Pengalaman Mengubah Hidup Part 2
Sejujurnya aku takut berada dalam satu mobil dengan wanita ini, dia cantik dan seksi, nanti kalau dilihat suaminya atau temannya gimana. Sejak berada di tempat duduk ini aku diam-diam memandangi paha dan selangkangannya yg menurutku cukup tebal, sehingga membentuk pantat yang seksi. Aku ingin segera sampai kost dan berfantasy dengannya..aaaahhh pasti nikmat banget.
“kamu kuliah? Kerja? Atau apa, Rend?” ucap lembut tante Dina memecah keheningan selama perjalanan, walau radio tidak berhenti menyanyi dan suara klakson kendaraan dijalanan terus berbunyi.
“iya tante, ini kuliah semester dua kok, masih mahasiswa baru, tante sendiri abis dari kota S ngapain?”, tanyaku balik biar terkesan friendly laahh..
“kamu kok ingin tau sih kegiatan tante”, jawabnya bercanda, tp justru semakin membuatku takut jika ingin bertanya-tanya lagi. “engak Rend, bercanda haha aku abis ada seminar”. Hmmm seminar ya, apa dia seorang akademisi atau apa ya.
Tidak banyak hal yang kami bicarakan dalam perjalanan itu, memang aku susah untuk memulai pembicaraan atau membawa pembicaraan yang biasa menjadi menarik. Tapi ya ini lah aku, walau ada wanita cantik di sebelahku yang menurutku bukan target untuk kujadikan kekasih, yang sebenarnya malah bisa jd tempat latihan ngegombal tapi tetap aja tidak berkutik.
Sudah 45 menit perjalanan dan akhirnya sudah memasuki daerah kos-kosanku, sedikit jauh dari kampus, tp itulah yang diinginkan orangtuaku agar aku bisa focus belajar tidak terganggu oleh hingarbingar mahasiswa lain. Penyewa di kos-an ini rata-rata para pekerja dan ada juga beberapa pasangan suami istri.
“lho daerah sini kan mayan jauh dari kampus kamu, kenapa cari di daerah sini?” Tanya penasaran tante Dina. “biar gak terlalu ramai jadi gak banyak ngrumpi dan bermain tant” jawabku datar. “maaf tante belok kiri, masuk jalan itu, nah itu kost-ku yang bertingkat”, ku tunjukkan jalannya.
Mobil pun berhenti, jantungku berdegup kencang, mengetahui bahwa setelah ini mungkin bakal gak akan ketemu lagi. Tapi di lain sisi lama-lama aku tidak merasa canggung dan ingin ngbrol-ngbrol mungkin bisa membantuku mengurangi rasa grogi di depan wanita. Ahh aku harus berani minta nomer hapenya, pikirku.
“terimakasih ya tante Dina, maaf tante aku ngerepoti udah nganterin aku sampe depan kost, maaf juga tante bolehkan aku minta nomer hape tante jika berkenan, nanti kalau masih ingin ngbrol-ngbrol, jika tante berkenan” jawabku mengucap terimakasih, sembari memperhatikan wajah tante yang terlihat serius, tapi justru terlihat semakin cantik.
“iya Rendy, sama-sama, oh iya boleh, nanti di sms atau di WA aja ya, nomernya sama kok, kuliah yang rajin ya” ucap tante cantik ini sembari memberi tahu nomer hapenya.
Kami bersalaman dan aku turun dari mobil gagahnya itu. Tante Dina menurunkan jendelanya dan memberiku senyuman yang bakal aku bawa ke kamar sebagai bahan coliku.
Langsung tancap gas mobil hitam SUV itu setelahnya. Barang bawaanku yang cukup banyak ini tidak begitu merepotkanku, dijaman modern ini semua hal diciptakan dengan berbagai kemudahan. Ku sapa satpam kost yang bernama pak Supar. “siang pak Supar”
“Siang juga mas, abis dari kampung ya?” tanyanya. “iya pak” jawabku singkat sembari menaiki tangga.
“hmmm kamar ini masih aja bersih walau udah 2 minggu gak ada yg masuk”, pikirku dalam hati. “mumpung masih anget, coba ah ku WA tante Dina”
[26/02 16.07PM] Rendy Surya: Hay tante Dina, ini nomerku, Rendy. Hati-hati dijalan ya.
“semoga aja segera berbalas setelah doi nyampe” bisikku dalam hati.
Segera ku ganti pakaian yg sudah seharian kupakai dan cuci-cuci muka dikamar mandi didalam kamarku. Aku langsung rebahan di kasurku dengan AC aku hidupkan pada 18 derajat. Ku buka-buka hape, tapi WA ku belum jg belum di buka, sudah 10 menit sejak aku mengirim pesan tadi.
“gilaaa DP tante Dina boleh juga nih, fix aku harus coli nih” bicara pada diriku sendiri. Pada DP tante sedang berpose di depan kaca mungkin itu saat sedang fitness menunjukkan lekuk tubuh sintalnya. Tak sadar kontolku sudah keluar dari sarangnya dengan posisi setengah tegang. kontolku gak besar-besar amat hanya 14cm saat tegang, ya standart orang Indonesia lahh.
Ku kocok pelan-pelan dengan penuh hayat memejamkan mata, membayangkan bercinta atau di blowjob sama tante, hanya sekitar 8 menit dan, “ahhhhhhhhhh uuwwwwwwww” crooot crooottt croot, kontolku menyemburkan sperma 5x ke perut dan dadaku sendiri. badanku melemas tapi puas.
Aku meraih tisu disamping kasurku, ku bersihkan sisa sisa perjuanganku.
“banyak juga yang keluar, padahal aku rutin seminggu 3x melakukan onani” sembari membersihkan spermaku. “hoaaaaammmmmm aku ngantuuuk”.
Di saat aku hendak tidur….suara “cling” dari hapeku, tp aku sudah gak kuat dan terlalu lemas. Aku tertidur….
[26/02 16.49PM] Dina Indirawati: hay Rendy….
Dina Indirawati is typing…
—BERSAMBUNG—
Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂