Sinar Rembulan Part 12
Masih Hari ke Dua_Wanda
Masih Hari ke-2 Wanda
Dan akhirnya kami mandi bareng, jangan tanya sensasinya, sungguh luar biasa…
Sama gadis cantik lagi…
Ada beda antara saat mandi dengan Tiara dan Wanda, dengan Wanda, ini bukan pertama kali aku memandikan dia….
Saat dia sakit, sepulang dari rumah sakit, selama 2 hari akulah yang memandikan dia…
De javu, kali ini aku memandikan dia dan dia memandikan aku….
Saling lah…
Benar2 mandi, beneran…
Ga percaya khan….?
Ha ha ha ga papa kok…
Kalau boleh dibilang sih aku sayang Wanda, sayaang banget, soalnya aku ga punya adek apalagi yang cewek. Hubungan kami sudah sangat dekat bahkan kaya saudara…
Wanda suka minta antar kesana kemari, bahkan puncaknya aku sudah lihat badan dia total bugil kala memandikannya.
Apalagi coba.
Cuma ya ga ada greng sama sekali waktu itu, entah bagaimana bisa begitu ya aku tak tahu, namanya waktu itu masih culun pisan, lagian ngapa2in orang sakit enaknya dimana coba…
Saat ini sedikit berbeda sih…
Gimana tidak, dari mulai minta gendong itu tangan Wanda ga pernah lepas dari adek kecil….
Teganglah setegang2nya, geblek apa kalau ga tegang….
Apalagi yang megang sambil kadang2 ngocok kaga pake baju… Buligir pisan…
Sudah deh…
Ampun pokoknya…
Acara sabun menyabuni juga begitulah
Bener sih seluruh badan disabunin, cuma ya gitu deh….
Aku rasanya cuma fokus menyabuni susunya yang sekel menantang dan mekinya yang tak ada bulunya sama sekali….
Tembem lagi…
Beuh…
Betah deh disana…
Ha ha ha…
Wanda ya sama saja…
Fokusnya ya cuma di konti ku saja…
Ha ha ha ha….
Ya ha ha ha… Ketawa….
Ga ada desah atau apa…
Kaya lucu2an saja mandinya euy…
Aneh khan…
Jelas aneh lah…
Aku sampai ga habis pikir kok bisa ya begitu…
Selesai mandi lebih aneh lagi….
Bayangkan kami tidur berdua sama2 telanjang dalam satu selimut…
Tangan Wanda di dedek kecil…
Tanganku kebanyakan nangkring di putingnya, sesekali ya mampir lah ke mekinya…
Basah…?
Ya basahlah…
Meki siapa coba digesek2 ga basah…
Bahkan pemerkosa pun kalau agak lembut (ada ga ya yang lembut ? ) pasti basah juga yang diperkosa…
Sepanjang malam menjelang tidur kami entah bagaimana nyaman sekali begitu sambil berbincang kadang tertawa…
Ha ha ha…
“Mas… Kita kok aneh ya….
Denger2 dari kawan2 kalau sudah telanjang pastinya saling menggebu2 pengen ML deh…
Kok kita malah ngobrol ya”
“Iya, ngobrol2 tapi ini basah sah lho nda”
“Ih serius nih mas…”
“Ya ga tahulah, mungkin kita sudah nyaman dengan beginian kali ya Nda”
“Iya kali mas, tapi Wanda pengen O mas… Hi hi hi”
“Kalau pengen O ya prinsipnya cuma satu”
“Apa itu mas ?”
“Sedikit bicara banyak kerja, kalau perlu ya kerja kerja kerja… Ha ha ha”
“Sok atuh, si Mas banyakin kerja, Wanda pengen mas….”
Mungkin, hubungan kami yang sudah begitu dekatnya hampir kaya saudara kandung, membuat kami seolah ada perasaan yang mengganjal. Ada benteng tak kasat mata yang membuat kami seolah tak bisa melangkah lebih jauh lagi, semacam perasaan tabu atau semacamnya
Perasaan yang meskipun kami “pengen” tapi tak berani melangkah jauh, pamali…
Aku akhirnya mencoba menebas batas dengan memulai agak serius…
Bukan apa, kalau saja ternyata kami tak bisa begituan, mungkin Wanda dan aku akan sepakat jadi saudara dalam tempo singkat, tak perlu lagi berlama2 bereksperimen macam2 apalagi main sandiwara seolah pasangan suami istri.
“Wanda sayang, pejamin matanya gih, percaya sama mas….”
Entah dengan perasaan bagaimana, Wanda mulai memejamkan matanya, aku mulai dengan mengecup bibirnya perlahan…
Wanda mulai membalas kecupanku…
Aku melumat agak dalam….
Wanda membalasnya dengan tak kalah garangnya…
Lidah kami saling membelit…
Pada jeda pengambilan nafas, Wanda mulai mendesah…
“Aaahhh… Masssssss”
Aku memperhebat kulumanku…
Tanganku mulai bergerilya di dalam selimut…
Meremas susunya dan memijit putingnya…
“Ooouuuchhh maaasss”
Dada Wanda terangkat seolah ingin dijamah lebih jauh….
Aku menggeser bibirku menjilati leher jenjangnya menggigit kecil kadang…
Tangan Wanda mulai tak tentram, menggapai apapun yang didekatnya…
Kepalaku jadi sasarannya…
Dipaksanya kepalaku turun seolah kode ingin dilumat susunya…
Sepanjang jalan antara leher dan susunya aku membuat cupangan kencang…
Tanda2 merah di dadanya mulai nampak…
“Ooooowwww maassss terusss maaass”
Sampailah aku pada bulatan susunya, kuremas semakin keras….
Putingnya akhirnya menjadi sasaran mulutku…
Kusedot keras…
Wanda menggerinjal tak tentu arah…
Desahannya menjadi jeritan kecil….
Tiba2 badannya melengkung terangkat seolah melawan mulutku meminta lebih dalam mulutku bersemayam di susunya….
Kemudian badannya terlonjak lonjak mulutnya menganga…..
Semakin melonjak sampai akhirnya Wanda melemas…..
Nafasnya tersengal2…
Bibirnya tersenyum, matanya terbuka sayu….
“I love you mass….. So much”
De javu….
Seolah ulangan hari kemaren, akupun merasakan ada lonjakan rasa sayang dan sekarang membuncah rasa cintaku pada nya….
Sex itu sungguh luar biasa….
Keindahannya bisa menggugah rasa…
Makanya jangan heran kalau wanita yang diperkosa bisa jatuh cinta pada pemerkosanya…
“Masih mau lagi….?”
Wanda mengangukkan kepalanya, rupanya dia tak ingin malam ini berakhir hanya dengan acara tidur semata…
Sejak awal Tiara memujaku…
Wanda ada rasa sedikit ragu, dan ingin menghapuskan keraguannya itu….
Itulah beda keduanya….
So…
Akupun memulai lagi ritual yang sama, dengan ciuman dan lumatan di bibir…
Lanjut dengan remasan dan kuluman di putingnya…
Kala Wanda mulai melonjak2 nafsunya aku melanjutkan perjalanan menuju bukit venusnya….
Mulai dengan mengeksplorasi perutnya…
Lanjut dengan pusarnya terus turun ke bibir vaginanya yang masih rapat…
Basah disana….
Langsung kusergap mekinya….
Kulumat dengan buasnya …
Kucari klitorisnya dan kusedot2 perlahan…
Rupanya inilah akhirnya…
Pantatnya berputar melonjak2 tak tentu arah menyambut tusukan lidah dan sedotanku ….
“Aaaaahhhhhhmaassss”
Sambil memekik, Wanda memperoleh Big O nya…
Tanpa penetrasi bahkan bisa sampai 2 kali…
Mulutku benar2 basah kuyup…
Secara intens, aku masih melumat meki Wanda sampai reda goncangan tubuhnya karena orgasme…
Dua kali orgasme dalam tempo cuma 20 menit saja…
Aku beranjak bangkit menuju kamar mandi, membersihkan mulutku dan membawa handuk untuk membersihkan meki Wanda yang kuyup…
Setelah itu aku kembali memeluk mesra Wanda dan mecium dahinya…
Matanya sayu ada air mata disana….
“Mas, aku belum bisa memuaskan ya…
Belum2 aku duluan 2 kali lagi”
“Huss… Ga papa, tadi enak ga ?”
“Enak mas pake banget banget banget, muach … Sebentar ya mas, Wanda masih lemes… ”
“Menang mau ngapain, sudah tidur saja ya…. Sini mas peluk Wanda, muuuaach mas sayang dan cinta Wanda”
“Emoh ah, Wanda harus bisa bikin mas keluar… Hi hi hi
Mas pejamkan mata gih…
Wanda masih malu”
Itulah Wanda masih suka memaksa…
Tiara selalu nurut tanpa reserve…
Akupun memejamkan mataku…
Wanda dengan lembutnya melumat bibirku, pelahan saja, tipis tipis…
Tapi rasanya kok kaya gimana gitu, luar biasa semriwing, soalnya susunya sambil digesek2kan di dadaku…
Tobat….
Bener2 enak ini, kaya pijit plus2 pake susu terapistnya….
Edan….
Kemudian Wanda tambah ngedan….
Turun kebawah memainkan puting ku, digigit2 kecil, wwoooiii top deh…
Mak seerrr gitu…
Itu susunya ikut kebawah digesek2an dengan lembut ke kontiku…
Beuh…
Asli kalah rasanya coli gan…
Hampir2 saja ngecrot gan kalau ga ditahan2…
He he he…
Bukan apa pengennya sampai dikocok di mulutnya Wanda sih….
Kalau dia mau.
Eittss….
Sekarang beneran Wanda mengangin konti ke yg sudah keras bak meriam si jagur….
Moncongnya sudah benar2 di ujung puncak kepekaaannya….
Mulai di jilati kepala kontiku…
Beuh…
Lumeerrr gan…
Entah ini anak masih perawan kaga mulutnya…
Soalnya caranya memperlakukan konti ku bener2 luar biasa….
Begitu lembut gan…
PLOP…
Tiba2 dimasukkan nya kepala konti kemulutnya dan cepat2 dilepaskan lagi…
PLOP…
PLOP…
PLOP…
Tobat suhu….
“Wannn….dah mau keluar wan…awas….”
Eh Wanda malah masukin kepala kontiku semua se batang2nya hingga masuk dalaam sekali…
Rasanyaaa….
Edaaaannnn
Mak nyuussss….
CROT…. CROT…. CROT….
Entah cuma 3 kali atau lebih, pokoknya pejuku keluar deras berkali kali deh….
Rasanya melayang, jauh lebih ringan di badan dibanding dengan onani….
Beneran….
Aku mengelus kepala Wanda….
Tanda kasih sayangku padanya….
Entah kenapa, benteng tinggi yang sebelumnya membuatku memandang Wanda hanyalah sekedar adek manis lenyap sudah….
Sex memang luar biasa….
Begitu tinggi bisa menaikkan derajat sayang dan cinta…
Malam itu kami tidur larut sekali, bukan ke babak kedua…
Kami ngobrol banyak….
Ngobrol sambil elus2 lah….
Cubit2 plintir2 kocok2 juga….
Ha ha ha….
Nyesel juga napa ga pas di jogja sdh begini ya…
***
Ritual pagi dengan Wanda hampir sama dengan Tiara….
Bedanya…
Aku lebih diatur…
Harus begini, begitu ha ha ha
Tiap wanita berbeda rasanya…
Berbeda maunya….
Sama2 cantik beda dalamnya…
Jadi tahu ternyata memang wanita tak sama…
Ntah nanti si Renata,
Yang paling membuatku penasaran ya Santi dan Sinta…
Apakah kembar itu sama ?
Tak tahulah…
Khan belum nyoba…
***
Buka pintu kamar….
Renata sudah berdiri disana tersenyum….
Aku dah siap2 dipeluk cium, eehh tahunya dia ke Wanda dulu memeluknya erat dan saling cipika cipiki….
Busyet….
Aku dianggurin…
Tak ada perlakuan bak raja kaya si Tiara…
Atau ngatur2 ala Wanda…
Aku didiemin….
Kulirik dia….
Tahunya Renata grogi….
Ha ha ha….
Terpaksa deh aku yang pegang peranan, mengamitnya dan memeluk pundaknya…
“Eh. Kita sarapan disini atau di rumahmu ?”
“Mmm eeh terserah mas Buas saja, tadi bapak dan ibu nelepon soalnya ngajak sarapan bareng”
“Oh ok, ibu…boleh aku sarapan di rumah Renata ? Duh sayangku semua boleh ya mas sarapan dengan Renata sendiri? Soalnya kayaknya Renata dari pagi dah pengen ciumin masnya….”
Ha ha ha…
Ibu dan para gadisku tertawa semua…
Soalnya si Renata memang merah mukanya kala digoda begitu….
Cuma memang diantara semua gadisku yang kelihatan sangat kaku menghadapiku ya Renata ini, kasih sayangnya ditunjukkan benar2 dengan perhatian yang bukan bersifat sentuhan badaniyah…
Seperti mengatur bajuku, kamarku, ruanganku rumahku dan semua tetek bengek nya…
Renata paling kenceng cuma cium bibir, itupun sudah ngos2an itupun cuma gara2 takut pas aku kaya pingsan dulu…
Ha ha ha…
Gadis pingitan…
Entah nanti malam….
Atau setelah nanti malam…
***
“Mas….
Semalam ngapain saja kok sampai Wanda teriak2 gitu ?”
Renata bertanya dengan postur tubuh seperti gelisah…
Sepertinya belum masuk dibenaknya kalau dia harus melayaniku nanti malam, lagian EO nya siapa sih, tega2nya anak gadis orang yang belum terjamah siapapun dikerem bareng Si Buas….
Kayaknya Renata masih takut2 pengen gitu…. Ha ha ha
“Gimana ya ngejelasinnya…..
Mmmm…..
Aku gigitin dia…
Aku remas2 dia….
Aku .. Ha ha ha ha
Aduuh Renat….
Kok wajahmu tiba2 pucat….
Kamu takut ya nanti malam ?”
“Iiih mas ini, aku tuh ga pernah pegang cowok, satu2nya yang pegang dan cium ya baru mas….
Jelas nervous lah….
Tadinya pengen pulang saja mas….
Cuma takut nanti mas eliminasi jadi calon istri….
Hiks hiks hiks….”
Duh segitunya si Renat….
Bener2 aku merutuki kondisi yang tercipta gara2 usulan para gadis itu….
Aku kok yakin, para gadis itu semua sejatinya pengen malam pertama yang syahdu…
Bukan kayak perlombaan begini…
Asli aku makin sayang sama Renat….
Kupeluk badannya dan kukecup dahinya…
“Sayang, dengar baik2 mas mu ini bicara ya….
Tiara dan Wanda masih perawan ting ting….
Masmu mana berani merusak masa depan kalian semua….
Kemaren malam, dan malam sebelumnya itu kami semua saling menjaga tak pecah perawan sayang….
Mas mu ini ga pengen sebenarnya begini, cuma gimana, wong masmu juga bingung mau gimana….
Kalau boleh melarikan diri ya pasti lari lah masmu, mana mau dikeroyok 5 gadis ga jelas ujung pangkalnya…
Ha ha ha…
Jangan dikira mas mu ini ga stress…
Stress berat atuh neng….
Tiap malam harus kuat2an nahan diri demi tak merusak masa depan anak gadis orang….
Coba deh Renata tanya2 semua orang, bisa tidak tidur bareng gadis cantik terus kaga ngapa2in….
Ya pastilah ngapa2in….
Cuma sampai batas mana….
Itu yang musti jelas….
Intinya mas mu ini kalau misal disuruh tidur di sofa ya lebih seneng sih…
Tapi kalau terus diajak tidur bareng terus ga pake baju…
Njur gimana ?
Makanya mas mu ini berprinsip tidak merusak kehormatan dulu deh…
Kalau disuruh ga ngapa2in…
Ya mending disuruh gigit anjing lah”
Sepertinya Renata bisa menerima penjelasanku….
Dan….
“Jadi…
Nanti malam mas mau yah tidur di sofa…”
GLODAAAAKKKKK….
ALAMAAAAKKK…..
IKI PIYE MAAAAK….
“Ha ha ha ha……”
“Mas kok ketawa sih, Renata stress tahu mas….”
“Iya neng iya…. Duh sayangku, nanti malam mas bakalan tidur di sofa deh…
Janji… Ok?”
“Duh….makin sayang sama mas de Renata”
Bersambung
Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂