Pengalaman Mengubah Hidup Part 32
POV CALLISA
aku terhanyut dalam pelukan hangat Rendy, hanya selimut tipis ini yg membatasi antara kulitku dengam Rendy. bercinta seperti ini belum pernah aku dapatkan sebelumnya, selain kepuasan namun juga romantisme. hatiku berdebar saat dia menggerakkan badannya, aku ingin segera bercinta dengan dia dan menikmati moment ini selagi bisa. dia memelukku dari belakang dan mencium leherku bagian belakang yg membuat hatiku melting. seandaianya dia pacarku saat ini, dengan segera aku akan membawanya ke kedua orangtuaku dan memperkenalkan mereka serta meminta restu untuk menjalani hubungan ini.
“cupppppp”, suara Rendy mencium leher bagian belakangku, aku memutar badanku dan kami saling berhadap-hadapan. dia merapikan rambutku dan aku tersenyum padanya.
“cantik banget sih kamu”, ujar dia yg membuat aku meleleh. cowok semacam dia, sangat yakin pasti tulus dari dalam hati.
“awwwww makasih”, balasku malu-malu sambil membenamkan wajahku di dada dan pelukan Rendy, “aku nyaman banget pelukan gini sama kamu”, lanjutku, lantas aku berpindah dan berada di atas badan Rendy yg telentang. lanjut dia mencium keningku, aku menurunkan diriku untuk menggapai kontolnya. namun, dia menghalangiku untuk turun kebawah, aku ditariknya kembali ke atas dan memeluknya.
“entah kenapa aku gak tega ngelakuin itu padamu”, ujar dia saat dipelukan.
“kenapa?”, balasku singkat dan lirih.
“kamu cantik banget, badanmu flawless dan indah, seharusnya gak seperti ini”, ujar dia yg membuat hatiku meleleh, apakah dia telah terikat juga dengan kasih sayang singkat yg kuberikan padanya. aku tak membalas ucapan dia namun justru malu, sedih, bahagia, kenapa aku memandang sebelah orang seperti dia yg justru bisa mencintai dan menghargai wanita, aku memeluk dia erat-erat. disisi lain aku bingung, lha terus ini mau ngapain.
“hmmm terus ini gimana kelanjutannya hihi”, ujarku ditengah pelukan erat Rendy sambil aku memandangi dia dengan genit.
“pelukan aja aku juga gak mau melepas pelukanmu”, balas dia sambil mencium keningku.
“aku bantuin keluar juga ya”, ujarku sambil senyum padanya.
“gapapa?”, balas dia seolah tak tega mengijinkanku untuk berbuat yg belum halal padanya. tak kubalas ucapan dia, lantas aku membuka selimut yg menutupi badan kita, aku duduk diatas pahanya dan sibuk melepas celana jeansnya. akhirnya setelah berhasil aku melepasnya semua akhirnya kami berdua telanjang bulat.
Rendy membuka kedua pahanya untuk aku memposisikan diri diantara kedua kakinya, kuarahkan kontol dia yg tak besar-besar amat dibanding dengan cowok yg pernah denganku sebelumnya, tapi aku tak ingin membandingkan, biarkan masalalu berlalu dalam kenangan.
BLEEEESSSSSS~ kontol dia masuk kedalam mulutku, diiringi dengan erangan Rendy.
“awwwwwwhhhhhhh”, kakinya bergerak-gerak menahan seponganku.
“bleeerp bleeerp bleeeep bleeeppp”
“currrp cuurrrp cuuuurp cuuurrrp”
“ehhmmm bleeep bleeep cuuurrrppp”, Rendy sama sepertiku menahan erangan kenikmatan yg aku berikan. aku memainkan lidahku saat nyepong dia yg membuat di klejotan, serta aku juga memberikan kocokan yg pelan dan lembut padanya. kepalaku naik turun, rambut panjangku sudah tak karuhan bentuknya. Rendy memejamkan matanya menikmati sepongan.
“oooowwhhhhh hmmmm aaahhhhh awwwwwhhhhh”
“hmmmmm enak bangeeeeeeet”
“awwww awww awwwwwww”, erang dia saat aku mejilati urat kontolnya dengan lidahku yg membuatku ingin tertawa karena dia tersiksa dalam nikmat. hampir 10 menit lebih aku berada di selangkangannya namun sama sekali dia belum mengerang sudah dekat, mata dia terus terpejam menghayati blowjob yg aku berikan, dia sangat polos dan imut. aku terus memberikan sepongan dan kocokan yg tiap detiknya dia nikmati. namun aku tak puas dengan yg kuberikan, aku ingin memberikan tubuhku untuk dia nikmati.
saat dia menutupi wajahnya dengan bantal karena kenikmatan yg tiada tara, aku beralih ingin naik ke pinggulnya. tanpa sepengatuan dia yg dia kira masih dikocokkan, perlahan ku arahkan kontolnya ke vaginaku, saat menyentuh bibir vaginaku, Rendy terkaget.
“Callisa…..”, ujar dia membuka mata. aku tak peduli, aku sudah sange dan terus menekan kontol dia untuk masuk kedalam vaginaku, “aaaaaaahhhhhhhhw”, ujar dia mendesah saat sebagian kontolnya sudah masuk.
“aoooooooooooooowwwww”, desah panjang saat kontol dia sudah masuk sepenuhnya, aku diamkan sejenak.
“Callisa, kamu yakin, kita gak pakai kondom”, ujar dia sambil menahan erangan.
“iya Rendy, aku ingin menikmati moment ini, ijinkan aku ya”, balasku yg terdiam belum menggerakkan pinggulku.
“kita gak pakai kondom, aku khawatir kalau gak kuat”, ujar dia khawatir.
“gapapa, bilang kalau udah deket sayang”, tanpa sadar aku memanggil dia sayang serta menjatuhkan badanku di pelukan Rendy.
selanjutnya aku mulai menggerakkan pinggulku bagaikan penyanyi dangdut yg jago goyang, otot kontol dia sungguh nikmat mengenai dinding vaginaku. setelah hampir sebulan lebih tak bercinta, memekku rasanya bahagia banget.
“ah ah ah ah ah ah”
“ah ah ah ah ah ah”
“ah ah ah ah ah ah”, dengan posisi aku diatas dan berpelukan, desahan kami pelan dan intim. aku menggoyangkan pinggulku dan konsentrasi agar aku juga meraih orgasme.
“ah enak banget Callisaa ah ah ah”
“awh oh Rendy ah oh oh”
“pelan pelan aja enak banget Callisa”, desah dia.
“ah hmm yaa masih jauh kan ah”, ujarku
“iyaah ah ah ahh ahh”, balas dia.
aku mempercepat tempo ngentotku agar aku segera sampai, dia memegangi pinggulku yg ramping, susuku bergesekan dengan dada Rendy, nikmat yg tak terbayang.
Rendy mengubah posisiku, kali ini dia yg ingin diatas.
“gantian sayang, aku pengen ngelihat kamu lebih jelas”, ujar dia, lantas aku mencabut kontolnya dan menunggu dia untuk bangun. jantungku derdegub kencang saat dia memanggilku sayang. lantas dia berdiri di ujung kasur yg pendek ini, aku memposisikan diri di ujung kasur dan dia berposisi seperti push up.
“awwwhhhhhhhhhhhh”, rasa nyeri saat kontol dia masuk sepenuhnya kedalam memekku.
tanpa pemanasan atau apa, Rendy langsung masuk ke gigi-5 dengan kecepatan tinggi.
PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK, daging kami bertabrakan, ritme kencang ini membuat memekku ngilu, tapi aku harus tetap menahan desahan agar tak terdengar.
“erghm erghm erghm erghm awh awh”
“emmmm emmmm emmm hmmmm hmmmm”
“hmmmmm hmmmm hmmm”, suara desah kami yg tertahan. kita saling pandang, wajah Rendy terlihat berkeringat, begitupula denganku, kedua tanganku berpegangan pada pinggul Rendy, susuku naik turun mengikuti ritme gerakan badan Rendy. cairan vaginaku rasanya sudah sangat banjir, sehingga gerakan ini mudah sekali untuk naik dan turun.
“ehhmmmm errgghhhmmm erggghhhmmmm”
aku berusaha membuka mataku, namun gerakan ngentot ini sungguh enak memaksa otot mataku untuk merem dan melek. tak lebih dari 10 menit rasanya hubungan ini namun berasa seperti sudah hampir satu jam, biasanya gerakan cepat sperti ini membuat si cowok cepet keluar, tapi Rendy hebat dan bisa tahan dengan ritme ini.
nampaknya aku harus mengakui kalah, setelah memekku mulai berkedut.
“Rend, argghhh errghhhhhmmm aku udah deket kliatannya eggrrrmmm”, desahku, Rendy menggerakkannya semakin cepat lagi.
PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
sangat dekat sekali, aku mengenggam erat lengan Rendy.
“arrrgggghhhhhh arrrgggghhhhhh awwhhhhhhh ooohhhhh”, tubuhku mengejang hebat, memekku ngilu rasanya, ototku semakin mengencang, mataku terpejam menahan nikmat ini.
“hooohhh husshhhh hooosshh hossshhh”, nafasku beradu dengan cepat dan Rendy memberhentikan gerakannya namun kontolnya masih tertancap didalam, nampaknya dia memandangiku aku yg sedang orgasme. aku langsung mengapainya dan memeluknya, jelas keringat kami bertetasan banyak.
“aku keluar duluan hihi”, ujar dia sambil malu-malu.
“iya nih, udah dua kali, aku aja belum”, ujarnya sambil menciumiku.
lantas dia mulai menggerakkan pinggulnya kembali, kali ini dia konsentrasi untuk segera dikeluarkan cairan hinanya.
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK
PLOK
“awh awh awh erm erm”
“ergm ergm awh argm anget banget didalem”, ujarnya ditengah desahan. memang kalau habis orgasme pasti rasanya hangat cairan vagina yg keluar.
dengan ritmen sedang nampaknya dia suda mulai mendekat. dia menggeluarkan kontolnya yg sangat perkasa, dan di kocok sendiri diatas perutku.
“Callisa aku udah deket awhh awhh awhhh”, ujar dia sambil ngocok kontolnya sendiri.
“awwwhhhhhh awhhhhhhh awhhhhhh”, dia mengejang, kupandangi otot badannya mengencang dan dia memejamkan matanya.
CROOOT CROOOOT CROOOOOT CROOOOOOOOOT.
cairan pejuh dia menyembur keluar dari ujung kontolnya, sebagian jatuh diperutku namun ada juga yg nyemprot hingga mengenai pipi dan rambutku.
“awwhhhhhhhh hooosshhh hooosshhh hossshhhhh”, nafas dan desah dia beriringan, lantas dia bertumpu pada sikunya dan berada diatasku.
“enak banget Callisa”, ujar dia sambil tersenyum.
“hihi sampe nyemprot kemana-mana”, sambil aku menunjukkan jika semprotan itu sampai wajahku.
“oh iya ih maap maap”, dia mencium keningku dan beranjak untuk mengambilkan tisu. aku terus berbaring tanpa sehelai apapun diatas kasur dia, dan Rendy membersihkan satu per satu tumpahan cairan nikmat dia. setelah bersih, kami lantas berpelukan dengan posisi duduk dan berciuman kembali.
“smooocchhhh smooooosscchhhhhh”
“udah yuk Rend, balik kampus, jam berapa ya ini”, ujarku berada dipelukan dia.
“yuk”, ujar dia singkat. lantas yg dilakukan adalah mengambilkan seluruh pakaianku, membetulka posisi pakaianku yg terbolak balik. perilaku yg jarang aku temui, biasanya waktu mau kentot dilepas bersama, saat udah selesai ya pakai sendiri-sendiri, tapi setidaknya Rendy membantu merapikan pakaianku. setelah aku selesai mengenakan pakaianku, begitupula dengan Rendy, dia kembali memelukku.
“cantik banget kamu, bisa-bisa aku jatuh cinta”, ujar dia lirih yg nyaris tak terdengar.
“apa Rend?”, ujarku memastikan.
“gak, enggak gapapa heeee”, balas dia salting.
“eh Rend, ini untuk rahasia kita ya, jangan sampai keluar ya kalau kita melakukan ini”, terangku. tapi yg jelas aku ingin menjaga hal pribadi jangan sampai didengar oleh yg lain.
“iya, janji, selain itu kan kamu juga punya cowok”, ujarnya.
kamipun, akhirnya sudah otewe menuju kampus kembali, saat didalam mobil aku buka HPku, ada 15 sms dari cowokku dan beberapa missed call yg tak kuangkat karena ya sedang diantara paha Rendy, selain itu untuk pelajaran dia agar tau prioritas. lantas, aku penasaran dengan hubungan Sandra dan Rendy.
“Rend, kamu dengan Sandra gimana sih, ceritain lah”, tanyaku padanya.
“gak ada apa-apa kok, ya hanya temenan biasa”, ujarnya.
“ooo jadi seperti friend with benefit ya haha”, balasku dengan bercanda.
“haha ya gimana ya, kalau aku ndeket, dia menjauh, tapi kalau aku jauh, dia deket, bingung makanya, tapi sekarang udah jarang ketemu dan jalan kok”, terang dia.
“oooooooo”, balasku, dapat ku simpulkan kalau Rendy di PHP oleh Sandra, memang Sandra sering seperti itu, atau Rendy nya yg GR. Sandra sering dideketin oleh cowok keren dan tajir, tapi hanya sebatas dekat.
**
setibanya aku dirumah, orangtua dan adikku berada dirumah, semoga mereka gak curiga dengan lipstik dan makeup-ku yg udah luntur, untuk mengurangi kecurigaan, aku langsung mandi setibanya sampai rumah.
memang benar pengalaman bercinta yg berbeda tadi, sungguh nikmat dan intim, hal yg jarang kudapat dari hubungan yg lalu, Rendy adalah orang ketiga-setengah yg pernah melihatku telanjang. mengapa ada setengah, cowokku yg sekarang tak mampu memberiku kepuasan seperti Rendy, bahkan baru nancap sudah keluar semua. oh iya aku lupa membuka smsnya.
pada sms dia berujar akan mendatangiku esok hari, setelah aku marah tadi siang di perpustakaan, dan dia mengira aku juga marah saat tidak membalas sms dan teleponnya, sehingga dia memutuskan untuk datang kesini.
[18.56] Bagas: sayang, aku besok kesana, plis jangan marah plis plis.
[19.42] Callisa: gak usah, gw besok ada acara keluarga, gak usah datang, gak usah datang hingga kapanpun, gw udah muak dan capek, lw fokus aja sama club mobilmu, kita selesai disini aja, bye.
ya, aku memutuskan menyudahi hubunganku dengan Bagas, cowokku, yg baru berusia 4 bulan ini, bukan karena Rendy, tapi karena aku capek dia hanya mikirin club mobilnya itu. aku tak merasa patah hati atau apa, malah sebaliknya, aku merasa longgar dan bebas. dia berusaha menelponku berkali-kali tapi nomernya aku reject dan terakhir aku block, selain itu dia jg tak tau rumahku, jadi amanlah. kalau berani kesini, tinggal panggil satpam komplek.
aku lantas keluar dari kamar untuk makan malam bersama keluargaku, dan tidur dengan nyenyak setelah dipompa oleh Rendy.
“aahhhh aku ingin memiliki Rendy sebagai pasangan hidupku, pasti bahagia banget”, pikirku dalam hati.
—BERSAMBUNG—
Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂