Untuk Masa Lebih Baik Part 15
I’M JUST ANOTHER
(Who Still Fighting)
Sebuah garis takdir mampu menarik mu jauh dan merubah mu seketika, yang kemudian menghilangkan segala yang kau punya tanpa tersisa. Hingga kelak kau mempertanyakan bahwasanya siapa dirimu yang sebenarnya.
Serupa sebuah kepastian tentang sebuah kematian, maka yang dibutuhkan ketika raga masih manapak tak lebih dari sebuah harapan yang baru.
“Lu dulu yang maksa dia kerja disini, sekarang lu yang pingin ngeluarin dia, lu dulu yang bilang untuk memposisikan gue ada di posisinya tapi sekarang lu seakan bikin gue harus bersikap tega.. well, something happen rite….?” jawab sella ketika saya mencoba untuk mengutarakan keinginan ku untuk memberhentikan cindy.
Dengan tegas sella menolak permintaan ku untuk memecat cindy, jujur ada yang berubah dari wujud sella. Sella yang dulu periang kini lebih banyak diam, sella yang dulu gak pernah ngeluh sekarang jadi manusia yang mudah mengumpat pada kelelahan, sella yang dulu selalu ada di toko sekarang mulai jarang, padahal ini baru bulan ke-empat usaha saya dan sella buka.
Dan cindy?ia hanya bersikap biasa seolah tak pernah terjadi apapun, anehnya cindy dan sella sekarang terlihat semakin akrab satu sama lain. Well, something happe to sella, too..
But what the fuck is going on?
Tentang cindy, ada satu kalimat yang ia bisikan ketika satu malam di toko sebelum tutup “Rey, aku ga perlu berbuat apapun untuk bikin kamu jatuh cinta lagi sama aku… waktu bakalan ngejawab dan kita liat…. pada akhirnya siapa yang ada untuk kamu ketika semua berpaling”
What the hell is?? If all just going be like all this shit what will i became? Semesta memang penulis skenario paling tega, at all!
akhirnya waktu itu hari rabu, sekitar jam 2 siang. Cindy mendadak meringis kesatikan, dalam panik saya dan sella bawa cindy kerumah sakit di daerah jalan riau bandung. Yap! Cindy akhirnya melahirkan seorang bayi perempuan.
Dan tebak cindy memberikan nama bayi itu siapa. Yep! Menyematkan dua nama terakhirku untuk nama bayi nya, dengan nama lengkap Shafira Esa Akbar! Terpujilah engkau dewa marmut!
Skip tentang cindy, usahaku dengan sella berjalan statis tanpa penaikan atau penurunan curva penjualan yang fantatis, hampir setaun distro ini berjalan sekarang barang produksi kami lebih banyak diminati diluar daerah bandung itu juga yang membuat saya dan sella lebih banyak melakukan whole sale untuk bisa mempertahankan bisnis kami.
Hampir setahun juga saya menjalani suatu hubungan yang hambar dengan sella, perlahan tapi semakin terasa semakin banyak perubahan pada diri sella, walau sering kali saya dan sella ngobrol dan berbincang termasuk menayakan setiap perubahan pada diri sella, tapi selalu tanpa ada jeluar keluar yang kongkrit. Well, exactly, people will change.. at all!
ada fase dimana kita merasa bahwa kita hanya melakukan semuanya sendirian, bahwa kita berjalan sendiri atau bahwa hanya kita sendiri yang memikul setiap beban ini.
I long for that feeling to not feel at all.
The higher I get, the lower I’ll sink.
I can’t drown my demons, they know how to swim.
Can you feel my heart?
Teringat kembali petikan lagu itu, lagu dimana saya mengutarakan sebuah rasa hancur dan rasa kesepian yang mendalam, yang lalu kemudian lagu itu pula yang mengantarkan saya untuk mengutarakan sebuah rasa sayang saya ke sella, dangan harapan bahwa sella akan menjadi tempat untuk pulang, ketika hujan datang. Dengan harapan sella akan menjadi sebuah muara dari semua pencarian dan keterpurukan ini.
Semakin lama semua harapan itu semakin jauh, dan abu. Dalam konteks melanjutkan hidup yang sudah lama sepi.
Sekilas terkenang juga bagaimana bahasa slengean ala sella, terkenang tatapan tajam mata bulat sella yang terkadang sangat menakutkan tapi disatu sisi sangat meneduhkan. Tidak pernah lagi terlihat senyum binal sella yang dulu selalu menjadi momok tersendiri.
Waktu berjalan lambat, membuat semua semakin terasa berat. Sella semakin jarang ada di toko entah kemana, ia selalu berujar memiliki bisnis baru dengan temanya. Terkadang pulang dengan bau alkohol yang tercium tajam.
Pernah kah kalian berada didalam satu ruangan dan kalian tidak mengenali setiap orang yang ada didalam ruangan itu? Itulah perasaan saya saat ini ketika setiap malam tidur berdua dengan sella.
Seems like it’s been forever,
That you’ve been gone,
Please come back home…
I want you to know it’s a little fucked up,
That I’m stuck here waitin’, no longer debatin’,
Tired of sittin’ and hatin’ and makin’ these excuses,
For why you’re not around, and feeling so useless,
It seems one thing has been true all along,
You don’t really know what you’ve got ‘til it’s gone,
hari itu 24 november, hari dimana seharusnya menjadi satu dari hari lain yang berakhir bahagia, satu dari sekian banyaknya hari yang spesial. Hari itu adalah hari dimana saya dan sella genap satu tahun menjalani hubungan kami berdua.
Ada harapan lebih dari hari ini, semoga dengan hari ini sella dan saya bisa seperti dulu atau sedikitnya bisa saling kembali setelah hampir saling menghilang dan acuh.
Saya sengaja mempersiapkan kado kecil untuk sella bersama sebuah kue yang lengkap dengan lilin yang siap menyala terang.
Hari itu sella lagi-lagi tak berkunjung ke toko, namun saya tak terlalu peduli karena saya berpikir nanti malem sella bakalan pulang dan saya bakalan kasih Little supprise untuk sella dengan kado kecil ini.
Jam 8 malam setelah beres dari toko saya langsung mengambil kue yang tadi saya beli namun masih saya titipkan ditoko kue itu, seberesnya mengambil kue saya langsung pulang menuju kost, well, sedikit beres-beres kamar agar telihat lebih rapih dan bersih juga menyemprotkan pewangi ruangan. Setelah itu, saya langsung bergegas untuk mandi.
Than, jam 10 kurang semuanya sudah siap tinggal menunggu kepulangan sella.
Jam 11.. masih belum ada tanda-tanda sella akan pulang, saya langsung mengambil handphone dan mencoba menghubungi sella.
Telepon yang ada tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan area cobalah beberapa saat lagi, the number you are calling….
Tutt..tuttt
Hanya nada renyah operator yang menjawab beberapa panggilan saya ke hp sella.
Jam 12 malam…
Jam 1…. masih operator yang menjawab setiap panggilan saya.
Jam 2…
Jam 3…
Jam 4… sudah habis sebungkus rokok tapi sella masih belum pulang
Jam 5…
Jam 6… terdengar suara mobil sella dari area parkir kost, beberapa saat kemudian sella langsung masuk dengan sempoyongan. Lagi, bau alkohol begitu menyengat
“Ehh rey sayang… belum bobok lu? Guee langsung tidur yeeee… jangan ganggu atau pegang pegang gue rey! Lagi gak napsu gueeee!…..” hanya itu ucapan sella setelah melihat ku mematung di tepi kasur dan ia langsung melempar tas nya kelantai sehingga beberapa barang yang di bawa sella dalam tas nya sedikit tercecer-cecer di lantai dan sella langsung merebahkan tubuhnya dikasur yang kemudian dengan cepat terdengar suara mendengkur yang halus.
7 hours sit and waiting…. than all so fucking uselles?
Anjing!!!
Drrrtttt ddrrrtttt!!
Handphone sella bergetar dan pesan masuk, entah biasanya saya sangat jarang memeriksa hp sella karena saya rasa saya cukup percaya ke sella, dan bukankah hal yang paling mendasar dari sebuah hubungan adalah sebuah KEPERCAYAAN?
sebuah pesan Whats’app di handphone sella
”JHON” said:
okey sell… is enough!
Saya kemudian berdiri, mengambil kue yang tadi saya beli dan menyimpanya di tengah kamar dengan lilin yang sudah siap untuk dibakar tapi sengaja sekarang saya tidak membakar lilin-lilin yang ada di atas kue itu, kemudia saya meletakan kado kecil tadi, sebuah kotak kecil yang berisi sebuah cincin.
Lalu saya menuliskan sebuah note pada selembar kertas yang kemudian saya selipkan diantara kue dan kado tadi.
”HAPPY ANNIV” said:
Kemudian saya beranjak keluar kamar meninggalkan sella dalam tidurnya yang nyenyak, dalam liarnya alkohol yang mengalir bersama setiap darah yang di pompa jantungnya, jantungnya yang dulu pernah berdegub untuk ku, untuk seorang rey.
Meninggalkan sella cipta rahma nugroho dalam indah mimpinya, mimpinya yang dulu pernah sama dengan mimpiku untuk bersama-sama melewati hari tanpa harus merasa takut untuk saling berpisah, mimpin tentang bagaimana indahnya melewati waktu hingga nanti tua menjelang dan senja jatuh di ujung kota
Bersambung
Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂