Rich and Violent Part 44
Adelia menangis sejadinya didalam kamar mandi. Ia tak ingin melihat dirinya sendiri, di paha bagian atasnya masih tertempel bercak darah serta sperma tepat diatas vaginanya. permainan Satria yg cukup lama setelah penis itu masuk untuk pertama kalinya, Adelia berusaha melawan rasa nikmat namun tetap saja orgasme, baru 4 menit setelah Adelia orgasme Satria gantian yg meraih puncak.
Satria di kasur berbaring sambil mengelus-elus penisnya sambil tersenyum,
“hebat, akhirnya dapet perawan juga ya kamu”, ujarnya tanpa penyesalan karena biasanya wanita marah pada hari dimana keprawanannya direnggut namun beberapa minggu kedepan sudah biasa dan bisa saja kembali melakukan hubungan bejatnya itu.
Adelia menenangkan diri cukup lama di dalam kamar mandi, Satria bahkan tidak bergeming untuk mendekati atau mencari tahu. Adelia membersihkan dirinya dan menerima kenyataan ini. ia keluar dari kamar, mengenakan pakaian lengkap termasuk jilbabnya.
“sayang…”, ujar Satria yg sudah berpakaian sambil mendekati Adelia.
Adelia langsung menapuk pipi Satria dengan sangat kencang. Satria paham kalau Adelia sedang emosi dan marah karena mahkotanya telah direnggutnya.
“dengarkan aku, aku sayang banget sama kamu, aku akan tanggungjawab dan menikahimu, bukankah tujuan dari hubungan kita kan untuk menikah?”, terang Satria dengan tenang. yg pada dasarnya seorang playboy kelas murahan memang hanya pandai mengumbar janji, coba amati lingkungan sekitar.
Adelia lantas berjalan melewati Satria dan mengambil tasnya lalu ia berjalan kearah pintu dan keluar. hanya beberapa jam di dalam kamar itu kehidupan Adelia berubah, sesuatu yg paling berharga telah hilang.
“sayang, ini sudah malam, disini aja besok pagi ku antar”, ajak Satria namun Adelia tak bergeming. bahkan Adelia sama sekali tidak membalas pandangan Satria.
ia berjalan dari kamar Satria menuju lift. bahkan Satria tidak berusaha mengejar atau apa, dia hanya diam saja di dalam kamarnya, entah dia kebingungan atau apa. atau apakah memang ini tujuan Satria menjadikan Adelia yg polos menjadi pacarnya, untuk dinaikin dan ditinggal. tak dipungkiri, sebaik-baiknya pertahanan seorang wanita pasti akan bisa luluh kepada domba berbulu srigala. kalau banyak wanita cantik yg mampu bertahan tentunya akan masih banyak pria perjaka saat ini, tapi nyatanya wanitanya juga pasti penasaran.
dara yg sudah tidak lagi dara ini memesan Oljek mobil, matanya bengkak dari tangisannya. tapi untungnya ini malam sehingga driver tidak bisa melihat keadaan Adelia. si sopir juga berpikiran aneh kepada Adelia, seorang wanita berjilbab lembut namun posisi pesannya dari hotel dan malam pula. namun si sopir masih berpikiran positif. mungkin habis bertemu keluarganya. saat ini menunjukkan waktu hampir larut malam, ia baru tersadar kalau gerbang kostnya pasti sudah terkunci. ia bingung, mau ke tempat Laila atau Silvia namun ia malu kalau perawannya abis direnggut oleh pria yg bukan semestinya.
tibalah Adelia di depan kostnya. sopir ojek mobilpun sudah kembali. ia mengamati gerbang kostnya di tengah gelapnya malam. ia tak peduli dengan keselamatannya, ia hanya ingin segera masuk. akhirnya dipanjatlah gerbang itu, karena masa kecilnya berada di kampung yg sudah biasa memanjat pohon sehingga sangatlah mudah baginya untuk hanya memanjat gerbang. Adelia berhasil dan memasuki kamar kostnya. tadi pagi ia excited segera bertemu dengan kekasihnya dan sekarang semuanya berubah. waktu memang tidak bisa diputar.
lagi-lagi airmatanya tak terbendung dan kembali menangis dengan sangat deras.
**
“Laaa, udah hampir 10 hari ini Adelia gak masuk, tumben ya kenapa ya, ku WA, Line, SMS dan telepon juga gak respon, khawatir aku”, ujar Silvia yg pernah menelan sperma pria yg dulu dikagumi oleh Adelia.
“sama, apa dia pulang ke rumah mendadak ya, tapi lupa ngabarin kita”, balas Laila yg lebih bijaksana dan kalem dibanding Silvia.
Silvia membalas dengan gimmik kalo tidak paham.
setelah urusan kampus usai, mereka berdua mengendarai motor untuk menuju kost dimana Adelia tinggal. sepeda motor matic itu diparkir dimana tempat parkir motor. bertemulah mereka berdua dengan tetangga kamar Adelia.
“mbak, Adelia di kost apa pulang ya, kok seminggu lebih engga kelihatan”, tanya Laila.
“ada kok, tadi pagi habis ketemu sarapan di warung depan”, terang tetangga kost yg berpakaian rumahan serta celana kolor.
“oh ada, baiklah terimakasih mbak”, balas Silvia.
Silvia berjalan duluan menuju letak kamar Adelia.
“Del, Adel”, teriak Silvia dari luar kamar mengetuk pintu.
hening.
“Adel, ini Laila dan Silvia, kamu kenapa kok engga masuk lama”, tanya Laila. lalu beberapa saat kemudian terdengar ada kehidupan di dalam dan terbukalah pintu tersebut.
“masuk..”, ujar Adelia lirih.
setelah menutup pintu, lalu Adelia memeluk Silvia sambil pecah airmatanya yg tertahan. Adeliapun lemas dan ingin menjatuhkan diri di kasur. Laila mengelus-elus punggung Adelia berusaha membongkar teka-teki permasalahan Adelia. apakah ada keluarganya yg meninggal atau patah hati atau apa.
“sayang, kenapa, ceritalah..”, bisik Laila sambil membelai rambut Adelia yg nampaknya kurang terawat beberapa hari ini.
kamarnya gelap, seluruh jendela ditutup. ia hanya menggunakan lampu remang. nampaknya ia ingin berkenalan dan lebih dekat dengan kegelapan. matanya sayu terus menerus menangis. sedikit demi sedikit akhirnya Adelia membuka suara, ia memberanikan diri bercerita sebagaimana apa yg telah terjadi. kedua temannya saling mengikuti alur cerita Adelia. Laila dan Silvia juga pernah menghadapi situasi yg sama. bedanya Laila setelah dinikmati ia lebih banyak ikhlas serta menjalani harinya untuk menjaga diri walau sudah ada sayap yg patah. berbeda dengan Silvia seolah dia menemukan energi yg unik yg tidak bisa kalau tidak di eksplore. bagaimana dengan Adelia apakah akan seperti Silvia atau Laila, keduanya juga sempat depresi setelah melakukan hubungan yg dilarang untuk dilakukan sebelum menikah.
selama ini Adelia berusaha menjaga diri dari godaan iblis untuk membawanya ke kasur, selama ini ia tahu persis siapa yg mendekati dirinya sehingga ia bisa menangkal kalau memang ada niatan yg buruk. namun kali ini pandangan Adelia seperti tersamarkan karena adanya kedekatan keluarga yg terjalin. ia terlalu percaya pada seseorang yg membuatnya terlena. siapapun yg kehilangan keperawanan awalannya bukan karena nafsu, tapi karena percaya. sama halnya dengan Adelia yg percaya bahwa mereka hanya akan petting, namun dengan keji ia ditipu. sama ceritanya dengan Silvia dan Laila, akibat terlalu percaya pada pasangannya.
“sayang, bukan akhir dari segalanya, aku juga melewati hal yg sama sepertimu, sepenuhnya bukan salah mantanku yg memperawani aku, tapi salahku juga yg terlalu percaya, tapi setelah kejadian itu aku sekarang semakin bisa menjaga diri, aku tau mana yg melewati batas dan mana yg engga”, ujar Laila dengan sangat bijak memberi semangat kepada Adelia.
“tapi..tapi..apa masih ada yg mau denganku…”, balasnya dengan menangis.
“kalau kita jujur kepada pasanganmu kelak, ia kalau benar-benar cinta kepadamu, ia akan melihat hatimu, bukan kemaluan atau tubuhmu”, balasnya lagi.
“lantas kenapa kamu masih jomblo?”, lanjut tanya.
“selama ini pria yg mendekatiku hanya karena nafsu, bukan hati, aku bisa melihatnya, tenang saja”, balas Laila sambil tersenyum dan memeluk wanita yg sedang patah hati ini.
Silvia memilih diam karena ia bukan yg berhasil menjaga diri, justru ia bersahabat dengan nafsu yg membuatnya menjadi dia yg sekarang walau ia bisa memisahkan mana obrolan bersama sahabat dan mana obrolan yg bisa membangkitkan nafsu.
lambat laun Adelia semakin tercerahkan, ia harus bisa ikhlas. setelah bertemu dengan kedua sahabatnya itu. Satria sering menelpon dan memaksa untuk bertemu saat ia dapat libur, kalau tidak ingin bertemu ia tak akan bertanggungjawab. namun Adelia membulatkan tekad, ia memilih untuk mengakhiri hubungan tak sehatnya ini. Satria menang banyak, Adelia berada di titik terendah. namun ada kedua sahabat yg bisa menceriakan hatinya.
**
“intinya gini mas, mas Kelvin tenang aja. urusan hukum kami yg handle, kami sudah saling kontak dan kerjasama dengan kuasa hukum kawan mas Kelvin”, ujar si pengacara sambil merokok di dalam ruangannya Kelvin.
“hmmm sampai kapan saya bisa lepas dari urusan ini”, tanya Kelvin.
“ini sedang kita kerjakan story line-nya, nanti beberapa minggu sebelum persidangan kami kirim, mas Kelvin baca terus hingga hafal”, terang pengacara Kelvin.
“bagaimana kalau hakim tidak percaya dengan story itu?”, tanya Kelvin penuh kekhawatiran.
“tenang, hakimnya itu dulu temenku nongkrong waktu di kantin jaman kuliah hahahaha”, tawa bahagia sang pengacara.
memang di Indonesia itu masih menganut networking, siapa kamu, siapa yg membawamu itu masih sangat kental. itulah sebabnya banyak perkara di negara kita yg belum bisa netral, karena adanya rasa kekeluargaan dan persahabatan yg kental. dulu kawan sekarang bisa jadi lawan dihadapan media tapi dibelakang mereka saling ngopi bareng.
“mas Kelvin bertamasya lendir saja seperti sediakala, kadang pusing kalau kita mikir terlalu keras, makanya yg memusingkan itu perlu di keluarkan lewat kontol mas”, tawa pengacara.
“heeeh tau darimana kamu?”, bentak Kelvin.
“hahaha kamu pernah pakai jasa Jen kan untuk nyariin teman tidur”, ujar pengacara itu.
Kelvin mengangguk dan mengingat-ingat kalau ia pernah menggunakan jasa Jen untuk kencan dengan Raline pada beberapa waktu lalu.
“saya juga sering pakai jasanya Jen hahaha, kita sama, kita satu persaudaraan, barusan ada yg BU minta kutidurin haha katanya cicilan BMW nya macet sepi job”, canda pengacara itu.
“siapa bung?”, tanya Kelvin.
“yg jelas enaklah hahaha, eh ku telponin Jen ya, biar elu gak setres banyak pikiran”, lanjut pengacara yg dengan santainya lalu mengeluarkan HPnya yg lantas nampak sibuk menelpon seseorang, yaitu Jen.
“hee Jen, clientku ini Kelvin butuh selimut, ada gak?”, ujar pengacara dengan santai dan lantang. lalu pria yg sangat kaya dari urusan hukum berbicara namun Kelvin tidak begitu mengindahkan, lantas ia berbisik kepada Kelvin.
“mas, ada lagi yg BU, tapi mintanya kontrak 3 bulan, sebulan minta 750juta bisa bebas pakai kapanpun dimanapun mas Kelvin mau”, ujarnya dengan berbisik.
“hmmmm….”, balas Kelvin berpikir kalau saat ini dia sedang menjalin hubungan nafsu dengan Lydia yg bisa diajak kapanpun. tapi ia juga penasaran siapa yg memasang tarif dengan harga segitu untuk sebulan. tapi kalau untuk A level, ya sangatlah cocok dan yg selama ini hanya bisa nonton via TV atau sosial media, dan telanjang dihadapanmu. tidak ada yg tidak worth it apalagi kalau urusan lendir.
Bersambung