tasya pada bossnya yg juga dihadapkan posisi yg hampir sama.
Andri hanya mengangguk-angguk.
“hmm makanya hihi ini last chance buat pak Andri untuk….hmmm taulah….”, ajak Tasya pada bossnya yg selalu sukses membuat dia muncrat dan ketagihan.
“hahha, gitu yah haha ntaran aja yah, sedang banyak pikiran nih..”, balas Andri yg membuat Tasya kecewa tentunya.
“hmm haha boleh, hmmm booking kamar aja pak hihi, biar bisa lebih bebas dan gak usah nginep, saya pamit sekalian pak, kalau gak mau sekarang hehe”, ujar Tasya sambil mengangkat pantatnya dari kursi untuk segera beranjak pulang.
“hahha..”, balas Andri dengan tawa.
“jujur pak, tiap malam saat sendiri, saya sering masturbasi pakai dildo membayangkan pak Andri menaiki saya…”, ujar Tasya genit sambil berjalan keluar dari kantornya. Andri hanya terbengong dan tersenyum, namun urusan dengan istrinya dirumah membuat dia enggan untuk bercinta.
pukul 16.30 Andri memutuskan untuk pulang kerumah, ajakan bercinta dengan Tasya ia tolak dengan halus, jikalau tadi bercinta, bisa saja ia pulang dari kantor pukul 7 malam seperti biasanya.
setibanya dirumah, ia tak menyaksikan istrinya dimanapun, rumah terasa sepi, pembantu juga tak menunjukkan batang hidungnya, begitupula dengan kedua anaknya. namun mobil Bella berada di dalam garasi dengan posisi yg sama dari tadi pagi saat ia berangkat kerja.
dengan perasaan cemas dengan keadaan rumahnya, yg sepi. ia berjalan ke arah kamarnya.
membuka pintu, tak terkunci.
“sayangggg……………..??”, sapa Andri saat membuka kamarnya
-BERSAMBUNG-
Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂