Untuk Masa Lebih Baik Part 31

Untuk Masa Lebih Baik Part 31

FOR THE BETTER TIMES
(FINAL CHAPTER)

Dengan tangisan bayi yang mengajarkan kembali bagaimana menari Bagaimana mengingat janji dan mengepalkan jemari

Bagaimana seharusnya hari-hari berbagi api

Bagaimana menyulutnya pada nadi dan mengumpulkan nyali

For The Better Times, sebenarnya definisi tentang sesuatu yang lebih baik adalah abu, bahkan saya sendiri tak tahu seperti apa hal yang lebih baik sedang satu pergi dan berganti dengan yang baru yang sama, dengan satu kurang dan lebihnya masing-masing.

Setidaknya, hari ini tak lagi hidup hanya untuk sekedar mencari muara. Tak lagi hidup untuk sekedar mencari penasbihan dan pengukuhan tentang bagaimana cara untuk membuktikan setiap janji yang lanjur terucap.

Waktu merangkum beberapa hal, sebagian adalah tentang bagaimana kita sangat terluka dihadapan waktu, kita sangat sakit ditampar tepat pada wajah dihadapan kenyataan, lalu setiap prasangka itu ternyata salah. Semesta selalu menjawab setiap barisan doa yang diucap dan dipasrahkan.

Semesta selalu mempunyai caranya sendiri untuk itu.

Hari ini adalah hari besar dalam hidup ku, sebuah sejarah dan cerita lain akan tertulis untuk hari ini. Aku Masih bersiap dengan menggendong seorang bayi perempuan berusia satu tahun lebih yang cantik jelita seperti ibu nya. Nama nya ialah Senja Cipta Indah Pertiwi, aku sendiri yang memberi nama itu.

Setelah berkalam dengan hari-hari berat itu, akhirnya tiba hari indah ini, hari dimana akan menjadi sebuah titik balik dari sebuah kehidupan, setidaknya bagi kehidupan ku dan keluarga kecil ku sesaat nanti.

Hari-hari yang berlalu dengan caci maki, dengan tangisan, dengan amarah, dan dengan airmata. Aku tak akan pernah melupakan setiap cerita itu. Beberapa tahun sebelumnya sangat lah luar biasa.

Hari ini adalah hari pernikahan ku dengan… ah sudahlah, aku hanya ingin menceritakan beberapa waktu sebelum ini, waktu dimana malam begitu pekat dan tangisan tak terhenti hingga senja tiba dan memberikan sebuah senyuman.

siang itu aku dan kekey mengantarkan yussi menuju bandara hussein, melepas kepergian yussi tak semudah khayalku sebelumnya. Ternyata setiap hal memiliki arti hingga semua itu pergi.

Pelukan dan tangisan saling bersambutan, takan ada lagi wanita yang bisa ku ganggu hingga merasa jengkel. Takan ada lagi rengekan manja khas uci, well done yussi.

Sisa harinya ku lalui bersama kekey, selepas kepindahan yussi aku pulang kerumah walau kekey sempat memaksa ku untuk tinggal bersamanya.

Sella? Entah harus menceritakan sella seperti apa, bahasa kesedihan dan kebahagiaan apa yang pas untuk menggambarkan sella saat ini. Ketika bahasa tak cukup mampu untuk memberi makna sendiri.

Cindy? Terakhir kabar adalah cindy sekarang berada di pulau dewata dengan pacar barunya sedangkan baby Shafira kini tumbuh kembang menjadi perempuan kecil yang putih dan cantik tapi hobi tidurnya masih belum hilang, dasar bayi aneh!! Fadly masih bekerja sebagai kurir untuk sebuah perusahaan ekspedisi sambil merawat baby shafira.

Tyas? Hingga kini aku masih sering berkomunikasi bahkan bertemu denganya walau tanpa sepengetahuan kekey, another sins for another side xoxoxo.

Usaha kuliner ku? Masih berjalan statis dan usaha distro ku bersama kekey? Puja dewa marmut! Distro ku bersama sella telah mampu membuka cabang toko di beberapa kota besar diluar kota Bandung.

Hutang ku pasca di rampok cindy? As you know, lunas ketika setahun setelah menikah.

Terdengar seperti ending disebuah film kan? Dengan akhir bahagia. Tapi yakin kah dengan pernikahan ku hari ini adalah sebuah akhir yang bahagia? Lalu bagaimana dengan sebuah kehilangan besar dan sebuah kesedihan yang mendalam yang pasti akan lama untuk bisa terobati.

SELLA POV

Saya masih ingat meski tak terlalu persis, saat itu pertemuan pertama ku dengan rey. Seperti malam biasa yang selalu saya lalui sebelumnya, tak ada kesan yang spesial ketika itu dari sosok seorang rey.

Rey datang seperti memang dikirimkan oleh semesta untuk menyelamatkan ku dari sebuah kehidupan yang gelap. Rey memberikan ku tempat untuk hidup, memberikan ku harapan untuk melanjutkan hidup dan memberikan ku sebuah mimpi yang kemudian terwujud menjadi sebuah kenyataan. Entah sudah berapa banyak materi yang rey keluarkan untuk ku waktu itu bahkan hingga kepergian ku si Australia semua di urus oleh rey.

Saya masih ingat suatu sudut kamar disebuah kost-kostan di sekitaran kota Bandung tempat ku dengan rey waktu itu, ketika akhirnya rey seperti mengadopsi ku. Di pojokan Rooftops kostan itu hampir setiap sore rey terduduk disana menikmati senja. Entah, tapi rey sangat mencintai saat senja jatuh sambil menjemput maghrib.

Menurut rey senja mereflesikan sebuah kehidupan yang begitu melelahkan tapi begitu percuma untuk dilalui tanpa makna dan setiap kenangan haruslah cukup untuk membuat kita tersenyum dikemudian hari.

Rey bukan orang yang banyak bicara. setidaknya, walau ia senang mengobrol dan sangat cocok untuk dijadikan lawan bicara untuk hal apapun. Rey orang yang cuek walau ada sisi lainya yang sedikit pemalu. Rey lebih suka menunjukan suatu hal dari pada sekedar menasehati untuk sesuatu hal.

Belakangan, saya baru paham tentang apa saja yang diberikan oleh rey bukanlah sebuah hal yang sembarangan. Mulai dari tempat tinggal, materi, kesabaran hingga perasaanya untuk ku. Dan dengan jalan hidup saya yang sekarang, saya pernah berandai apa jadinya jika waktu itu rey tak pernah ada dalam dan masuk pada hidup saya.

Rey adalah seorang pekerja keras walau ia tak pernah ingin menjadi seorang pekerja dalam artian yang tabu yang hanya sekedar menerima gaji bulanan, ia lebih sudi menerima uang kecil dari usahanya sendiri.

Dan rey pula lah yang mengenalkan saya pada sisi lain kehidupan yang sangat bisa meriah ketika kita menginjak pedal gas kehidupan hingga pol dan sebisa mungkin tak menginjak rem sedikitp un.

Seperti manusia lainya, rey mempunyai beberapa memori yang tak terlalu ingin ia ingat secara mendalam. Meski tanpa ekspresi kecewa aku tau ada raut galau saat ia beberapa kali menceritakan sebuah memori dalam hidupnya belakangan ini.

Dan Rey tetaplah seorang rey yang spesial khususnya untuk ku. Untuk seorang sella yang terlambat sadar. Tanpa banyak berkata atau sekedar menasehati tanpa memberi jalan, rey memberikan perspektif kehidupan lain diluar sana yang sangat tidak baik-baik saja. Dangan caranya sendiri rey selalu memberi saya sebuah jendela kecil untuk bisa melihat keluar dan menitah ku untuk menyaksikan keluar, menyaksikan betapa kejamnya kehidupan ini dengan ketidakadlianya dan membawa saya ke pada tempat-tempat dimana langit tak berpihak dan sudut ruang kehidupan yang tak satu pun malaikait mau untuk menyinggahinya.

Dan setiap kenangan yang tersimpan tentang setiap detail yang berwujud seorang rey akan saya simpan rapih selalu. Setidaknya untuk saat ini setiap memori itu memberikan saya stimulus yang lebih untuk bertahan hidup, untuk melanjutkan hidup bersama rey nantinya. Semoga!

Hari ini aku hanya berharap mempunyai waktu lebih untuk bisa bersama rey, hari ini aku hanya mengharapkan semesta untuk memberikan kesempatan untuk ku menebus setiap salah ku pada rey. Semoga masih ada waktu untuk ku, untuk bisa melihat senyum bahagia rey.

Hingga akhirnya jhon datang dalam hidupku,pada suatu sore ia menelepon ku. Jhon bilang bahwa ia kenal dengan ayah ku dan mengajak ku untuk bertemu. Esoknya aku langsung bertemu dengan jhon seorang pria botak dengan style bonafit ala borjuis masa kini.

Ternyata jhon memang mengenal sosok ayah ku yang aku sendiri tak tahu kabarnya, jhon bilang bahwa ia berhutang budi pada ayahku dan ingin membalasnya lewat diriku karena jhon tak pernah menemukan ayah ku setelah beberapa kali ia berusaha mencarinya. Jhon sangat merasa hutang budi yang mendalam pada ayah ku, yang kemudian hari aku tahu bahwa semua itu adalah kebohongan besar.

Setelah pertemuan pertama ku dengan jhon, hari-hari selanjutnya aku semakin sering bertemu denganya. Hal yang sebenarnya tak pantas ku lakukan belum lagi aku selalu berbohong pada rey ketika akan bertemu dengan jhon.

Rey hanya terlihat pasrah dengan apa yang kulakukan, walau aku tau sebenarnya rey sangat terganggu dan aktivitas baru ku. Aku hanya selalu beralasan untuk bertemu dengan teman ku untuk mengurus sebuah bisnis baru.

Jhon menjanjikan ku banyak hal, dari bisnis kecil hingga bisnis besar, banyak kata-kata manis yang keluar dari bibir jhon belum lagi pujian jhon pada diri ku terus mengalir tanpa henti seolah memang aku ini adalah wanita yang paling cantik.

Hingga lama-lama aku terbuai oleh jhon sedangkan hubugan ku dengan rey semakin hambar, dengan rey yang semakin sibuk ngurus toko dan hanya memiliki sedikit waktu untuk ku. Hal yang aku sesali dikemudian hari.

Entah apa yang jhon lakukan hingga akhirnya aku merasa jatuh cinta pada sosok jhon yang sangat dewasa dan santai, entah kenapa pula aku mulai merasa benci pada rey orang yang telah menyelamatkan hidup ku. Orang yang tulus mencintaiku tanpa peduli betapa kotor masa lalu ku.

Hingga akhirnya rey memergoki ku tengah bersama jhon dikamar kost aku dengan rey, tepat dimana hari perayaan satu tahun hubungan ku dengan rey. Mengingat moment itu hanya membuat ku selalu merasa menjadi wanita yang paling jahat dan tahu diri.

aku tau betapa kecewanya rey pada ku waktu itu, betapa sakit hatinya rey tepat dihari besar kami aku malah menghianatinya. Aneh, tak perlu waktu lama untuk ku merasa sedih kehilangan rey. Sosok jhon dengan santai menggantikan tempat rey waktu itu dengan cepat.

Aku tak ingin bercerita banyak tentang jhon, ia tak lebih dari sebuah bencana yang hadir dan meratakan hidupku dengan tanah. Hingga aku hamil olehnya tiba-tiba jhon menghilang begitu saja.

Aku tau bahwa ini pertanda buruk dan intuisi ku berkata aku tak akan lagi melihat jhon apalagi untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya dan menjadi seorang ayah untuk anak dalam perut ku ini.

Hingga suatu hari, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu apartment ku.

TOK!!

TOKKKK!!

Sedikit malas aku membukakan pintu waktu itu, ditambah kandungan ku sudah masuk bulan kelima.

“DASAR PEREMPUAN MURAHAN GAK TAU DIRI, BISANYA GANGGUIN SUAMI ORANG!!!” hardik seorang wanita yang tadi mengetuk pintu itu. Seorang wanita keturunan dan ku taksir usianya mungkin sekitar 35 tahunan.

“Maaf mba ini siapa ya?” tanya ku pada wanita yang terlihat sangat marah ini.

“Saya ini istri nya Jhon!!! Pantes dia jarang pulang ternyata kamu umpetin disini dulu hah? Kamu mau morotin suami saya hah???sampe sengaja hamil biar kamu jadi istri jhon? Dasar pelacur!!!”

PLAK!!!

Wanita itu langsung menampar wajah ku, terasa panas pipi ku dan hati ini terasa begitu sakit terlebih ketika tahu bahwa ia adalah istri dari orang yang menghamili ku.

Umpatan dan caci maki untuk ku terus keluar dari bibir kecil wanita didepan ku ini, bibir kecil namun mengeluarkan kata-kata yang begitu pedas nan menyakitkan hati.

Tak lama ku lihat jhon datang keluar dari lift. Ia berjalan santai dengan raut wajah tanpa dosa sekali pun.

“Udah mah ga usah urusin cewe jablay kaya gini, kan udah papah jelasin kan.. sekarang ambil aja semuanya mah…” ucap jhon didepan ku sambil merangkul pinggang wanita yang baru saja menampar ku.

Aku hanya mematung diam, Anjing! Batin ku. Wanita itu langsung masuk kedalam apartment ku tanpa permisi dan dengan sengaja menabrak sisi tubuh ku. Dan meninggal ku yang mematung didepan pintu bersama jhon dengan senyuman kecilnya, senyuman seolah ia memenangkan sesuatu. Jelas! Ia menang dalam hal ini menyisakan aku yang terbuai.

Sekita itu aku langsung teringat wajah seorang rey. Pelan, tapi air mata ku menetes begitu saja keluar dari ujung sudut mata ini.

“Sorry sell.. ini emang rencana gue.. rencana gue buat ngancurin hidup lo hahaha!!… dan apa yang lo rasain sekarang adalah perasaan yang dulu gue rasain waktu dulu bokap lu ngancurin hidup dan keluarga gue… sakitkan sell? Hahahah!! Mau marah?? Salahin bokap lu dulu… asal lo tau sel, bokap lo dulu nipu bokap gue… dia bawa lari uang bokap gue hasil warisan dari keluarga gue lalu bikin perusahaan yang gak lama bangkrut itu hahaha uang haram sih… ga Cuma itu sell.. lo juga harus tau… nyokap lu itu dulu adalah pacar bokap gue! Dan bokap lo…. ngehamilinnya itu untuk bisa dia nikahin… anjing emang bokap lu…”

“sekarang lo gak lebih dari sampah yang gak punya apa-apa kaya guedan keluarga gue dulu hahahaha!!!… gue dateng ke hidup lo emang untuk ngerusakin hidup lo… anyway.. toko lo udah gue jual sahamnya keorang lain dan ini adalah sisa dari itu uang itu… lo ambil nih buat gugurin tuh bocah dalem perut lo… sudi banget gue jadi bapak dari anak itu apalagi punya istri macem lonte murahan kaya lo hahahaha….” ucap jhon dengan enteng sambil mengeluarkan uang dari sakunya lalu melemparnya tepat ke wajah ku. Uang-uang itu seketika berhamburan di lantai dan tak lama wanita tadi menarik ku keluar kamar apartment ku.

“bawa ni semua baju kamu, dan jangan pernah gangu jhon lagi….” ucap wanita itu ketus sambil melempar koper ku lalu ia mengunci pintu kamar apartment aku juga lihat ia membawa kunci mobil ku.

Jhon beserta istri langsung meninggalkan ku, jhon kembali tersenyum. Senyum yang begitu menyakitkan untuk ku lihat hingga akhirnya jhon bersama istrinya masuk kedalam lift.

Aku memungut uang yang berhamburan di lantai, aku tau ini sangat hina untuk memungut tapi aku sadar aku tak memiliki apa-apa lagi. Aku tak memiliki tabungan juga waktu itu.

REY POV

Waktu itu sore hari, saya sedang duduk didalam toko bersama kekey yang tengah sibuk didepan komputer ditemani beberapa pegawai toko. Ada sebuah taksi berhenti tepat di depan toko tak lama keluar seorang wanita sambil membawa koper dan dengan wajah yang basah penuh dengan airmata.

Sella! Ia langsung masuk kedalam toko ku dan duduk dikursi sebelah ku tanpa bertaka apapun hanya senggukan kecil dari tangisanya. Kedatangan sella yang tiba tiba itu membuat seluruh seisi toko terkaget dan diam mematung. Untuk beberapa moment toko begitu hening, semua mencoba membaca apa yang sedang terjadi pada sella ditambah perutnya yang makin besar.

Aku lalu berdiri menghampiri kekey, “something happen darl..” ucap ku sambil mengambil kunci mobil kekey, dan kekey sendiri langsung bangkit dari duduknya dan segera mengambil beberapa barang lalu dimasukan kedalam tas kecilnya.

Lalu aku berjalan menghampiri sella dan sedikit duduk dihadapanya sambil mengusap beberapa tetesan airmata yang masih keluar dari matanya.

“Sell, yuk ikut… jangan disini…” ucap ku pelan pada sella.

Didalam mobil, kekey duduk dibelakang bersama sella yang masih belum berhenti dengan tangisanya. Kekey dengan sabar memeluk tubuh sella sambil mengusap halus punggung sella. Aku mencoba fokus untuk mengendarai mobil ini walau jujur pikiran ku kalut dengan bermacam pikiran-pikiran dan tebak tebakan ku tentang apa yang terjadi pada sella.

Akhirnya sampailah di apartment kekey, aku dan kekey masih sabar menunggu sella untuk mau bercerita. Suasana begitu hening aku dan kekey sesekali saling menatap. Hingga akhirnya sella menarik nafas panjang dan meminum segelas air yang tadi kekey suguhkan untuk dia.

Aneh! Padahal kekey bisa dibilang Cuma kenal sekilas sama sella tapi bisa se-care dan se-aware itu sama sella…

saya sangat marah setelah mendengar semua cerita sella tentang apa yang baru saja terjadi padanya dan semua hal tentang jhon. Sella terus menangis ketika menceritakan semuanya.

Disatu sisi saya merasa ada yang janggal dan sangat klise tapi disisi lain mungkin semua itu bisa saja terjadi ditambah sella tak meu menceritakan secara detail bagaimana ia dan jhon bisa bertemu.

Sesaat suasana menjadi hening, semua sibuk dengan pemikiran masing-masing. “Gue yang bakal jadi bokap untuk anak lu sell.. gue yang yang akan nikahin elu….” Tiba-tiba saja aku bercuap itu.

Kekey dan sella langsung terlihat kaget dengan ucapan ku itu. Aku tahu ucapan ku barusan akan sangat tidak adil untuk seorang kekey, ia yang akhir-akhir ini menemani ku dan tulus mencintaiku entah mengapa aku pun bisa mengucapkan itu semua padahal rasa untuk sella sudah lama aku simpan dan tak ingin aku ungkit lagi tapi sisi lain hati ku merasa sangat tidak tega melihat sella yang seperti ini.

“Lu bego rey!! Ngapain lu harus bertanggung jawab untuk sesuatu yang bukan jadi tanggung jawab elo!! Dan lu tolol rey!! Plis untuk sekarang jadi mau jadi orang nyelamatin gue kaya dulu lagi rey… sekarang udah beda!! Lu harus bisa dewasa….”

“lu ga seharusnya ngomong gitu rey! Sekarang ada kekey yang tulus sayang sama elo dan lu mau ninggalin kekey demi gue yang kaya gini…? Ini semua ga adil untuk kekey.. gue juga udah bilang lu harus bisa lupain semua tentang gue dan lu harus bisa tulus sayang sama kekey!….” ucap sella dengan nada yang sedikit marah sementara kekey hanya terdiam mendengarkan.

hari ini adalah hari pernikahan ku dengan.. kekey, dengan seorang kheiza. Pernikahan dengan persiapan yang terhitung cepat, terbilang aku dan kekey hanya sekitar dua bulan mempersiapkan pernikahan kami.

Sebelum akhirnya aku memutuskan menikah dengan kekey ada hari-hari berat yang kulalui untuk meyakinkan perasaan ku terhadap kekey hingga pada akhirnya aku tersadar bahwa menyiakan kekey akan menjadi sebuah kebodohan terbesar dalam hidup ku.

Ketika pertama kali menghadap keluarga besar kekey aku sempat merasa pesimis akan respon keluarga kekey pada ku, keluarga kekey bisa dibilang bukanlah sebuah keluarga yang biasa. Tapi itu semua salah dan yang kudapat sangat berbalik dari semua yang ku bayangkan sebelumnya. Sambutan yang begitu hangat dan keterbukaan keluarga kekey lah yang kudapat serta merta langsung menghilangkan semua rasa gugup ku.

Untuk pernikahan aku dengan kekey yang bisa dibilang mewah ini aku hanya mengeluarkan uang untuk membeli seserahan dan mas kawin sedangkan masalah resepsi dan lain halnya keluarga kekey yang mengurus semuanya. What a lucky bastard!

Bahkan seminggu sebelum pernikahan ku dengan kekey kedua orang tua kekey sudah lebih dulu memberi kado pernikahan untuk ku dan kekey. Ayah kekey memberikan sebuah rumah mewah disalah satu perumahan besar di kota bandung sedangkan ibunda kekey memberikan sebuah mobil sedan mewah. Another lucky as fuck! Hahaha!!.

Sekali lagi terlihat seperti sebuah akhir kisah didalam sebuah dongeng kan dimana sang pangeran dan sang putri akhirnya hidup bahagia untuk selamanya. Memang, ini adalah sebuah akhir sekaligus sebuah awalan yang sangat bahagia untuk ku tapi ada sebuah kehilangan besar sebelum kebahagiaan ini terjadi.

Seorang bayi cantik bernama Senja Cipta Indah Pertiwi ini adalah anak nya Sella. Yep anak sella yang pada akhirnya aku adopsi, orang tua kekey pun mengetahui hal ini karena aku menceritakan semuanya secara detail dan puja dewa marmut semua keluarga kekey menerima hal ini.

Sella meminta ku untuk memberikan nama untuk bayinya ketika sore itu dalam perjalan ke sebuah rumah sakit persalinan di daerah jalan Riau bandung. Ketika lahir entah aku langsung memberikan nama itu dan sella sangat senang dengan nama yang ku berikan pada anaknya.

Setelah kejadian sella dengan jhon waktu itu sella akhirnya tinggal bersama kekey, kami bertiga saling menjaga dan merawat satu sama lain dari situ pula aku mulai merasakan sebuah rasa sayang pada kekey karena melihat kekey begitu tulus dan baik dan banyak hali lainya yang pada akhirnya membuatku mulai jatuh hati pada kekey dengan perlahan.

“Rey.. tolong janji ke satu hal… tolong jaga dan rawat anak aku ya rey.. tolong sayangin anak aku kaya kamu dulu sayang ke aku.. anggap ini kado untuk aku buat kamu rey dan tolong maafin aku untuk semua salah aku ke kamu ya rey… aku masih sangat sayang sama kamu tapi aku gak punya waktu lama lagi rey…” ucap sella sambil menggendong senja sesaat setelah melahirkan senja.

semua ucapan sella itu seakan memberi tanda dan sebuah pesan terkahir dari nya untuk ku. Tiga hari setelah melahirkan senja sella…..

sella meninggal dunia!

Sella meninggal akibat sepsis puerperalis seperti sebuah serangan bakteri, entahlah aku tak mengerti yang jelas hal itu adalah sebuah luka dan kehilangan yang mendalam untuk ku.

betapa aku masih ingat jelas semua tentang sella, antara mimpi dan nyata antara percaya dan tidak aku hanya diam lemas mengetahui bahwa sella sudah tak lagi ada.

Pada akhir hidupnya sella mendapati kehidupan yang belum cukup bahagia ditambah senja, ia akan tumbuh tanpa seorang ibu. Aku semakin lemas memikirkan semuanya.

Aku masih ingat pertemuan pertama ku dengan sella, aku masih ingat betul bagaiamana dulu sella selalu menggoda ku. Aku ingat ketika harus berpisah dengan sella karena harus pergi kerja keluar negeri hingga akhirnya aku dan sella bertemu lagi. Aku masih sangat ingat semua hal tentang sella.

Mengapa ia secepat ini pergi meninggalkan ku dan senja. Aku terpaku menatap jasad sella sambil menangisinya. Kekey hanya mencoba menenangkan ku sesekali.

Hingga akhirnya aku harus rela mengantarkan sella menuju tempat peristirahatanya yang terakhir, hari itu kebetulan bandung pun begitu mendung sedari pagi seolah mengerti dan mengiri sendu ini akan sebuah kehilangan yang begitu mendalam.

Aku hanya selau mencoba menguatkan diriku sendiri dengan berpikir bahwa terkadang sebuah kematian adalah sebuah media untuk melepaskan semua beban, kesakitan juga kepedihan semasa hidup yang terus dipikul.

Maka mungkin juga ini adalah waktunya untuk sella melepaskan semua beban hidupnya dan tertidur dai samping tuhan. Tapi bayangan dan memori tentang sella sellau saja datang dan melemahkan ku. Memang yang sangat memberatkan dari sebuah perpisahan adalah setiap kenangan yang terus terkengan dan teringat didalam kepala.

Menyaksikan perlahan jasad sella tertutup tanah adalah moment yang paling meluluhkan dan melemahkan ku, semoga sella tenang diatas sana dengan doa yang akan selau hadir dari ku.

Hingga proses pemakaman selesai aku masih terduduk disamping makam sella seolah masih tak percaya pada apa yang terjadi hingga akhirnya kekey menginatkan ku terhadap senja yang seolah langsung memberikan ku semangat lain untuk melanjutkan hidup tanpa sella dengan hadirnya senja.

sella akan menjadi cerita tersendiri dalam hidupku, sella akan selalu mempunyai tempatnya sendiri dalam hidupku, tapi cerita tentang hidupku harus tetap berlanjut mungkin kini cerita hidupku akan lebih banyak tertulis nama Kheiza dan Senja.

aku sangat berterimakasih pada semesta untuk semua ini, untuk sebuah kehilangan besar dan sesaat ada kebahagiaan besar pula yang hadir untuk ku. pada akhirnya aku belajar bagaimana untuk merelakan setelah berjuang, balajar bagaimana untuk menerima sebuah kenyataan tanpa harus merasa kecewa pada akhirnya.

dan inilah aku, rey juga kheiza dan senja.

Tamat

Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂

Daftar Part