Status Berkelas Part 26

Apa Kabarmu Disana?, Scene 2

“Aku berharap bisa segera kamu lamar”, Najar berterus terang kepada Indra yang saat itu duduk di hadapannya. Najar dan Indra sedang duduk bersama menikmati sate Ondomohen sambil membicarakan kelanjutan hubungan mereka.

“Iyaa”, jawab Indra singkat.

“Kok gitu aja sih jawabnya??!!”, ucap Najar sedikit tak suka atas respon flat Indra.

“Iya iya.. biar aku pikirkan dulu”, jawab Indra seperti tak berselera.

“Kamu kenapa sih? Kok pole (jadi) aneh gitu sekarang?!!”, Najar kian meninggi suaranya. Ada rasa gusar yang memaksanya.

“Aneh yopo seh. Biasa ae kok.. kalem”, balas Indra enteng.

Kegiatan makan bersama yang seharusnya berlangsung santai dan rileks berubah menjadi adu mulut yang kian memuncak. Najar tak rela merasa dipermainkan oleh Indra. Sebaliknya Indra mulai jengah karena seperti dipermainkan dalam setahun ini. Percekcokan mereka seperti susah untuk mendapatkan titik temu.

“Ooh… apa karena wanita itu ??!!!”, Najar sudah hilang kesabarannya.

“Wanita siapa??”, Indra masih saja acuh tak acuh. Dengan santainya ia terus menikmati gigitan demi gigitan sate di hadapannya.

“Siapa lagiii… gausah macak congok (akting bego) deh. Kakaknya Nada itu kan yang sekarang lagi dekat sama kamu !!”, kecurigaan Najar terhadap Dira mulai mengemuka. Sudah sejak dahulu bertemu di bandara ia sudah mencium gelagat tatapan mata aneh dari keduanya. Ia tak menyangka keadaan akan berubah semakin memuakkan seperti ini.

“Jangan asal tuduh tanpa bukti.. aku cuma berteman kok. Biasa lah pesan seragam ke dia”, Indra yang hari-harinya biasa melucu, kali ini terlihat begitu menyebalkan bagi Najar.

“Halaaahh.. alasan!!!”, Najar mencibir. Indra pun menjadi tersulut.

“Kamu disabar-sabarkan kok makin kasar ya. Gausah sebut Dira segala. Ini adalah urusan antara aku dan kamu !!”, bentak Indra. Wajahnya memerah marah.

“Ok.. ini urusan kita. Sekarang aku tanya.. kenapa kamu berubah?”, wajah Najar tak hanya memerah. Tangis tertahan diantara ucapannya.

“Kamu ga tau Jar.. betapa sulitnya menata hatiku diantara bayang-bayang suamimu. Aku merasa bodoh karena telah masuk dalam kehidupan rumah tanggamu. Ga enak Jar jadi simpenan istri orang. Mumet ndasku !!”, airmuka Indra berubah, matanya berkaca-kaca. Ada ketulusan dalam ucapannya.

“Iya aku ngerti.. dan sekarang kan aku sudah cerai. Kamu tidak sedang bersama istri orang !!”, sahut Najar mulai panik. Ia tahu bahwa Indra benar-benar telah merasa lelah berhubungan dengannya.

“Jadi cadangan maksudmu?, pemain pengganti.. taek ta!!!”, Indra mengumpat kesal. Sedihnya telah sampai keujung. Ia pun berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Najar yang tersedu sendiri.

……………

Saat bayangmu semakin menghilang
Ada setangkup rindu kupendam
Yang takkan pernah bisa terucapkan
Padamu

Sungguh kurindu pada dirimu
Ingin mengulang masa yang lalu
Walau kau telah pergi dariku
Menjauh

Dan kau pun menghilang
Tinggalkan resah untukku
Dan kau pun menghilang
Aku terdiam

Saat bayangmu semakin menghilang
Ada setangkup rindu kupendam
Yang takkan pernah bisa terucapkan
Padamu

Semakin jauh aku tertinggal
Semakin dalam aku terjatuh
Merindukan hangat yang menyatu
Darimu

(Lirik lagu : Dan Kaupun Menghilang – Rasa Band)

———-

2 hari setelah pertengkaran Najar dan Indra..

Aaauuhh !!!

Oooh oooh… terus sayang.. auhh

Enak sekali kontolmu..gedeeh bangett ahhh hmm

Indra sedang berpacu memompa liang senggama seorang wanita yang sekarang menungging seksi di hadapannya. Dengan penuh birahi Indra menyodok, meronjok liang surgawi tersebut dengan batangnya yang kekar.

“Ampunn.. ahhh”, wanita tersebut terus mendesah tanpa henti. Kenikmatan demi kenikmatan ia raih tanpa henti.

“Ssshh.. aku ga kuat Ndra.. aahh enakk sekalii”, si wanita kian mengerang penuh nafsu.

Indra berusaha meraih buah dada indah yang menggelantung bebas dan terombang-ambing goyangan persetubuhan dalam posisi doggy. Remasan demi remasan pada buah payudara sekal tersebut memantik rangsang yang lebih menggelegar pada tubuh si wanita. Ia mengaduh, mengejan, menikmati hawa binal yang menumbuk pusat impuls syaraf dalam tubuhnya.

“Oooh ssshh..akuu mo nyampe Ndra.. ahhh hmmm”, teriak sang wanita saat kedut di area kewanitaannya sudah tak mampu dibendung lagi. Pun begitu juga dengan Indra. Rasa geli di sekujur batang besarnya memaksa aliran cairan kenikmatan semakin mendekati ujung.

“Eehmmm ahhh ahhhh ahhhh….”, si wanita melengking kuat. Badannya menyentak-nyentak mendapati gelombang orgasme datang menghampirinya. Sejenak kemudian badan itu menegang kaku dalam beberapa detik dan roboh dalam posisi tertelungkup. Nafasnya terengah mencari tambahan asupan oksigen bagi paru-parunya yang terkuras habis oleh pacuan orgasme yang begitu dahsyat.

Indra segera mengocok batangnya yang hampir juga mencapai titik kulminasi menuju rasa surgawi.

“Ooooh….”, tak kurang dari enam sampai tujuh semburan kuat tertumpah diatas buah pantat dan punggung sang wanita.

———-

Minggu pagi yang indah. Langit terlihat membiru bersih tanpa gugusan kapas udara. Angin bertiup lembut mendayu, merayu, sejukkan diri, riangkan kalbu. Meski cuaca cerah namun terik sang surya tak menyengat, hanya mencium hangat. Jalanan tak terlalu padat seperti hari-hari efektif. Namun kondisi akan memadat antrian ketika memasuki kawasan hiburan, rekreasi, rumah makan, mall, dan sejenisnya. Manusia memaksimalkan kesempatan santai mengisi weekend mereka.

Najar baru saja tiba di depan kosan Indra mengendarai scoopy merah kesayangannya. Hari itu Najar membawa sebungkus bakso untuk Indra sebagai permintaan maaf karena telah membuat Indra marah. Sejujurnya Najar masih begitu cinta pada Indra. Pertengkaran dua hari yang lalu membuatnya menyesal.

Sejenak Najar tertegun di pekarangan rumah kos Indra. Ia melihat ada mobil Nada disana.

“Hmm.. tumben Nada kesini. Apa sama Dana ya??”, Najar mencoba berpikir.

Dengan cepat Najar melangkah menuju kamar Indra yang ada di lantai dua. Hingga mendekati kamar tak ada tanda-tanda bahwa ada Dana disana. Suara candaan yang sering terlantun dari mulut dua cowok yang bersahabat itu juga tak terdengar. Bahkan kamar Indra tertutup rapat pintunya.

Sedikit ganjil Najar mendekati pintu kamar Indra. Sayup terdengar percakapan, namun tak begitu jelas.

Dengan rasa ingin tahu yang besar, Najar nekad menempelkan telinga di pintu tersebut agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang percakapan yang terjadi di dalam sana.

“Makasih ya Ra.. sebuah kenikmatan yang tak terlupakan. Aku sayang kamu !!”

Pyoookk !!!

Bungkusan bakso terlepas dari tangan Najar, jatuh dan berhamburan dilantai, tepat di depan pintu kamar Indra. Mulutnya ternganga kaget. Dengan menahan tangis ia segera berlari pergi.

……….

Usai sudah cerita tentang kita
Akhiri saja segalanya
Karena ternyata sudah sejak lama
Semua dusta ku tak percaya

Jangan lagi kau datang
Tak ingin lagi ku mendengarnya
Dan kini kuminta

Pergi cepat pergi
Jangan jangan kembali
Tinggalkan ku sendiri
Memang lebih baik begini

Pergi cepat pergi
Jangan jangan kembali
Tinggalkan ku sendiri
Memang lebih baik begini

Terasa lelah sudah ku mencoba
Akhiri saja segalanya
Karena ternyata sudah sejak lama
Ku tak percaya begini akhirnya

Jangan lagi kau datang
Tak ingin lagi ku mendengarnya
Dan kini kuminta

Pergi cepat pergi
Jangan jangan kembali
Tinggalkan ku sendiri
Memang lebih baik begini

(Lirik lagu : Pergi – Cokelat)

——

Bersambung

Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂

Daftar Part

By Kisah Malam

Kisah Malam adalah sebuah Website yang berisikan Novel Dewasa, Novel Sex, Cerita Sex, Cerita First Time, Cerita Bersambung, Cerina Menarik Lainnya. Dukung Terus KisahMalam.Com Dengan Cara Bookmarks, Dan Nanti Kan Konten Terupdate dari KisahMalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *