Status Berkelas Part 32

Jancukan Jiwa, Scene 3

Berseberangan dengan Dodo yang bertempur malawan mbak Oriental. Yosa sedang berhadapan dengan mister tinggi besar. Tubuh Yosa hanya setinggi dada monster tersebut.

Yosa memasang kuda-kuda dengan mantap. Mirip kuda-kuda Dodo, kaki kiri Yosa maju beberapa jengkal agak serong ke kiri. Tubuhnya merendah. Yang sedikit berbeda dengan Dodo adalah letak tangan Yosa. Kedua tangan Yosa terkembang cantik laksana bunga yang mekar.

Menunggu cukup lama namun mister jumbo tak kunjung bersedia maju. Akhirnya Yosa memilih untuk merambat maju. Dengan gerakan super kilat Yosa melancarkan serangan ke arah leher kiri lawan. Tangan Yosa menjulur panjang, menengadah membentuk pedang.

Tukk..

Tangan Yosa menyerang kuat dan telak. Namun si monster tak bergeming. Tak ada reaksi sakit sedikitpun dari wajahnya.

Yosa tertegun. Belum sempat ia menarik tangannya, kini terlanjur direngkuh oleh mas jumbo. Mas itu menarik kuat tangan Yosa. Badan Yosa ikut terseret ke depan dengan keras dan berakhir dengan bantingan atas tubuh Yosa.

Yosa menggeliat merasakan sakit di pinggang dan punggungnya yang membentur lantai dengan keras.

Si jumbo tak berhenti. Diraihnya krah baju Yosa yang masih terkapar. Diseret paksa, lalu ia lemparkan tubuh Yosa ke atas tumpukan kursi di sudut ruangan. Sudah seperti gorila bermain dengan seekor cicak. Ringan sekali sepertinya tubuh Yosa di angkat kesana kemari.

Pelipis Yosa mengucurkan darah akibat goresan kaki-kaki kursi di wajahnya. Seketika keningnya bengkak. Sekujur tubuh Yosa seperti remuk rasanya.

Monster sadis tersebut kembali melangkah menjemput tubuh Yosa yang sudah tak berdaya.

Melihat temannya dalam bahaya, Indra berlari kencang dan menendang punggung si monster dengan kedua kakinya. Monster itu terhuyung ke depan.

Yosa tergugah oleh kegigihan Indra. Sekuat tenaga Yosa mencoba berdiri kemudian berlari bergantian menyelamatkan Indra yang sedang diincar oleh tendangan terbang lawan Indra yaitu si japanese. Yosa menyongsong tendangan si jepang dengan tendangan serupa namun dari posisi samping jepang. Alhasil tendangan si jepang terpatahkan. Ia terpental ke samping akibat tendangan Yosa.

Yosa segera merapat ke tubuh Indra. Dengan saling beradu punggung mereka menghadapi kembali si jepang dan si jumbo.

Si jumbo berlari mendekat, begitu juga si jepang.

Seperti saling mengerti satu sama lain, Yosa langsung menelungkupkan badan, memberi sandaran yang kuat bagi Indra yang melakukan rol ke belakang berikut melakukan bantingan atas tubuh si jepang.

Tubuh jepang terlempar tinggi melampaui tubuh Indra dan Yosa, kemudian menimpa tubuh Si jumbo yang semakin dekat. Kedua lawan tersebut jatuh bersamaan saling menindih satu sama lain.

Tak menunggu lama, Yosa langsung mengirimkan tendangan dua kaki ke tubuh jepang yang hampir berdiri lagi. Tubuh itu kembali terlempar. Membentur dinding dengan kuat dan roboh.

Yosa sedikit lengah. Setelah menyarangkan tendangan, ia tak sadar bahwa tubuhnya cukup dekat dengan si jumbo. Jumbo segera meraih tubuh Yosa dan memeluknya dengan sangat erat. Semakin kuat dan kuat. Napas Yosa menjadi sesak. Tulang ditubuhnya saling menghimpit.

Indra datang memukul wajah si jumbo. Tak ada reaksi, si jumbo masih terusa saja menekan tubuh Yosa. Sekali lagi indra menendang punggung si jumbo, namun tak membawa efek yang signifikan.

Yosa berusaha berontak. Dengan sisa tenaga yang ada, ia arahkan lututnya menyodok kuat tengah selangkangan si jumbo. Jumbo memekik marah dan mendorong tubuh Yosa hingga tertelentang di lantai.

Jumbo mundur memegang selangkangannya yang tentu sungguh sangat sakit dan mules.

Sekali lagi tanpa dikomando, Indra dan Yosa berlari. Masing-masing menghantam kuat kedua telinga si jumbo. Bola mata si jumbo melebar. Mulutnya menganga.

Belum selesai sampai disitu. Yosa dan indra kembali maju mengirimkan siku mereka tepat ke arah mata si jumbo.

Aaarhhh…!!!

Jumbo terkapar menerima tiga siksaan sekaligus ditubuhnya.

———-

Perkelahian bergeser ke bagian dalam rumah mewah.

Dana berlari memburu mencari keberadaan Nada. Setiap ruangan ia masuki namun tak menemukan keberadaan Nada.

“Cari siapa Daann.. “, sebuah suara muncul tiba-tiba tepat di depan Dana.

“Jampuuutt !!”, Dana mengumpat kesal mendapati Dona yang menyunggingkan senyum.

“Kangen aku ta?”, imbuh Dona lagi.

Habis sudah kesabaran Dana. Pukulan kuat Dana menyantap hebat di rahang sebelah kiri Dona. Ia terkapar, jatuh tak sadarkan diri.

“Nadaaaa…”, teriak Dana sedikit panik. Wajahnya berkeliling menyapu setiap ruangan dengan nanar.

“Lhoo.. ada tamu rupanya.. iki ta bakul gorengan iku??! hahahaha”, Pras muncul ditengah ruangan. Ditangan kanannya tergenggam sebilah samurai mengkilat. Dana sedikit getir melihat kilatan cahaya pada samurai tersebut. Meski tak seperti Khusna tapi Dana masih cukup minim kemampuan beladirinya. Ia hanya sempat mengikuti club silat di jaman sekolah. Itupun hanya sekedar ikut biasa, tak ada yang menonjol dari kemampuannya.

Pras dengan cepat maju mengibaskan samurai nya. Dana masih mampu menghindar dengan melompat dan berlari menjauh, menjaga jarak.

Pras terus memburu. Dana terus berlari menghindar membuat Pras semakin geram. Dengan iseng malah Dana menjulurkan lidah seolah mengejek Pras.

Bettt…

Hampir saja sambaran samurai mengenai jari Dana yang sedang bertumpu pada sebidang meja. Samurai itu menghqntqm kuat meja kayu hingga tertancap dan sulit dilepaskan.

Dana merespon kesempatan dengan melakukan tendangan cepat ke arah tangan Pras.

Plakk!!

Tangan Pras terlepas paksa dari samurai. Dana kembali maju melesakkan pukulan ke wajah Pras. Namun Pras cukup ahli, ia berkelit dan membalas dengan sebuah pukulan ke pinggang bagian dalam Dana. Dana meringis kesakitan.

Satu tendangan lagi mengirim Dana ke lantai. Ia terkapar merasakan sakit yang luarbiasa di pinggang dan punggungnya.

Pras maju, beberapa tendangan menghambur bebas ke tubuh Dana yang masih meringkuk. Tangan Dana berusaha menutupi wajahnya dari tendangan. Rasa sakit menjalar di seluruh tubuh. Brakkk.. tangan Dana membentur hidungnya sendiri akibat tendangan Pras yang masih belum berhenti. Hidung Dana meleleh. Darah segar menyeruak.

Hampir saja Dana pingsan. Namun entah mengapa ia masih berusaha untuk tetap sadar. Hingga pada tendangan ke sekian kalinya, Dana mampu menangkap kaki Pras.

Pras terkejut. Sejenak kemudian ia terjatuh akibat putaran dikakinya oleh Dana.

Dana segera berdiri tertatih. Kemudian menjatuhkan tubuhnya memakan wajah Pras. Siku Dana telak menyodok wajah Pras.

Sekali lagi Dana berdiri kemudian kembali menjatuhkan diri. Kali ini dada Pras menerima hujaman tubuh Dana.

Pada berdiri yang ketiga, Dana menjatuhkan tubuhnya dengan posisi lutut menghimpit leher Pras. Si Pras menjadi membelalak kesakitan.

Dari jauh Indra tampak berlari, melompat tinggi. Dana sedikit mundur, memberi ruang untuk Indra yang terbang bebas dan diakhiri oleh raungan Pras yang kesakitan menerima tubuh Indra yang berdebam menimpa tubuhnya.

Arrgghh… !!!

Ke lima orang yang lain bersamaan masuk membantu Dana. Mereka segera mengamankan Pras yang sudah lemas.

Dana kembali berlari mencari Nada. Salah satu ruang yang terkunci ia dobrak dan menemukan Nada yang menangis di dalam sana.

———-

Waktu tak berselang lama ketika Sinto datang bersama cak Supri polisi berikut tim kepolisian.

Najar juga nampak ikut bersama Sinto.

Polisi segera meringkus semua kawanan Pras tanpa sisa, termasuk Dona.

“Sek sek.. mas Pras.. aku mau tanya sebentar. Dion dimana?”, Najar menghentikan sejenak langkah polisi yang membawa Pras.

“Dion budal nang jepang menghindari kamu karena sebenarnya Dion mengidap penyakit jantung koroner. Saiki Dion wes meninggal disana. Aku juga belum tau kuburannya dimana”, jawab Pras lemah.

“Dasar keluarga sialan !!”, umpat Pras.

“Cukkk !!, Jancukan jiwa koen !!!”, Dana membalas umpatan Pras.

——-

Bersambung

Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂

Daftar Part

By Kisah Malam

Kisah Malam adalah sebuah Website yang berisikan Novel Dewasa, Novel Sex, Cerita Sex, Cerita First Time, Cerita Bersambung, Cerina Menarik Lainnya. Dukung Terus KisahMalam.Com Dengan Cara Bookmarks, Dan Nanti Kan Konten Terupdate dari KisahMalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *