Permainan Cinta Part 3

Hutang Uang Di Bayar Memek

Irawan Setiadi


Bu Guru Gina

Sudah tiga hari Aku melihat Bu Gina banyak melamun ketika mengajar.Aku yakin pasti Bu Gina memikirkan masalah pelunasan hutangnya.Memang Aku belum menanyakan soal masalah hutang pi utang yang dialaminya.

Aku memanggil Bu Gina yang sedang berjalan.Seketika Bu Gina Berhenti karana mendengar panggilanku.Bu Gina langsung melihatku dan Aku segera mungkin berjalan menuju arah Bu Gina.

“Ada apa Wan manggil Ibu?”Tanya Bugina.

“Irawan mau bicara sesuatu yang sangat penting sama ibu.Tapi Bukan disini.Gimana kalau Nanti pulang Ibu saya antarkan dan kita mampir ke warung bakso podomoro sambil membicarakan masalahnya”

Bu Gina Diam,Berpikir Sejenak.Apakah Ia akan menolak atau menerima ajakan muridnya.Tapi kalau di pikir tidak salah juga menerima ajakan salah satu muridnya.

“Baik.Ibu Setuju”

Aku tersenyum mendengar jawab Ibu Gina.Lalu Bu Gina malanjukan jalannya kembali menuju keruangannya.
Aku segera menuju kekantin dan mencari Sahabatku Anton.Kulihat Anton sedang duduk di kantin sambil memakan gorengan dan minum Jus.

“Hay Bro”Sapaku sambil menepuk pundak Anton Lalu duduk di bangku yang satunya.

“Eh loe Bro” Sambil Menoleh kearahku dan telapak tanganya memegang gorengan pisang

“Gimana Bro Pedekate loe sama Ibu pacar loe”Tanyaku.

“Lancar Bro.Gw yakin loe pasti akan kalah”Jawab Anton merehmekanku.

“Ko loe yakin banget bisa menang.Emang kalau gw boleh tahu udah sampai dimana Pedekate loe?”Tanyaku.

“Gw udah Jadi tukang ojek Ibunya Anita”Jawab Anto.

“Ha..ha…ha…Baru jadi tukang ojeknya aja udah kepedean bakalan menang.”Ucapku dengan girang.

“Justru ini adalah sebuah tanda yang baik.Kalau sebentar lagi memek Ibunya Anita bisa gw nikmatin”

“Ya gw sebagai temen loe hanya bisa berdoa semoga loe bisa menikmati memek Ibunya Anita.Meskipun loe harus kalah sama Gw”

“Oya Bro loe Gimana sama Bu Giina?”tanya Anton mengalihkan pembicaraan.

“Beres dan lancar.Ini aja Gw mau jalan sama Bu Gina.Gw yakin kurang dari Dua minggu bisa menikmati memek Bu Gina”

Biarlah waktu yang membuktikan siapa yang akan menang.Tapi Aku yakin keluar sebagai pemenangnya

Jam istrirahat telah abis,Aku,Anton dan seluruh siswa/i kembali masuk kedalam kelas.Untuk mengikuti mata kuliah selanjutnya.

Dalam kelas Aku tidak bisa konstrasi.Dalam pikiranku di penuhi bagaimana cara agar bisa mengunakan kesempatan emas Ini.Bagaimana pun juga Aku harus bisa menikmati memek Bu Gina secepatnya.Agar tidak kalah sama si Anton.

Terlintas di benak pikiranku,Bagaimana kalau Aku membantu Bugina membayar hutangnya,Dengan catatan Dia harus melayaniku juga.Seperti yang dilakukan oleh pria tua itu.Tapi tunggu dulu jangan buru-buru nanti kasusnya bisa sama seperti Mbak Mawar yang enta hilang kemana.

Aku harus bisa mendapatkan informasi langsung dari Bu Gina.Apakah Bugina mau menerima tawaran lelaki tua itu atau menolak.Bila Bu Gina menerimana maka akan kugunakan cara yang sama seperti lelaki tua itu.Bila menolak Aku harus cari cara yang lain.Walau pun cara yang lain lebih lama.Tapi nggak papa yang penting misiku berhasil

Aku bahagia ketika mendengar suara bel sekolah berbunyi,Itu tandanya kalau waktu pulang sekolah telah tiba.Anak-anak yang lain juga pada kegirangan dan mereka bersiap-siap untuk pulang. Aku keluar ruangan dengan suasana hati yang riang dan menunggu Bu Gina di depan gerbang sekolah.Hari ini Bu Gina pulang telat katanya masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan.

Sudah satu jam lebih Aku menunggu Bu Gina di depan gerbang sekolah.Tampaknya sekolah sudah sepi.Yang tersisah hanyalah satpam dan petugas kebun sekolah.Jujur Aku merasa jenuh menunggu Bu Gina.Tapi apa boleh buat Aku harus bisa bersabar demi misiku berhasil.Jangan menunggu sejam dua jam menunggu bertahun-tahun pun Aku jalani demi misiku berhasil.

Tak berapa lama Bu Gina keluar dari gerbang sekolah.Lalu Bugina segera berjalan Kearahku.Melihat Bu Gina berjalan kearahku hatiku sangat bahagia.

“Maaf Ya,Wan ibu lama”Ujar Bu Gina.

“Nggak papa Kok Bu”Jawabku sambil tersenyum.

Bu Gina segera naik keatas jok motorku.Segera mungkin motorku melaju menuju tempat warung Bakso podomoro.Di perjalan Otongku bangun,Sepertinya ingin segera meminta menyelam dalam memek Bu Gina.Namun Aku berkata dalam hati “Sabat Tong! taklama lagi impian kita akan segera terwujud.Nanti Kamu jangan bosen ya menyelami memek Bu Gina”Kataku menasehati otongku yang tampaknya kurang bersabar.

Setelah menempuh jara kiloan meter dan memakan waktu setengah jam, Akhinya Aku sampai juga ke warung Bakso podomoro.Tampaknya Podomoro sangat Ramai berderet kendaraan roda dua di depan warung bakso.Lalu Aku pun menaruh motorku ditempat parkir.Dan menyuruh Bu Gina Nunggu di parkir dulu.Sebab Aku harus memastikan dahulu apakah masih ada tempat untuku atau tidak.

Kedua mataku melihat keseluruh ruangan warung bakso,Tampaknya tidak ada tempat yang kosong untukku.Semua Tempat penuh rata-rata yang makan masih ABG.Memang Warung Bakso podomoro sangat Rame dari dulu.Sebab Warung Bakso podomoro sudah dapat Nama.Baksonya pun Rasanya Enak dan harganya pun murah meriah.

“Pak Baksonya Empat di bungkus”Kata ku pada abang pelayan warung bakso.

Abang pelayan bakso pun hanya menganggukan kepala.Paham apa yang Aku pesan.Lalu Aku berjalan kearah Bu Gina lebih Dulu.

“Bugina Tempatnya Rame.Tidak ada tempat yang kosong”Ujarku

“Terus kita gimana nggak jadi”Tanya Bugina.

“Ya terpaksa Bu kita nggak Jadi makan di sini.Makanya Aku bungkus saja.”

“Terus kita mau makan dimana?”Tanya Bu Gina kembali.

“Ya terserah Bugina.Dirumah Bu Gina boleh dan di rumahku juga boleh.Sebab Nggak mungkin Aku bicara di tempat yang seramai ini”

“Sebenarnya apa sih yang kamu mau bicarakan sama Ibu.Ibu jadi penasaran.?”Tanya Bu Gina.

“Nanti juga ibu tahu sendiri”Jawabku

Lalu Aku kembali keabang tukang bakso.Tampaknya pesananku sudah selesai di bungkus.kemudian Abang tukang bakso memberikannya padaku.

“Berapa Bang?”Tanyaku sambil mengambil Uang di saku celanaku.

“Lima Puluh ribu mas”Jawab Abang tukang Bakso.
Aku pun memberikan uang lima puluh ribu.Lalu aku menerima bakso yang Aku pesan.Aku segera kembali ke Bu Gina.

“Udah kelar?”Tanya Bugina

“Udah Bu.”Jawabku.

“Terus Rencanya kita mau kemana?”Tanya Bu Gina dengan raut wajah Bete.

“Ya.Menurutku kita bicarakan ini saja dirumahku sambil makan bakso.Ibukan belum pernah main kerumahku”Jawabku

Bu Gina Diam dan mencoba berpikir mencari anternatif lain.Merasa mentok tidak ada arternatif lain akhirnya Bu Gina menerimanya.

“Boleh Deh”

Aku tersenyum pada Bu Gina.Kulihat Bu Gina pun membalas senyumku.Dalam hatiku bahagia melihat senyuman bidadariku.Aku pun bahagai rencanaku berhasil.Dari Awal memang Aku berniat membicarakan semua ini dirumahku,Tapi Aku tidak langsung mengatakannya.takut Bu Gina menolaknya.Makanya Aku bilang saja kita lebih baik berbicara di warung bakso.Sebab Aku sudah yakin kalau warung bakso sangat ramai dan tidak akan kebagian tempat.

“””””
“””

Akhinya sampai juga Aku di depan pagar rumahku.Taklama kemudian mang Ujang Berlari untuk membukakan pintunya.

Aku memanggil mang ujang.Lalu memberikan Bakso buat mang Ujang dan Bi Inah.

“Ini apa Den”Tanya Mang Ujang.

“Bakso mang”Jawabku.

“Makasih Den.”Ucap Mang Ujang sambil senyum.

“O..ya mang lupa.Kenalin Bu Gina.Ibu Guru sekaligus wali kelasku.”

Mang Ujang hanya tersenyum saja.Bu Gina pun membalas senyuman Mang Ujang.

Mang ujang pun pergi meninggalkanku dan Bu Gina.Sedangkan Aku dan Bu Gina langsung masuk kedalam.Aku dan Bu Gina langsung menuju kelantai Dua.Bu Gina Duduk diruang makan dilantai Dua.Aku segera masuk kedapur dan mengambil mangkok dan juga sendok.
Lalu Aku tuangkan kedua bakso itu kedalam mangkok.Lalu memberikan Bu Gina satu mangkok bakso.

“Oya minumnya lupa.Ibu mau Minum apa?”

“Air Jeruk ada?”

“Ada Bu”

Aku masuk kedalam dapur kembali untuk membuatkan mimuman es jeruk.Setelah usai aku kembali ke meja makan.

“Ini minumnya Bu”Ujarku sambil memberikan es jeruk.
“Makasih Wan”Jawab Bugina senyum.

Aku dan Bu Gina memakan baksonya sampai habis.Lalu Aku dan Bu Gina turun kelantai satu dan duduk di sofa.

“ Apa yang kamu mau bicarakan sama Ibu “Tanya Bu Gina memulai pembicaraan.

Aku menghela nafas panjang daan menatap tajam wajah Bu Gina dengan penuh nafsu.

“Bu apa masalah ibu sudah kelar dengan kedua orang itu?”Tanyaku.

“Udah wan”Jawab Bu Gina.

Aku hanya tersenyum mendengar jawaban Bu Gina.Rupanya Bu Gina berbohong padaku.

“ Ya Benar Bu.Ibu jangan bohong sama Irawan”Tanyaku matap tajam bola mata Bu Gina.

“ Udah wan.Ibu berkata jujur”

“Bu Aku sudah tahu semua masalah yang ibu Alami”ucapku

Kulihat wajah Bugina berubah.Terpancar sebuah kesedihan dari kedua bola matanya.Sungguh Aku tak tega melihatnya

“Emang kamu tahu apa?”Tanya Bu Gina menundukan kepala.

“Aku tahu kalau Ibu punya masalah soal utang piutang dengan pria tua itu”Jawabku

“Iya wan apa yang kamu katakan benar.Tapi bagaimana kamu tahu kalau Ibu punya hutang?”Tanya Bu Gina,hatinya diliputi rasa penasaran.

“Waktu Aku mengantarkan Ibu pulang hatiku tidak bisa tenang.Lalu Aku putuskan untuk putar balik.Kemudian Aku mengedap-ngedap hanya untuk mengetahui masalah apa yang terjadi pada Ibu dan Kedua pria itu.”

“Jadi kau sudah tahu semua?”Tanya Bugina.

Aku hanya mengangukan kepala.

“Aku juga tahu kalau Pria Tua itu memberikan solusi bagaimana cara agar hutang ibu bisa dianggap lunas.Tapi Aku yakin solusi itu sangat sulit untuk di penuhi sama Ibu.Karana Bagaimana pun ini menyangkut masalah kesetiaan”ucapku.

“Iya Wan apa yang kamu katan benar.Dia menyuruh Ibu untuk Melayani nafsu seksnya.Ibu tidak mungkin melayani Dia,Karna bagaiman pun Ibu adalah seorang wanita yang sudah bersuami.Kalau Ibu tirutin maka sama saja Ibu menghianati cinta suami Ibu.Tapi kalau Ibu menolak maka Ibu harus membayar hutangnya.Kalau tidak maka Ibu akan di usir dari rumah Ibu”

Aku memegang telapak tangan Bu Gina.Dan menatap tajam wajahnya yang terlihat sangat sedih.Tanganya begitu lembut.Aku yakin seluruh tubuh Bu Gina sangat lembut.Itulah yang membuatku tak sabar untuk segera mejamanya.

“Lalu keputasan apa yang akan diambil oleh Bu Gina?”Tanyaku.

Bugina hanya diam.Tampaknya Bugina sangat sulit Untuk menjawabnya.

“Maafkan Aku Bu.Seharusnya Aku tidak ikut campur masalah Ibu.Tapi sungguh Aku tidak terima bila Ibu harus melayani nafsu lelaki tua Itu hanya untuk melunasi hutang”

“Nggak papa Kok wan.Harusnya Ibu terima kasih karana kamu sudah peduli sama Ibu.Jujur saja Wan Mungkin Ibu akan menerima tawarannya.Karana tidak ada jalan lagi selain itu.”

Aku senang mendengar jawaban Bugina.Itu tandanya Rencana pertamaku harus dilakukan.Aku pun yakin keberhasilan rencanaku 99%.Dan Aku tidak pusing lagi memikirkan rencana yang lain.

“Apa Ibu sudah yakin mau menerimanya.Dan berapa kali Ibu harus melayani lelaki tua itu agar hutang ibu bisa dianggap lunas.”

“Ibu juga Nggak Tahu.Mungkin syarat selanjutnya akan di berikan bila ibu mau menerima tawaranku”

“Bu saran saya lebih baik ibu datang dulu kerumah lelaki tua itu.dan Ibu tanyakan berapa kali Ibu hafus melayani nafsunya dan saran tambahan apa yang akan diberikan.Aku hanya takut kalau lelaki tua itu berbuat licik.”

“Iya juga wan apa yang kamu katakan ada benarnya juga”

“Apa sekarang Ibu mau kerumah lelaki tua Itu.Biar saya antar ibu kerumahnya”Tanyaku

“Boleh juga mumpung suami Ibu dinas malam”Jawab Bu Gina.

“Terus anak Ibu Gimana”Tanyaku

“ Anak Ibu di titipkan sama mertua”

Lalu Aku dan Bu Gina segera meluncur kerumah Lelaki Tua itu.

Akhinya sampai juga di depan gerbang rumah lelaki Tua Itu.Rumah lelaki Tua itu cukup mewah juga,Namun lebih mewah rumaku.

Bugina masuk kedalam.Sementara Aku menunggu di depan rumahnya.

“Oh Bugina silahkan Duduk Bu”Ujar lelaki Tua itu.

Bugina pun duduk di atas sofa.Soafanya rasanya empuk seperti milik Irawan.Namun punya Irawan jauh lebih Empuk.

“Mau Minum apa Bu Gina?”Tanya Lelaki tua itu.

“Nggak usah repot-repot pak”Jawab Bu Gina.

“Gimana Keputusan Ibu Gina.Apa Ibu mau menerima tawaranku”ucap lelaki tua itu pada inti permasalahannya.

“Ya itu dia pak.Kalau Aku menerima tawaran bapak berapa kali Aku harus melayani nafsu bapak.Dan apa syarat tambahanya”Tanya Bu Gina.

“Baiklah Akan Aku katakan sekarang.Kalau Ibu menerima tawaranku sekali bercinta utang Ibu di potong lima ratus ribu.Tapi ketika Pertama Ibu melayaniku hutang Ibu akan di potong lima juta rupiah.Lalu syarat tambahanya Aku tidak akan mengunakan kondom dan setiap bercinta Akan Aku buang kedalam Rahim Ibu juga.Dan Ibu juga harus melayani Pengawal setiaku dan beberapa klienku.Tenang aja Ibu akan di bayar mahal ketika melayani klienku.Gimana apa ibu keberatan?”

Bugina Hanya diam saja.Sejujurnya Bu Gina sangat keberatan dengan tambahan syaratnya.

“Beri waktu Aku untuk menjawabnya pak”Pinta Bu Gina
.
“Tentu Saja Bu.Aku juga tidak berharap ibu menjawab sekarang.Namun Aku memberikan waktu Dua hari lagi”

“Kok waktunya di percepat.Bukanya tiga hari yang lalu bapak bilang seminggu.Itu berati harusnya waktuku empat hari lagi untuk menjawabnya”

“Benar Bu Gina.Tapi itu tiga hari yang lalu.Karna Ibu meminta informasi berapa kali ibu harus melayaniku dan syarat tambahan seperti apa.Makanya Aku potong Dua hari.Apa Ibu keberatan?”

“Tidak pak”Jawab Bugina berbohong.Dalam hatinya sangat dongkol pada lelaki tua itu.

“Ya udah pak Aku permisi dulu”Pamit Bu Gina.

“Aku tunggu jawab Ibu.Aku harap Ibu mau menerima tawaranku”Ucap lelaki tua itu dengan senyum sambil melihat Bu Gina yang sedang berjalan keluar.Lelaki tua itu tak sabar meremas bokahan pantat Bu Gina.Lelaki Tua itu Yakin kalau bongkahan pantat itu sangat kenyal.

Aku tersenyum bahagia melihat Bu Gina keluar dari rumah Lelaki Tua Itu yang sedang berjalan menuju kearahku.

“Gimana Bu hasil? “Tanyaku pada Bu Gina.

“Nanti saja Ibu ceritain”

“Oke Bu.Tapi ngomong-ngomong kita mau kemana Bu?”

“Gimana Kerumah kamu saja”

“Oke.”

Aku dan Bu Gina kembali kerumahku.Tak lupa Aku mampir di Alfamart untuk membeli snack.Bu Gina segara duduk di sofa ruang tamu lantai satu.Sedangkan Aku masuk kedalam mengambil minuman buat Bu Gina.

Lalu Aku duduk di samping Bu Gina dan memberikan Bu Gina minuman dan buah apel warna merah.Bu Gina pun langsung meminum setengah gelas.

“Benar Wan kata kamu lelaki tua itu sangat licik.Ia benar-benar ingin menjadikanku seperti seorang pelacur”Kata Bugina.

Aku tercengan mendengar kata-kata pelacur.Dalam hatiku merasa jengkel kepada lelaki tua Itu.

“Maksud Bugina Pelacur gimana?”Tanyaku penuh hati-hati.

“Tadi lalaki Tua itu bilang.Kalau sekali Aku melayani maka utangku akan di potong hanya lima ratus ribu.Dan lelaki itu bilang juga kalau setiap bercinta tanpa kondom dan selalu membuangnya didalam.bukan itu saja.Lelaki tua itu juga minta Aku melayani pengawal setianya dan beberapa kliennya.Setiap melayani Kliennya maka Aku akan dapat bayaran.Bukan itu sama saja seperti seorang pelacur.”Ucap Bu Gina ber api-api.

Jujur mendengar pengakuan Bu Gina Aku sangat marah dan ingin rasanya menghajar lelaki tua itu.Janga mentang-metang banyak duit lalu Dia bisa menjadikan Bugina seorang pelacur.Aku pun punya duit.Dan Aku yakin duit orang tuaku lebih banyak dari lelaki tua itu.

“udah Ibu yang sabar ya.Aku yakin pasti akan ada jalan keluarnya”Ucapku sambil mengelus jilbab Bu Gina.

Aku kira Bu Gina akan marah ketika Aku mengelus rambutnya.Malahan Bu Gina menyadarkan kepalanya di bahuku.

Kulihat Bu Gina memejamkan mata.Dari raut wajahnya tampaknya Bu Gina ngantuk berat.Tak lama kemudian Kepala Bu Gina bangun dari pundaku.

“Ibu ngantuk ya?”Tanyaku.

“Iya wan sudah tiga hari Ibu kurang tidur”Jawab Bu Gina.

“Ya udah ibu tidur saja di kamarku”Pintaku.

“Nggak usah wan.Ibu tidur di sofa aja”

Aku bangun dari sofa dan langsung menuju kamarku lantai dua untuk mengambil selimut.Ketika Aku kembali kulihat Bu Gina sudah berbaring di atas sofa.Aku pun menutup tubuh Bu Gina dengan sebuah selimut warna putih.

Hatiku bahagia melihat kecantikan Bu Gina ketika sedang tidur.Sebuah kecantikan yang murni tanpa dibuat-buat atau di poles oleh make Up.

Aku merasa kasihan pada Bu Gina pasti tiga hari ini pikiran dan tenaga bu Gina terkuras oleh masalah yang sedang di hadapi.Dalam hatiku berjanji Akan membatu masalah Bu Gina.

Jarum jam menujukan pukul enam sore.Itu berati sudah dua jam Bu Gina tidur di sofa.Aku ingin sekali membagunakan Bu Gina.Tapi kenapa hatiku tidak tega melakukannya?.Aku berpikir biarlah Bu Gina bagun sendiri.

Taklama Bu Gina bangun dari tidurnya.

“Jam berapa sekarang Wan?” Tanya Bu Gina dengan raut wajah kusam,sebab baru bangun dari tidurnya.

“Jam Enam sore Bu?”

“Ya udah ibu pamit dulu”

“Santai aja Bu jangan terburu-buru.Bukanya anak Ibu sudah sama mertua ibu.dan ibu juga sudah izin pulang malam karana ada keperluan.”

“Benar Juga si Wan”Jawab Bugina.

“Ya udah Ibu mandi aja dulu.Agar badan dan pikiran ibu Fress kembali”

Bu Gina segera bangun dari sofa.Kemudian berjalan kekamar mandi.

Sementara Aku mempersiapkan makanan sate yang tadi aku beli pas Bu Gina sedang tidur.setelah Usai Aku duduk di meja makan sambil menunggu Bu Gina selesai mandi.

Tak berapa lama Bu Gina pun selesai mandi.Bu Gina langsung duduk didepanku.

“kita makan dulu Bu”Kataku sambil mengambilkan nasi buat Bu Gina.

“makasih wan”Ucap bugina tersenyum.

Lalu Aku dan Bu Gina pun makan satenya dengan lahap.Setelah selesai makan sate Aku dan Bu Gina duduk kembali di sofa ruang tamu.

“ Jadi gimana Bu apa Ibu tetap menerima tawaran itu?” Tanyaku.

“Iya wan Ibu akan tetap menerima tawaran itu.Ibu tidak punya pilihan lain.Ibu melakukan semua itu demi suami dan anak Ibu.”

“Terus apa ibu mau minta persetujuan suami Ibu?”Tanyaku kembali.

“Tidak wan.Suami Ibu tidak perlu tahu.Cukup Ibu yang menanggung semuanya”

Aku pun merasa iba pada Bu Gina.Sungguh besar pengorbanan yang Bu Gina lakukan.Aku harap kelak memilik istri seperti Bu Gina.

Aku memegang dan meremas telapak tangan Bu Gina dengan penuh cinta.kutatap wajahnya yang cantik dengan tajam.

“boleh Aku mengatakan sesuatu pada Ibu?”Tanyaku.

“Boleh wan”

“Bu jujur saja Aku tak Rela dan Ikhlas bila Ibu menerima tawaran itu.Aku ingin membatu Ibu untuk melunasi hutangnya.Namun Ibu Juga harus mau tidur denganku.”Ucapku penuh hati-hati Aku tidak mau kejadian Mbak mawar terulang pada Bu Gina.

“Apa wan?”Tanya Bu Gina.

“Ya Bu.Aku ingin Ibu tidur dengaku.Bukanya Aku ingin mengambil kesempatan ini.Namun Aku melakukan semua ini karana Aku sangat mencintai Bu Gina”Jawabku sedikit berbohong.Jujur saja Aku tidak pernah mencintai Gina,Aku hanya nafsu saja menikmati memek Gina.

“Benar apa yang kamu katakan.Dan beberapa banyak ibu harus tidur denganmu agar hutang ibu bisa lunas?” Tanya Bu Gina.

Aku senang mendengarnya,Dari kata-katanya sepertinya Bu Gina mau menerima tawaranku.

“Setiap Ibu melayaniku maka hutang ibu akan di potong satu juta.Dan pertama kali ibu melayaniku maka utang ibu akan di potong sepuluh juta.Aku juga ingin tidak memakai kondom saat menyetubuhi ibu.Sebab Aku ingin punya anak dari rahim ibu orang yang aku cintai.”

Bu Gina diam dan sambil berpikir apakah mau menerima atau menolaknya.Lalu Bu Gina barkata “Baiklah wan nanti ibu akan jawab besok di sekolah”.

“Baik Bu Aku Akan tunggu jawaban Ibu.Aku harap ibu menolak permintaan lelaki tua itu.dan mau menerima tawaranku.Sebab Aku melakukannya karana Aku mencintai Ibu.Aku sadar kalau Ibu sudah punya suami.Namun cintalah memaksaku untuk melakukan semua Ini.”

Aku mengatarkan Bu Gina pulang kerumahnya.Tak lupa Aku pun mencium kening Bu Gina.Aku yakin Bu Gina mau menerima tawaranku.

Bersambung…

Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂

Daftar Part

By Kisah Malam

Kisah Malam adalah sebuah Website yang berisikan Novel Dewasa, Novel Sex, Cerita Sex, Cerita First Time, Cerita Bersambung, Cerina Menarik Lainnya. Dukung Terus KisahMalam.Com Dengan Cara Bookmarks, Dan Nanti Kan Konten Terupdate dari KisahMalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *