Episode 17 – Kubuka Sebuah Kost an
![]() Devieta |
![]() Citra |
Setelah merencanakan dengan matang bagaimana menjaga zahra dari terkaman seseorang yang telah membuat septi menjadi budak seks. Kini rizal dan yang lainnya kembali ke rumah masing – masing. Septy langsung masuk menuju kamar kosnya. Sementara devieta, citra dan rizal masuk kedalam kamar rizal.
“menurut kamu apa septy beneran dijadiin budak sama seseorang zal?” tanya devieta
“dari ceritanya sih gitu mbak” kata rizal sambil menghidupkan ps nya
“masalahnya gini, mbak tuh sekarang jadi mikir kalau mungkin septy bilang kayak gitu biar dia aman gak kamu usir dari kos ini, atau mungkin malah takut kamu perkosa zal” kata devieta
“maksudnya gimana mbak?” kata rizal
“gini lho, kamu kan udah mergokin dia mastrubasi dan lesbian di kamar dia kan,, terus dia membuat sebuah alibi kalo dia ngelakuin itu karena menjalankan perintah dari seseorang yang menginginkan zahra,, karena dia tau kamu sama zahra dulu pernah deket dan masih saling suka akhirnya dia buat alibi kalo zahra dalam bahaya” kata devieta menjelaskan kecurigaannya.
“hmmm bener juga, masuk akal sih zal” kata citra
“terus kenapa dia bikin alibi seperti itu kalo ini rekayasa mbak?” tanya rizal
“ya itu tadi, takut kamu hukum, kan itu bisa lu usir dari sini dianya” kata devieta
“bisa aja ntar kamu malah minta jatah memek ke dia” kata citra
“nah tu citra paham, masa kamu gak paham sih, kayak kita gak tau aja kalo nafsu lu gede zal” kata devieta
“nafsu emang gede mbak, tapi kan juga liat dulu siapa yang dientotin mbak,, jadi kita juga perlu curiga ke septy juga dong intinya?”kata rizal
“iya lah zal,, soalnya dia ngomong kayak gitu dan ngelakuin itu juga kan kita gak tau tujuannya apa, belum tentu juga apa yang dia omongin bener kan” kata devieta
“aaarrgh kenapa jadi ribet gini sih nih masalah, padahal kan cuma kasus dia mastrubasi ma lesbian doang, kok sampe merembet ke zahra juga sih aaaaaaarggghhh” kata rizal yang sudah sangat frustasi
“udah kamu tenang aja, kalo soal septy biar kita berdua yang urus,, kamu sama della jagain zahra aja terus kita berbagi info” kata citra
“eh zal, tapi della tau kan kalo kamu dulu sahabatan dan pernah suka sama zahra?” tanya devieta
“kayaknya sih dia gak tau mbak” kata rizal
“hah???, anak begooooo,, kenapa gak kamu kasih tau sih” kata devieta
“ya kan, belum sempet aku cerita mbak” kata rizal
“kamu harus cerita lho ke della tentang hubungan kamu sama zahra,, mbak gak bisa nolongin kamu kalo sampe kalian punya masalah” kata devieta
“harus ya mbak? Kan lagi ada kasus yang ribet gini,, apa gak nunggu kasus ini selesai dulu?” tanya rizal
“ya kalo kamu gak cerita kita gak bisa nolong hubungan kamu,, kalo kamu cerita kan seenggaknya kamu udah jujur dalam hubungan kalian” kata citra
“hmmm iya deh mbak,, kalo ada waktu yang pas aku bakal cerita ke della mbak” kata rizal
“yaudah kita istirahat dulu kalo gitu” kata devieta
“iya mbak” kata rizal
Devieta dan citra melangkah keluar kamar rizal, dan saat devieta hendak menutup pintu kamar rizal tiba-tiba rizal teriak memangil nama devieta
“ada apa?” tanya devieta
“mbak citra suruh tidur sini aja” kata rizal
“mau ngapain kalian?” tanya devieta dengan penuh selidik
“biasa mbak” kata rizal sambil nyengir
“Huuuh dasar, cit kamu tidur sama rizal gih” kata devieta
“kenapa emang?” tanya citra
“gak tau, dia minta kamu kelonin kali” kata devieta
“hahahahaha uuuu tayaaang, sini zal aku memekin sini” kata citra sambil berjalan memasuki kamar rizal lagi dan mendekati rizal yang masih asik bermain game.
“Haaa aku tidur sendirian lagi deh, zal jangan dihamilin lho si citra, di hajar pacarnya ntar kamu” kata devieta
“siaap komandan” kata rizal
[table id=Ads4D /]
![]() Devieta |
![]() Vina |
![]() Septy |
Beberapa hari berlalu kini keseharian septy telah ditemani seorang pria yang menjadi anak buah bram. Bram sendiri merupakan tunangan citra. Secara tidak langsung bram dan para anak buahnya telah tau apa yang terjadi dan permasalahan apa yang mengintai zahra dan para sahabatnya itu.
Hari ini septy memang tidak ada jadwal kuliah, libur semester selama hampir dua bulan membuat kegiatan perkuliahan pun kosong. Berbeda dengan trias dan kiko yang memilih untuk pulang ke kampung halamannya, septy lebih memilih untuk tetap tinggal di kota yang padat penduduk itu.
Penghuni kos yang lain pun juga banyak yang pulang ke kampung halaman masing-masing. Hanya ada beberapa yang masih tinggal di dalam rumah kosan rizal karena mereka sebagai karyawan. Rizal sempat khawatir saat dia tahu selama dua hari ini dirinya tidak melihat keberadaan nissa di rumah kosnya.
Sempat ia bertanya kepada vina yang kuliah satu fakultas dengan nissa namun berbeda angkatan. Namun jawabannya pun juga tidak membuat rizal lega, nyatanya vina sendiri pun juga tidak tahu kemana nissa karena sebenarnya dikampus pun ia juga tidak pernah melihat nissa berada disana.
“mbak citra gak kesini mbak?” tanya rizal berjalan mendekati devieta yang ada di dalam gazebo
“enggak kayaknya,, kenapa?” tanya devieta
“hehehehhe biasa mbak jatah memek hehehe” kata rizal
“ooooo jadi udah bosen sama memek mbak nih? Hmmmm” kata devieta
“ya kalo gak ada mbak citra, mbak juga boleh kok” kata rizal sambil tangannya meremas payudara devieta yang tertutup kaos lengan panjangnya
“dateng udah main remes aja, untung mbak puas sama kontolmu zal” kata devieta
“hehehehe tapi toket mbak ini kalah gede sama punya mbak citra” kata rizal
“Yaiyalah dia udah berapa cowo yang tidur sama dia,, lha mbak aja baru kamu sama mantan mbak yang terakhir doang, tapi kamu yang paling sering ngentotin mbak” kata devieta
Rizal terus meremasi kedua payudara devieta sampai membuat pakaian yang dikenakan devieta pun lecek. Rizal yang sudah terbakar birahinya langsung mengeluarkan kontolnya dari balik celana kolornya. Devieta yang disodori kontol rizal tepat di wajahnya pun mengerti apa yang diinginkan rizal.
Tangannya menggenggam kontol rizal yang masih lemas dan perlahan devieta menundukkan kepalanya membuat kontol rizal mengarah ke mulut devieta. Sambil tetap mengurut batang kontol rizal perlahan ia masukan kepala kontol rizal itu ke dalam mulutnya.
“aaaah mbaaak iseeep yang kuaaat mmmmh” racau rizal
Rizal nampak menikmati sekali servis yang diberikan kakak sepupunya itu. Tangan rizal mencengkeram kuat kepala devieta yang masih terbalut hijab dan pinggulnya dengan sedikit kencang memompa mulut devieta.
“mbak aaaah mmmmh, aku mmmh kok gak pernaaaah liat si nissa ya mbaaak akhir – akhir ini” kata rizal sambil terus menyodok mulut devieta di gazebo halaman belakang
“hmmmm mungkin dia lagi pulang kampung atau liburan juga zal” kata devieta melepas kulumannya
.
“tapi mbak, biasanya kalo mau keluar berapa hari itu dia itu bilang kalo mau kemananya anak kos yang lain juga bilang kalo mau pulang kampung atau liburan, lha ini terakhir ketemu dia kemarin abis aku genjot dia gak bilang apa – apa kok” kata rizal
“ya kan mungkin ada acara dadakan di keluarganya yang bikin dia gak sempat ngomong sama kamu zal” kata devieta sambil tangannya tetap mengurut kontol rizal
“bisa jadi sih” kata rizal
“udah coba kamu telpon si nissanya belum? Ssssllllrppp mmmhh” kata devieta disertai jilatan pada kontol rizal
“belum sih mbak heheheh” kata rizal
“dasar, belum dicari udah bingung,, atau coba deh kamu tanya sama vina siapa tau aja dia tau si nissa kemana? Kan mereka satu fakultas tuh” kata devieta
“hmmm yaudah aku coba tanya si vina nya” kata rizal sambil memasukkan kembali kontolnya yang sudah tegak mengeras itu ke dalam kolornya
“lah, ini gak diterusin?” kata devieta sambil membersihkan liurnya yang keluar banyak dari mulutnya
“ntar malem aja mbak, mbak devieta kelonin aku” kata rizal
“dasar, ludah udah keluar semua gini malah berenti” kata devieta
“keburu vina berangkat ngampus mbak soalnya mbak” kata rizal
“yaudah sana ke vina aja, sekalian suruh vina keluarin spermamu” kata devieta yang dibalas dengan acungan jempol dari rizal
Setelah berbincang sebentar dan sedikit mendapat kuluman hangat dari devieta yang sedang sibuk mengerjakan tugas akhir dari kampusnya di halaman belakang rumahnya, rizal pun masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamar vina.
Rizal tau saat itu vina memang tidak pulang ke kampung halamannya karena ia sedang sibuk menjadi panitia sebuah organisasi di lingkup fakultasnya. Rizal berjalan masuk ke dalam kamar vina dan dilihatnya vina sedang mengenakan jilbab lebarnya. Rizal semakin berjalan mendekati vina yang duduk di depan meja riasnya.
“ada apa mas? Pagi – pagi gini udah masuk kamar ku? Mau aku genjot lagi ya” kata vina sambil mengenakan kerudungnya di depan kaca riasnya
“hahahaha emang kamu gak telat ke kampus kalo aku minta sekarang?” kata rizal sambil berjalan mendekati vina
“yang penting jangan lama aja” kata vina yang merasakan dirinya dipeluk dari belakang oleh rizal
“gak bisa kalo itu, pasti lama kalo aku ngentot sama kamu vin” kata rizal sambil menggesekan selangkangannya di pantat vina
“huuu dasaaar” kata vina
“hahahaha gini lho, sebenarnya ada yang mau aku tanyain ke kamu” kata rizal sambil tangannya tak berhenti mengeksplor tubuh vina
“ada apa emang mas? Kok kayaknya serius banget” kata vina
“gini lho vin,…….” kata rizal
Rizal pun menjelaskan secara detail kepada vina tentang kemana nissa yang sudah beberapa hari ini tidak terlihat batang hidungnya di dalam kos.
“wah aku juga gak tau kalo itu mas, di kampus soalnya jarang ketemu juga,, jadi ya selama ini kita ketemunya disini” kata vina
“oooh gitu ya,, jadi dia beneran gak kasih tau kabarnya? Takutnya kalo dia kenapa napa itu akan aku yang bingung jelasin ke orang tuanya” kata rizal
“iya sih mas, tapi kalo aku gak salah inget nih mas, abis pulang ujian terakhir itu dia masuk mobil gitu sama cowok” kata vina
“ohya? Dia udah punya cowok?” kata rizal yang terkejut mendengar bahwa nissa sudah punya cowok
“gak tau sih mas itu cowoknya mbak nissa apa bukan yang jelas mobilnya kalo gak salah sedan BMW hitam mas, anak fakultas xxx yang sebelahan sama fakultas ku” kata vina
“fakultas xxx mobilnya BMW hitam ya? Kayak gak asing itu mobilnya” kata rizal berbicara lirih
“emang mas tau itu mobil siapa?” tanya vina
“di fakultas itu yang bawa mobil BMW hitam kayaknya cuma satu, tapi aku lupa itu mobilnya siapa” kata rizal mencoba mengingat
“oh gitu, ya mungkin kalo itu beneran cowoknya mbak nissa berarti sekarang mbak nissa lagi sama cowoknya mas,, aman lah itu” kata vina
“iya juga sih, lagi seru serunya ya pasti” kata rizal
“nah itu mas rizal tau,, yaudah aku ke kampus dulu mas keburu telat aku ntar” kata vina
“eh vin, emut kontol ku bentar dong” kata rizal sambil menahan tangan vina
“cuma emut doang nih?” kata vina sambil senyum menggoda
“iya lah, kan kamu mau ke kampus, masih sempet buat ngentot emang?” kata rizal
“hahahaha beneran ya cuma emut doang, yaudah sini aku keluarin kontolmu mas” kata vina yang langsung berlutut di depan rizal
Dengan cepat vina langsung menurunkan celana kolor rizal sekaligus dengan celana dalam yang rizal kenakan. Sekejap keluarlah kontol rizal yang masih belum tegak sempurna dan dengan cepat langsung dilahap oleh vina masuk ke dalam mulutnya.
Rizal perlahan mulai mendorong kontolnya memasuki mulut vina. Gadis cantik yang sudah berpakaian rapi lengkap dengan jilbabnya itu pun semakin terbiasa melahap kontol rizal dan semakin banyak belajar menservis kontol rizal dangan mulutnya. Berbagai macam teknik pun telah ia pelajari demi untuk memuaskan rizal.
“aaaah gila anget banget mulutmu vin mmh nih baru namanya sepongan nikmat mmmh” celoteh rizal sembari memegang erat kepala vina agar tetap stabil mengulum kontolnya
Dengan tempo yang mulai meningkat rizal menyodok mulut vina. Satu tangan rizal memegangi kepala vina agar terus melumat kontolnya. Dan tangan satunya turun menuju payudara vina yang masih terbungkus pakaiannya. Diremasnya dengan keras kedua payudara vina secara kasar dan bergantian.
Bahkan sesekali tangan rizal masuk kedalam kaos lengan panjang yang vina kenakan dan puting payudaranya ditarik hingga vina menjerit menahan sakit. Sempat vina melepaskan kulumannya dan sedikit mengerang merasakan putingnya ditarik oleh rizal.
“aaaaauh maaas saakiiit mmmmh mmmh mmmh” keluh vina namun rizal kembali menyodorkan kontolnya ke mulut vina.
Tau apa yang harus ia lakukan dan ditambah birahinya yang sudah tinggi. vina membuka mulutnya selebar mungkin dan memasukkan kontol rizal hingga terbenam seluruhnya di mulutnya.
“hahahaha udah makin pinter nyepong kontol ya vin? Ahli banget kayaknya uuuh” kata rizal
“kan demi mas rizal puas sama aku” goda vina
“kamu ngemutnya lebih mantep saat di rumah ceweknya fajar” kata rizal
Dengan cepat vina mulai memompa kontol rizal dengan mulutnya. rizal merasakan nikmat yang luar biasa melebihi mulut vina biasanya ia rasakan. rizal membiarkan vina bermain dengan kontolnya, ia melihat vina yang masih terduduk di lantai dengan liur yang masih menetes membasahi pakaiannya.
Sementara vina semakin cepat memompa kontol rizal, tangannya ikut aktif memainkan kantung telur rizal. puas meremasi kedua payudara vina, rizal lalu duduk dikursi rias vina. Ia memposisikan kembali vina di depan mulutnya.
“kamu keluarin pejunya vin” kata rizal sambil menjejalkan kembali kontolnya ke mulut vina.
Vina kembali melahap kontol yang lebih besar dan lebih hitam itu ke dalam mulutnya. kepalanya mulai maju mundur memompa kontol rizal.
“aaaah iyaah issep yang kuaat ooooh enaak terusiiin lagiii aaah aaah mmmhh” racau rizal
Servis mulut vina yang luar biasa itu membuat pertahanan spermanya yang biasanya kokoh menjadi lemah karena mulut vina, tanpa ia bisa tahan lagi spermanya ingin segera keluar.
Dengan cepat rizal mengeluarkan kontolnya sejenak dan rizal memasukkan kembali kontolnya di mulut vina. Di pegangnya kepala vina dan dengan kuat ia pegang kepala vina agar tidak terlepas. Tiga menit kemudian, rizal mendekati klimaksnya. Sambil memegang kepala vina kuat kuat, rizal membuang spermanya di dalam mulut vina yang langsung di telan oleh vina.
“udah puas kan mas?” goda vina sambil tangannya mengocok kontol rizal
“haaah lumayan, ntar malem memekmu ya vin” kata rizal
“mau memek apa pantatku mas?” kata vina
“kalo dua duanya gimana?” kata rizal
“asal mas rizal kuat aja” kata vina
“oke ntar malem kamu masuk aja ke kamarku kalo gitu” kata rizal
“oke mas” kata vina
Rizal pun keluar dari kamar vina sembari merapikan celananya tanpa disadari oleh rizal, ternyata diruang tengah lantai dua itu ada septy yang sibuk memperhatikan smartphonenya. Rizal berjalan mendekati septy untuk menanyakan info terbaru tentang orang yang mengincar zahra.
“haaah, untung dia yang punya kosan, kalo enggak udah aku potong tuh kontol.. Sembarangan main nyemprot di mulut aku” batin vina kesal
Rizal berjalan mendekati septy yang sedang sibuk dengan smartphonenya dan duduk tepat dihadapan septy. Rizal menanyakan tentang perkembangan orang yang mengincar zahra. Dan orang yang menjadi pacar bohongan septy.
“belum ada perintah lain kok dari dianya mas, sejak terakhir saya disuruh lesbian itu sampai sekarang dia belum pernah hubungi saya lagi mas” kata septy
“tapi si zahra gak curiga kan kalo orang yang pura – pura jadi cowokmu itu aslinya jagain dia?” kata rizal
“kayaknya enggak mas, dia malah ngedukung aku punya pasangan” kata septy
Setelah melewati obrolan yang cukup lama rizal mulai berpindah duduk di sebelah septy. Nampaknya rizal sudah mulai tidak bisa menahan gejolak birahi yang dialaminya. Pikirannya mulai berfantasi dengan tubuh septy yang memakai tanktop dan hotpants.
“maaf ya sep, gini sebenernya ada yang mau aku omongin tapi aku takut kamu tersinggung dan marah sama aku” kata rizal
“Emang ada apa mas? Kayaknya serius banget yang mau diomongin” kata septy
“bukan hal yang serius sih” kata rizal
“apa sih mas, ngomong aja kali” kaga septy
“tapi aku takut kamu marah, janji dulu kalo gak marah” kata rizal
“apa dulu, kalo aneh – aneh ya marah lah aku” kata septy
“yaudah kalo gitu gak jadi deh” kata rizal
“dih apaan sih mas, hahahaha yaudah aku gak marah,, sekarang ngomong aja” kata septy
“bener ya jangan marah” kata rizal
“iya ngomong aja mas” kata septy
Dengan mengumpulkan segenap keberanian dan menahan gejolak birahi yang sudah perlahan bangkit rizal mengucapkan apa yang dikatakan.
“gini lho sep, aku sebenernya sejak pertama kali ngeliat kamu punya dildo dan terakhir tau kamu lesbian itu aku jadi ingin ngerasain yang kayak gitu” kata rizal
“hah? Maksudnya mas?” kata septy
“ya gitu itu sep, aku mau ngerasain wik wik sama kamu” kata rizal
Bagai disambar petir disiang bolong septy terkejut dengan apa yang baru saja diucapkan oleh rizal kepadanya. Jelas sebagai wanita normal sekaligus sahabat dari zahra ia pasti sangat menolak ajakan rizal itu.
“maksudnya mas? Wik wik gimana?” kata septy
“ya itu sep, wik wik” kata rizal
“hmmm?” kata septy
“hmmmm gimana ya ngomongnya, itu sep kita berhubungan suami istri gitu” kata rizal
“gila kamu ya zal, gak mau ah, kirain kamu orang baik ternyata sama aja ya” kata septy
“bukan gitu septy, wajar dong cowok normal yang pernah mergokin kamu lesbian dan mastrubasi jadi bayangin badan kamu” kata rizal
“tapi kan gak harus kamu minta ml juga ma aku zal” kata septy
“jadi kamu gak mau?” kata rizal
“ya gak lah zal, kamu udah gila ya” kata septy
“sebentar aja kok sep, aku juga mau pergi ke warungku abis ini” kata rizal
“kok masih maksa sih, aku gak mau ah zal,, awas aku mau keluar aja” kata septy
“ih jangan sini dulu sep, aku minta maaf” kata rizal
Rizal mendudukan kembali septy di kursi itu, septy yang sudah diselimuti rasa kesal terhadap rizal sibuk dengan smartphonenya dan tidak mendengarkan perkataan rizal yang berulang kali meminta maaf kepada septy karena telah meminta berhubungan badan.
“jangan hapean dulu dong, dengerin” kata rizal
Septy hanya diam tidak foku dengan smartphonenya namun tetap tidak mau melihat wajah rizal yang menurut septy semua cowo sama saja hanya ingin memuaskan kebutuhan seks saja.
“maaf ya kalo aku buat suasana gak nyaman,, maaf buat kelancangan ku” kata rizal
Beberapa menit lamanya mereka berdua saling diam tanpa kata satupun yang keluar dari mulut mereka sampai pada akhirnya septy mengucapkan kata yang membuat rizal sedikit terkejut.
“kamu yakin mau gitu zal?” kata septy
“hah? maksudnya sep?” kata rizal
“ya yang itu tadi,, kamu yakin?” kata septy
“ya kalo kamu gak mau ya gapapa kok,, asal kita masih temenan” kata rizal
“yaudah aku kasih tapi cuma sekali ini aja ya” kata septy
“hah serius?” kata rizal
“mau gak?” kata septy
“siapa yang gak mau sep” kata rizal
“terus mau dikamar kamu apa dikamar ku?” kata septy
“disini aja gimana? Mumpung gak ada orang sep, kan trias ma kiko lagi liburan, vina ke kampus, nissa juga gak pulang, yang lain juga masih pulang kampung, cuma ada mbak devieta di belakang tuh” kata rizal
“yaudah terserah kamu, tapi jangan sampai ketauan lho” kata septy
“iya sep, mana mungkin aku cerita juga,, jadi gimana?” kata rizal
“bentar aja ya?” kata septy
“iya bentar doang kok, sampe spermaku keluar sekali aja” kata rizal
“yaudah ayo, aku harus gimana?” kata septy
“beneran sep? Yeeesss,,, sini duduk di pahaku sep” kata rizal
Septy mengikuti perintah rizal yang memintanya duduk di paha rizal. Sontak septy berdiri dan perlahan duduk di atas pangkuan rizal dan berhadapan dengan rizal. Tanpa meminta ijin rizal dengan lembut melumat bibir septy. Sementara septy hanya mengikuti permainan rizal.
“cuma sekali ini ya zal” kata septy
Rizal hanya menganggukkan kepalanya sementara septy sama sekali tidak menolak ketika rizal memeluk tubuhnya. Malah gadis cantik itu membalas dengan melingkarkan lengannya ke leher rizal. Rizal mengecup lembut pipinya yang putih, sambil semakin mempererat pelukannya. Bau parfum septy yang harum dan lembut dengan cepat memenuhi rongga hidung rizal.
“zal.. kalau tubuhku ini memang bisa memuaskan kamu, lakukanlah apa saja. Aku siap zal, asal kamu juga bisa tutup mulut.” kata septy kalem.
Ini bukan pertama kali dalam hidupnya harus menawarkan tubuhnya sebagai tempat pelampiasan nafsu seks seorang pria. Setelah sebelumnya ia pernah dipaksa oleh lukki untuk menawarkan tubuhnya ke ob dikampusnya
Perlahan ia rapatkan sambil sedikit menghisapnya. septy membalasnya dengan lembut dan balik menghisap bibir tebal rizal. Lidah rizalml mulai bergerak menelusuri mulut septy yang sedikit terbuka. septy hanya menerimanya dengan pasrah, ia biarkan lidah rizal masuk ke dalam mulutnya dengan begitu leluasa. Bahkan saat rizal menghisap lidah dan sedikit melumat dengan mulutnya, ia juga tidak menolak.
“Hah, hah,” perlahan septy melepaskan bibirnya dari lumatan bibir rizal saat dia merasa sedikit kesulitan untuk bernafas. Dilihatnya kepala rizal yang terkulai manja di atas bulatan dadanya. Tangan mereka masih saling berangkulan erat.
rizal tak tahan untuk tidak melakukan apa-apa dalam waktu lama, apalagi bisa dirasakannya tubuh septy yang sintal terasa begitu menggoda di dalam dekapannya. Maka dengan cepat tangannya menyelip ke balik tanktop perempuan cantik itu dan segera menyusup di antara BH dan payudara septy yang bulat padat. rizal mengelus – elus putingnya secara perlahan. Tubuh mulus septy sedikit bergetar mendapat rangsangan seperti itu.
“mmmmh, zaaal aaaahh” rintih septy dengan tubuh menekuk ke depan.
septy sendiri rupanya mulai tak tahan dengan birahinya yang sudah terbakar. Pelan ia tarik tangan kiri rizal yang menganggur dan dibawanya ke pangkal kemaluannya dari luar celana hotpants yang ia pakai, septy meminta rizal agar mengusap-usapnya.
Sambil terus meraba payudara septy, rizal pun melakukannya. Kedua tangan rizal dengan cekatan langsung berkreasi, satu menggesek pelan celah selangkangan septy, satunya lagi tetap asyik meremas dan memenceti payudara septy yang bulat besar.
“Auh, zaaall aaaah” desah septy
rizal dengan susah payah membuka celananya sendiri lalu dengan jari – jemarinya yang terampil, mulai memelorotkan celana dalamnya hingga terlepas. Ia menarik nafas cepat saat benda mungil berwarna hijau lumut itu tergeletak di lantai dekat kaki rizal.
Sekarang septy sudah telanjang dihadapan rizal. Nampak bh yang tadi hampir tidak bisa memuat payudara septy yang bulat besar. Dengan cekatan jari – jari rizal membuka kaitan bh yang dikenakan septy. Membebaskan payudara septy hingga benda itu bisa menyembul dan bernafas lega.
septy menyibakkan rambutnya yang panjang ke belakang agar rizal bisa semakin leluasa memandangi tonjolan payudaranya. Dengan air liur yang hampir menetes, rizal segera mendekatkan mulutnya ke puting kanan septy dan mulai menjilatinya pelan.
“Ahh, zal.. enaaak bangeeet mmmh” desah septy
Sementara itu, rizal dengan bibirnya menjelajahi gundukan payudara septy, jari tangan kiri rizal masih lincah menusuk – nusuk liang kewanitaan septy yang sudah mulai basah berlendir.
Dengan ujung jari tengah, ia usap klitoris perempuan cantik itu dan menggosoknya pelan ke atas dan ke bawah hingga membuat septy semakin menggelinjang nikmat.
“Aah, rizal.. geli!” desahnya.
Sambil terus menggesek klitoris septy, rizal sedikit membungkukkan badan sehingga mulutnya bisa mengulum puting septy yang sebelah lagi. Ia menghisapnya sambil menjilati ujungnya dengan lidah. Bisa dirasakannya badan septy yang mulai kaku, seluruh ototnya menegang, sementara rintihan dan lenguhannya semakin terdengar kencang.
rizal tersenyum mendengarnya. septy kemudian merapat, kepalanya disandarkan di payudara septy yang tampak mengkilat, basah oleh air liur rizal. Dia memandang rizal dengan lembut, bibirnya sedikit terbuka. Tersenyum, rizal pun mendekatkan kepala dan mencium bibir perempuan cantik itu.
septy dengan belahan kemaluannya begitu kecil, juga klitoris yang berwarna pink menyala, sedikit menyembul seakan mengundang rizal untuk segera menikmatinya. Tanpa basa-basi ia segera mencium seluruh selangkangan septy.
Bau wangi yang khas dari liang vaginanya segera menyambut lubang hidungnya. Perlahan ia menjulurkan lidah dan mulai menjilatinya naik turun. Pantat septy sedikit gemetar menahan gejolak kenikmatan akibat perbuatan itu.
“Ooh.. ohh.. shh..” desahan septy seakan sorakan penyemangat di telinga rizal.
Sekarang paha septy ikut bergetar karena rangsangan nafsu yang diberikan rizal. Gairahnya semakin menyala. Apalagi saat lidah rizalmulai menyapu lorong vaginanya, pahanya terbuka semakin lebar dan pantatnya sedikit terangkat, membuat vaginanya yang menganga lebar semakin terjangkau oleh lidah rizal.
“Ooh.. yah, begitu.. zal! Ooh.. iyah! Enaaaak aaaah” desah septy serak, terdengar semakin keras.
“Aah.. ahh!” erangan septy menimpali.
Ternyata, sambil mengoral vagina septy, rizal juga menusukkan tangannya untuk mengocok – ngocok kemaluan septy. Jadilah wanita yang dikenal sebagai gadis yang berperilaku baik oleh rizal ternyata memiliki sisi liar yang baru ia ketahui. Ia melihat didepan matanya septy sedang merintih merasakan rangsangan kenikmatan yang dilancarkan oleh rizal.
“Ahh.. s-sudah,, zaaalll Aku nggak tahan.” kata septy dengan tubuh mulai bergetar pelan.
rizal yang sudah hafal dengan reaksi seperti itu, segera menggerakkan lidahnya semakin cepat. Ia tusukkan lidahnya dalam-dalam ke liang vagina septy yang masih terasa sempit. Ia cucup klitorisnya yang sudah sangat keras dengan kedua bibirnya hingga tubuh septy menggelinjang liar. Tangannya mencengkeram kepala rizal, memintanya agar menghisap lebih kuat lagi. Dan akhirnya..
“Aah.. ahh.. aku sampai, zaaal ssh.. ahh!!” teriak septy
Dengan paha mengatup erat, menjepit kepala rizal yang masih berada disana. Pantatnya terangkat tinggi-tinggi, sementara otot vaginanya menjadi sedikit kaku. Dari dalam liang kemaluannya, menyembur cairan bening yang banyak sekali, menyiram lidah dan mulut rizalhingga jadi terasa lengket.
“Aaah.. zaaall!!!!” desah septy sudah mencapai puncak kenikmatannya.
Untuk beberapa saat tubuhnya kaku tak bergerak. Pahanya masih menjepit kuat kepala rizal sehingga terperangkap di celah selangkangannya. saat otot-otot vaginanya mulai mengendur, barulah ia melepaskannya.
“Hah, hah, hh,” rizal segera menarik nafas.
Cukup banyak cairan yang keluar, tapi semuanya ia telan, sampai akhirnya septy berhenti mengejang dan mulai menurunkan pantatnya. Namun nafas perempuan itu masih sedikit memburu.
“Ooh.. nikmat sekali, zal.. aku puas!” puji septy.
rizal beringsut dan lalu berbaring telentang diatas kursi panjang, sedangkan septy berada di atas tubuh rizal. Septy memeluk dan tanpa henti menghujani wajah bulat rizal dengan ciuman. Beberapa saat mereka saling bercumbu, rizal sendiri hanya telentang pasrah sambil menikmati rasanya jadi raja, dilayani oleh wanita yang begitu cantik dan seksi.
“Ini dilepas donk,” tangan septy yang nakal mulai menggerayangi perut rizal.
Dengan sekali sentakan lembut, celana yang membelit tubuh bagian bawahnya terbuka, melorot ke bawah. kontol rizal yang sudah sedari tadi mengacung tegak, langsung menyembul berdiri. Perhatian septy segera tersedot kesana. Tangan septy seakan tau dengan tugasnya dengan cepat tangannya menggerayangi dan mengusap – usap kontol itu.
Septy lekas beringsut dan berjongkok di dekat kaki rizal. Bibirnya yang tebal sensual mulai menciumi batang kontol rizal. Septy segera memasukkan kepala kontol itu ke dalam mulutnya yang hangat dan mulai mengulumnya mesra. Lidahnya yang basah dengan pintar menggelitik batang kejantanan rizal yang terasa semakin menegang di dalam mulutnya.
“Ahhh,, aaaah aaah kamu ternyata mmmh liar sekalii mmmh mmmh” rizal melenguh keenakan diperlakukan seperti itu.
Dengan mata tertutup ia mengelus lembut kepala septy yang sibuk memberikan servis terhadap kontolnya. Septy yang awalnya menolak ajakan rizal untuk berhubungan badan kini malah ia yang memulai permainan panas itu. Septy seakan terbiasa melakukan aktivitas seks dan tahu bagaimana cara memuaskan para lelaki.
“Ooooh gilaaa mulut kamuu oooh nikmat oooh tau gini dari dulu kamu udah ku genjot kamu sep” tubuh rizal seakan terangkat ke kayangan, rasanya sungguh sangat nikmat.
Cara septy mengoral sungguh halus, tidak seperti septy yang agak sedikit binal. septy menggerakkan bibirnya dengan sangat lembut, kadang kontol rizal disedotnya pelan, diselingi jilatan lidah di sekitar leher kontol. rizal sangat suka dengan apa yang dilakukan oleh perempuan cantik itu.
“Ooh.. terus, isep yah, nikmat sekali.. ooh!” membuatnya jadi mulai mengerang penuh kenikmatan. septy yang melihat tubuh rizal mulai gemetar, cepat menghentikan aksi septy.
Dengan terengah – engah ia memperhatikan rizal yang wajahnya merah padam karena menahan ejakulasi. rizal yang merasa gairahnya diputus di tengah jalan, perlahan membuka matanya dan melirik ke bawah. Ditariknya tubuh mulus septy dan dipeluknya dengan mesra.
Ia hadiahi kecupan hangat di bibir lembut gadis cantik berambut coklat iti. Dengan manja septy menyandarkan kepala ke dada rizal, membiarkan payudaranya yang besar menghimpit ketat ke dada rizal.
“Sekarang kita lihat, kuat nggak kamu merasakan goyanganku” kata septy sambil tangannya menggerayangi selangkangan rizal.
Kontol rizal yang masih tegak mengacung dibelainya pelan. Jari-jarinya yang lentik dan mungil mempermainkan kontol rizal dengan begitu lembut. Dengan telaten dipijit – pijitnya kepala kontol rizal, lalu dengan halus dibelitnya batang kejantanan rizal dengan jari telunjuknya.
Kontol rizal langsung bereaksi, perlahan benda coklat panjang itu mendongak dan mengangguk – angguk seakan meminta untuk dipuaskan. septy yang melihatnya tersenyum gembira. Lekas dia berbaring dan membimbing rizal agar menaiki tubuh sintalnya.
septy mengangguk memberi ijin. Maka, sambil membungkuk, rizal pun mengarahkan kepala kontolnya yang masih tampak mengkilat ke lubang kenikmatan septy yang terlihat sangat mengundang.
“Aku genjot memek kamu sekarang” kata rizal. Perlahan ia menusukkan batang kelelakiannya menembus lubang vagina septy yang sudah sangat basah dan banjir
“Ahh..” desah septy.
Tubuh septy sedikit bergetar menyambut kontol rizal yang memasuki tubuhnya. Perlahan seluruh batang kontol rizal terbenam ke dalam liang vaginanya. Selanjutnya dengan perlahan rizal mulai memompa pantatnya maju mundur secara berirama.
Septy mengimbangi dengan menggoyang pantatnya memutar tak beraturan. Gerakannya semakin lama semakin cepat dan kuat. Tangannya memegangi pinggul rizal sehingga rizal semakin leluasa menyodokkan batang kontolnya.
“Aaah aaah memekmu sempit banget oooh ooh” celoteh rizal.
“mmmmh ituuh kontool kamu zaal yaaaaanghh besaar aaaah aaah” erang septy
Rizal merasakan vagina septy mengetat kencang, mencekik batang kontolnya, lalu disusul oleh semburan cairan hangat yang banyak sekali. Rupanya perempuan cantik itu sudah mencapai orgasmenya. Bukannya berhenti, septy malah semakin dalam menghujamkan batang kontol rizal ke dalam memeknya, hingga semakin banyak cairan septy yang meleleh keluar.
“Hah, hah, hah,” dengan tubuh lemas namun puas, septy terdiam bagai patung. Hanya nafasnya yang terdengar tersengal-sengal. Senyum manis tersungging di bibirnya yang tipis.
“Ah, kamu memang hebat, aku puas zal” pujinya tulus.
Perlahan rizal mencabut kontolnya dan memposisikan tubuh septy merangkak di depan tubuh rizal. Rizal membelai sebentar pantat bulat septy sebelum ia arahkan kontolnya yang masih terisi penuh dengan sperma ke lubang kenikmatan perempuan cantik itu dari arah belakang. Dengan lembut rizal menusukkan kepala kontolnya sambil menekan perlahan sampai seluruh kontolnya amblas ditelan gua surga septy.
Rizal terlihat sangat menikmatinya karena memek septy lebih sempit dengan posisi seperti itu. Dengan sangat perlahan rizal mulai memompa pantatnya maju mundur dengan teratur. septy sepertinya juga sangat menikmati. Terbukti dari kepalanya yang terangguk-angguk sambil mulutnya mendesis mengeluarkan berbagai macam rintihan,
“Ahh.. terus, zaaall.. Tusuk yang dalam! Ahh.. yah, begitu! Terus! Oughh..” racau septy
Rizal semakin kuat menggoyangkan pantat. Tangannya dengan terampil terulur ke depan untuk meremas – remas payudara septy yang menggantung indah di depan dadanya. Ia memilin dan memelintir-lintir putingnya yang mungil begitu gemas, membuat benda bulat kemerahan itu jadi makin menegak dan mengacung ke depan.
Sementara pantatnya semakin ia rapatkan, membuat batang kontol rizal jadi menusuk semakin dalam. Tubuh septy jadi kaku tak bergerak, rupanya serangan rizal yang beruntun membuatnya menyerah begitu cepat.
“Aah.. zalll aku keluar! arghh..” jeritnya dengan tubuh terkapar KO di lantai.
Dari dalam liang kemaluannya, merembes cairan kenikmatan yang sangat banyak, membasahi pahanya. Dinding vaginanya terasa berdenyut-denyut, memeras batang kontol rizal yang masih tertancap erat di dalam sana.
“Ooh.. ooh..” rizal yang juga sudah tak tahan, ikut menyusul tak lama kemudian.
Badannya gemetar hebat, sementara tangannya meremas bulatan payudara septy kuat-kuat saat spermanya menyembur keluar, bercampur dengan cairan hangat dari vagina septy
“Shh.. hah, hah,” Seluruh tubuh rizal masih merinding ketika septy setengah memaksa memundurkan selangkangannya sehingga kontol rizal tercabut dari jepitan liang vaginanya.
“gilaaa enak banget sep badanmu, makasih ya” kata rizal
“iihh gak di bersihin ini memek ku?” kata septy
“gak usah, ntar kalo dibersihin aku entot lagi lho kamu” kata rizal sambil bercanda
“terus kalo aku hamil?” kata septy
“udah tenang aja aku tanggungjawab kalo kamu hamil” kata rizal
Rizal lalu pergi meninggalkan septy yang masih terbaring lemah telanjang diatas kursi panjang dengan memek yang mengeluarkan lelehan sperma.
[table id=AdsLapakPk /]
![]() Siska |
Terik sinar matahari sudah berada di titik tertinggi singgasananya. Seorang wanita mengendarai motor maticnya berjalan menelusuri padatnya jalanan kota terbesar diujung pulau. Setelah selesai mengerjakan tugasnya memuaskan tuannya semalaman penuh
Setelah sekian lama menahan rasa emosi merasakan kemacetan akhirnya wanita itu sampai disebuah warung makan yang cukup besar dan terkenal.
“siang mbak siska” sapa tia
“siang juga tia,, oiya pak rizal ada gak?” kata siska
“belom datang mbak, tadi kata roy mungkin jam 2 baru kesini mbak” kata tia
“oh gitu, yaudah kalo gitu aku ke ruangan dulu ya” kata siska
“iya mbak” kata tia
Tak berselang lama, masuklah seorang pria paruh baya dengan pakaian kemeja rapi keluar dari sebuah mobil jeep lawas masuk ke dalam warung itu. Disusul dengan dua orang pria berwajah sangar yang seakan mengawalnya.
“selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu?” sapa tia
“mbak, saya mau ketemu sama pemilik warung ini” kata pria itu
“mohon maaf bapak, ada perlu apa ya pak?” kata tia
“ada yang mau saya bicarakan sama dia” kata pria itu
“kalo pemilknya belum datang pak, yang ada manager warung pak” kata tia
“ya sudah kalau begitu panggil saja managernya kesini” kata pria itu
“baik pak, mohon tunggu sebentar ya pak” kata tia
Perempuan itu pun berjalan cepat menuju ruangan siska dengan perasaan khawatir dan takut. Beberapa menit kemudian keluarlah wanita yang tadi menemui siska dan diikuti oleh siska.
“iya pak ada perlu apa ya pak?” kata siska
“ada yang mau saya bicarakan ke anda” kata pria itu
“tentang apa itu ya pak? Sebelumnya mohon maaf kalo boleh tau nama bapak siapa?” kata siska
“oiya saya lukki saya pengusaha baru disini” kata pria itu
“saya siska pak, ada yang bisa saya bantu?” kata siska
“begini mbak, apa di warung ini bisa terima pesanan catering?” kata lukki
“iya pak disini bisa catering” kata siska
“nah kebetulan saya barusan pindah rumah dan juga dapat usaha baru di kota ini, saya mau pesen catering tapi di buat prasmanan saja nanti” kata lukki
Pria itu menjelaskan secara detail maksud dan tujuan mereka datang ke warung itu. Sementara siska, tia, dan roy mendengarkan apa yang dijelaskan oleh pria itu.
[table id=AdsTbet /]
“aku harus ngelakuin apa sekarang? Bukti tentang zahra sudah aku kasih semua ke cewek itu tapi kenapa dia gak lepasin si nissa aaaarrrggghh janjinya kan gak gitu awalnya aaaaaaarggghhh bangsaaaaat” kesal doni
Di dalam mobil BMW hitamnya yang sedang terparkir di sebuah taman yang sepi nampak doni sangat menyesali apa yang telah ia lakukan. Kabar untuk nissa pun tidak pernah tersampaikan. Rasa khawatir jelas ada di dalam hatinya.
“apa aku nekat lawan aja ya buat selamatin nissa?” kata doni
“tapi gimana caranya coba?”
Dalam hati kecil doni sebenarnya ia ingin menyelamatkan kekasihnya namun ia tidak tahu apa yang akan dilakukan untuk melawan lukki dan para pengawalnya.
Cukup lama doni diam di dalam mobil sampai pada akhirnya ia menemukan ide yang mungkin bisa menjadi bantuannya untuk menyelamatkan nissa. Doni pun memacu mobilnya berjalan sampai keluar dari kota dan menuju ujung timur pulau dimana orang yang ia maksud ada disana.
Halaman Utama : Kubuka Sebuah Kost an
BERSAMBUNG – Kubuka Sebuah Kostan Part 17 | Kubuka Sebuah Kostan Part 17 – BERSAMBUNG
Sebelumnya ( Part 16 ) | ( Part 18 ) Selanjutnya
(Pertanyaannya adalah skenario apa yang dilakukan Lukki dan Siska di warung rizal???) Jawab di Kolom Komentar yaa ….