Halaman Baru Part 41
HP & THE DEATHLY HALLOWS
(Amel : “Aaaacccccchhhhhhhhhhhhh Papaaaaaaaaahh… achhhhhhhhhh…”)
Hadeeehh.. Aaaaaaaaaaa sial… pagi2 kepikiran lenguhan manja Amel yang begitu menggoda. Masih gak nyangka nih,,, aku telah melakukannya dengan Amel apalagi aku juga mengambil perawannya,, meskipun aku sudah bisa menerima kalau aku telah memperawani seorang wanita tapi aku masih tetap gak rela.. aku masih khawatir Amel akan Menyesal suatu hari nanti… hadeeh, Amel yg kehilangan perawan tapi aku yang tidak rela.
Byurrrrrrrr…….
Di sabtu pagi ini aku sedang duduk di pinggiran kolam renang dibelakang rumah, menggerakkan kedua kakiku di dalam air sambil memandangi Rein yang sedang berenang. oiya, aku pernah cerita belum yah kalau disekolahku tiap sabtu itu libur? Beda dengan sekolah swasta lain yang kebanyakan tidak libur, sekolahku memutuskan meliburkan siswanya di hari sabtu mengikuti peraturan sekolah Negeri.. hari sabtu hanya digunakan para siswa melakukan kegitan ekstra kulikuler,, dan kalian tau sendiri aku tidak pernah ikut ekskul manapun.. aku tidak bisa ikut ekskul musik, Rein melarangku karena Ekskul musik diketuai Alexa…. huftt.. aku pernah berusaha merayu Alexa pacarku agar memasukkan namaku di ekskul musik tanpa aku mengikuti latihan.. tapi katanya…
(AL : “sayang…itu namanya curang. gak mau ah… masuk ekskul balet aja sana… Hahahaha)
Hadeeeh.. yasudah akhirnya aku adalah siswa tanpa ekskul..
Byurrrr………
Ngomong2 soal hari sabtu,, berarti sudah 3 hari aku jadi pacar boongannya Amel.. selama 3 malam juga aku bisa bebas bertemu Alexa dengan alasan kencan bersama Amel ketika Rein bertanya padaku.. Hihihi.. Alexa juga menerima sandiwara ini.. dia terkesan sangat santai waktu kuceritakan sandiwara ini padanya dan dia langsung menyetujuinya tanpa berkomentar apapun. hmmm? Dia sangat percaya padaku..
Byurrr……
Oia.. Amel sekarang berubah… dia kelihatan lebih segar dan PD. dia sudah mulai berbaur dengan teman2 yang lain.. dan dia bilang padaku kalau dia sangat bahagia.. syukurlah… paling tidak, ada hal yang baik terjadi setelah kejadian malam itu di kamarnya Amel…. Cuman kadang katanya nih, Kelainannya kumat saat lama tidak disentuh cowok… jadi dia memintaku memegangnya sekali setiap hari agar terbiasa… Tiap aku memegangnya aku langsung teringat kejadian malam itu.. saat aku mencumbu tubuhnya Amel.. Tidak kusangka dibalik penampilan polos Amel selama ini, tersimpan tubuh Amel yang sangat indah..
Tubuh Polos Amel selalu terbayang dipikiranku. Payudara Amel yang tidak besar tapi kencang, rambut2 halus diatas memeknya… uhhh.. aku pengen ketemu perabotan Amel lagi… ohh.. Siall… hadeeh.. apa yang sedang kupikirkan…?
Byurrr………..
Rein :” Dekkkk….?”
Aku :” waaaaaaaa……… ”
Rein :” hihihihi.. kenapa sih? ”
Aku :” kaget tau’…. ”
Sumpah aku kaget saat tiba2 Rein muncul ke permukaan di sela2 kakiku ketika aku sedang melamunin tubuhnya Amel.
Rein :” salah sendiri ngelamun mulu daritadi… ngelamunin pacarmu? ”
Aku :” eh..? Iyaa dong..”
Rein :” iyadeh percaya,, eh Amel sekarang kelihatan cantik yah? Pasti gara2 tiap malam kamu tunggangin.. Hebat kamu dekk.. ”
Eh…? Oiya.. Rein taunya tiap malam aku kerumahnya Amel.. Tapi emang bercinta tiap hari bisa bikin cewek kelihatan cantik?
Aku :” he he he.. ”
Rein :” nanti malem kencan lagi..? ” tanya Rein padaku.. kedua tangannya berpegangan di pahaku..
Ehmm. nanti malem harusnya aku main ke kedainya Alexa lagi..
Aku :” kayaknya sih iya…. ”
Rein :” ohh.. Yauda… ” ucapnya datar..
Rein kelihatan kecewa? Kenapa…? Dia kecewa aku pacaran dengan Amel…? Sepertinya bukan… mungkin dia kecewa karena tiap malam aku tidak ada dirumah.. mungkin dia kesepian… Sudah seminggu ini aku dan Rein tidak terlalu sering bertemu… aku terlalu sibuk dengan Amel & Alexa… bahkan seminggu ini aku dan dia tidak bercinta…
Rein sedang menyelam tepat di bawah tubuku…
Byurrrr……kepala Rein kembali ke permukaan..
Aku :” Rein…? ”
Rein :” hmm..? ”
Aku :” nanti malam jalan yuk….! ”
Rein :” hehh? Bukannya nanti malem ada kencan…? ”
Aku :” aku pengen kencan dengan kakakku.. ” aku tersenyum padanya…
Rein :” hahahaa… seriuss..? Lalu Amel…? ” dia sekarang tampak bersemangat..
Aku :” uda gpp.. besok aja ketemu dia… kan besok ada acara di sekolah..”
Rein :” oiya besok ada festival musik ya? Ehmmm.. aku besok mau lanjutin latihan nyetir.. Jadi gak bisa dateng.. Lagian males juga ngelihat cewek sialan itu di atas panggung mulu… ”
Ehh..? Alexa…?
Aku :” he hehe… ” aku tersenyum kecut, mendengar Rein masih sebel dengan Alexa..
Rein :” so.. kemana nanti kita..? ” dia bertanya pendapatku…
Aku :” terserah Aku ngikut aja… ”
Rein :” ehmm.. nonton aja yukk…! Uda lama kita gak nonton bareng… ..mau? . ”
Aku :” boleh.. nonton apa? Emang ada pilm bagus..? ”
Rein :” Harpot…? ”
Aku :” Harry Potter & The Deathly Hallows Part 2? ”
Dia mengangguk…
Aku :” emang uda bisa tayang? Bukannya pilm itu gak boleh tayang di negara ini ya karena masalah pajak atau apalah itu….. ”
Rein :” iya awalnya sih dicekal sama pemerintah, tapi sekarang sudah bisa tayang disini … Nih yah, temenku aja sampai belain terbang ke singapore hanya untuk nonton itu… ”
Buset.. Tapi iya juga sih.. pilm ke 8 seri Harry Potter yg merupakan seri terakhir itu paling dinantikan semua penggemar di tanah air bahkan di dunia… Eh…malah tidak boleh tayang di negara ini…
Rein :” coba Papa disini.. pasti aku suruh anterin ke Singapore juga… eh, tapi kamu gak bisa ikut Dek karena gak punya paspor… Hihihi”
Paspor ? Apa ituu….? Oiya Rein meskipun masih remaja tapi dia sudah berkeliling dunia loh guys bersama Papa dan Mamanya… Di kamarnya itu berderet foto2 waktu mereka di Paris, Amerika, Korea, Italia, Jepang, Ausy…. aku sampai envy melihatnya… beruntung banget hidupnya Rein.
Rein :” Ok Fix nanti malem kita nonton yah…? ”
Aku :” iya… ”
Kemudian dateng Mbak Tina…
Mbak Tina: ” Mbak Manda ini jusnya… ”
Rein :” iya Mbak Taruh di meja aja.. Makasih Ya.. ”
Mbak Tina :” Mas Rega mau juga..? ”
Aku :” enggak Mbak.. makasih… ”
Mbak Tina :” yauda kalau gitu saya mau pamit ke pasar dulu Mbak.. Mas.. ”
Reim :” Oke…. ”
Kemudian Rein naik dan menuju meja yang sudah ada jus jeruk kesukaannya.. setelah meminum Jus itu Rein kembali menceburkan diri ke dalam Air..
30 Menit berlalu… Rein masih asik berenang,,..
“Uda mepet nih waktunya….. ” ucapku dalam hati..
Aku sedang memikirkan cara bagaimana bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk menebus obatnya Ressa, sesuai janjiku padanya. tinggal seminggu lagi obatnya Ressa akan habis.. gimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Tidak ada cara lain selain meminjam pada seseorang.. siapa?
Rein ? Awalnya aku akan meminjam uang ke Rein.. uangnya pasti banyak…. tapi Aku tidak bisa melibatkan keluargaku tentang hal ini.. Apalagi Rein bukan keluarga asliku.. meskipun Rein pasti membantuku tapi aku masih segan meminjam uang padanya… aku sih mikirnya akan meminjam uang ke Kak Neta,, karena dia jugs sudah tau hubunganku dengan Ressa… Dia satu2nya kesempatanku untuk mendapatkan uang.. aku harus segera bergerak karena monster di dalam tubuhnya Ressa suatu waktu bisa berontak… dan Ressa akan…….. tidak.. Tidak…. gak boleh terjadi. Ressa sudah bertekad padaku ingin sembuh dari penyakitnya… aku harus bisa membantunya.
Byurrr……
Aku :” Hoi……. ” aku kaget tiba2 Rein menyipratkan Air ke tubuhku…..
Rein :” ditinggal bentar uda ngelamun lagi…. Daripada ngelamun, sini main….. ” kemudian dia melemparkan sesuatu padaku….
Hah…? CD? Jadi Rein sekarang berenang tanpa memakai CD? Kulihat Rein… dia tersenyum nakal padaku…
uda lama aku gak ketemu bibir memeknya Rein…ehm… Tidak ada salahnya melepas sejenak semua beban itu dan nikmati apa yang tersaji di depan mata… Ya kan? aku tersenyum pada Rein dan tanpa ragu kulepaskan kaosku dan ikut menceburkan diriku ke dalam kolam..
Aku langsung berenang menuju tubuhnya Rein yang ada di tengah2 kolam renang.. Rein beneran sudah tidak memakai CD.. bisa kulihat jelas memeknya Rein di dalam air.
Kupegang pinggulnya Rein.. dan kukecup sekali bibir memeknya itu… Lalu aku muncul ke permukaan untuk mengambil nafas. Rein langsung menyambutku dengan mencium bibirku sambil memelukku… Setelah ciuman kami terlepas, kucumbu lehernya Rein yang basah..
Rein :” ahhh…. dekk…? ”
Aku :” Ya….? ” kupandangi mata Rein..
Rrin :” ehmm.. gak jadi… ”
Aku :” hmm…? Bilang aja kamu kangen aku…. Hahahaha…. ADUHHH… ” Rein tiba2 mencubit perutku…
Rein :” Nyebelin….. ” dia tidak berani melihatku, mukanya meraah…. tuh kan, dia kesepian…. Dia cuman gengsi dan berat mengatakannya padaku ,, aku jadi teringat perkataan Alexa kapan hari…
(AL :” karena kami berdua menyayangi orang yang sama… ngeselin tapi ngangenin….. “)
Seneng sekali rasanya disayangi Alexa dan Rein secara bersamaan.. seandainya mereka akur. pasti aku sangat bahagia melihat dua wanita yang kusayangi bisa tertawa bersama, tidak saling menghujat, mendorong, dan berteriak kasar seperti waktu itu….
Aku :” miss you too kakak….. ” mendengar ucapanku, Rein memandangku lagi.
Dia langsung mencium bibirku lagi,, kali ini dia menekan tubuhku ke bawah, tubuh kami menyelam di dalam air sambil tetap berciuman..
Sensasinya begitu luar biasa berciuman di dalam air… kami seperti saling memberikan nafas meskipun sama sekali bukan oksigen… sekitar satu menit aku dan Rein bisa bertahan berciuman di dalam air.. Kemudian kami muncul lagi ke permukaan… kucumbu lagi bagian depan dadanya diatas payudaranya… sambil menggosokkan tanganku di memeknya…
Setelah beberapa kali saling mencumbu dan merangsang kelamin satu sama lain.. inilah yang terjadi.
Rein sedang mengulum penisku dengan tubuhnya masih di dalam kolam, sedangkan aku duduk di tepian kolam renang.
Aku :” ahhh…. ”
Gila… enak banget pagi2 ada yang ngemutin penisku.. kepala Rein naik turun memanjakan penisku yang sudah sangat menegang…
Aku :” Sshhhh… Enak Rein…. Ahhh.. ”
Karena sudah gak tahan, langsung kuangkat tubuhnya Rein ke atas.. kupegang bagian kedua ketiaknya lalu kuangkat sampai tubuhnya menindihku.. . Rein langsung menyerangku…
tubuh kami berdua kini bertindihan di pinggiran kolam renang dengam posisiku di bawah… Rein sedang mencumbuku sambil menekan dan menggesek memeknya di bagian penisku.. dalam hatiku aku hanya ingin dia segera memasukkan penisku di dalam memeknya karena aku sudah sange banget… Tapi dia malah menghentikan aksinya.. dia menatapku tetap dengan posisi yang sama tapi saat ini kedua tangannya menopang tubuhnya agar tidak menindihku.
Rein :” kamu sekarang sudah punya pacar.. harusnya kamu tidak lagi main2 dengan wanita lain…. ”
Eh..?
Rein :” kamu gak mikirin perasaannya Amel saat dia tau kamu tidur dengan wanita lain…? ”
Ehmm.. Amel sih gak masalah.. Orang dia hanya pacar boongan. Hihihi
Aku :” ayolah Rein.. Jangan ngomongin Amel… ” kupegang bokongnya dan kutekan agar pinggulnya menekan penisku lagi.
Rein :” Deeekk… ”
Dia masih menatapku tajam, kenapa sih dengannya? Bukannya tadi dia merindukanku meskipun dia tidak mengakuinya… saat aku sudah sange kayak gini dia malah berhenti…
Aku :” ayo Rein lanjutin.. Keburu Mbak Tina dateng…. Gini aja deh, bagaimana kalau kamu jadi pacarku juga… ? .. ”
Rein masih tidak bereaksi, dia masih hanya memandangiku..
Rein :” kalau kamu serius ingin aku jadi pacarmu, putuskan Amel….! ”
Eh..?
Kemudian dia berdiri dan berjalan masuk kedalam rumah… meninggalkanku yang sedang kebingungan.
Apa maksudnya dia berkata seperti itu? Jangan2 Rein…. … tidak.. tidak mungkin. oh sial apa yang sebenarnya terjadi…?
.
.
Sore harinya aku sudah siap di kamarku, sudah memakai kemeja kotak2 andalanku untuk kencan malam ini dengan Rein, … sepertinya Rein masih dandan…. Aku menunggunya sambil merebahkan tubuhku di tempat tidur, aku masih kepikiran ucapannya Rein tadi pagi di kolam renang… apa maksudnya dia berkata seperti itu? Kenapa dia menyuruhku putus dengan Amel? Dan kenapa dia bertanya keseriusanku memintanya menjadi pacarnya…? Apakah seperti dugaanku, dia punya perasaan untukku? Oh tidakk.. semoga dugaanku salah…
Tiba2 Rein masuk ke dalam kamarku,
oh My…. Rein cantik banget malam ini.. dia tidak pernah kelihatan secantik ini sebelumnya…
Rein :” Bisa bantu aku dek….. ?” dia membalikkam tubuhnya… Dan memindahkan rambut panjangnya kedepan tubuhnya.
Dia memintaku membantunya mengkancingkan bagian belakang dress yang dia pakai.. aku langsung bangkit dan menuju tubuhnya. saat kudekati tubuhnya, aroma wangi parfumnya langsung menusuk hidungku… punggung putih mulus kelihatan jelas, tanpa ada tali Bra yang menutupi.. Dia tidak memakai Bra… aku mulai mengkancingkan kancing yang jumlahnya hanya tiga ini.. tapi tanganku gemetaran melakukannya,, kenapa jantungku berdebar gini yah didekat Rein. Atau gara2 dugaanku soal Rein punya perasaan denganku?
Rein :” yuk berangkat.. . ” ucapnya saat aku selesai mengkancingkan bagian belakang dress nya.
.
.
Sepanjang perjalanan menuju salah satu mall diantar pak Sopir, aku dan Rein tidak mengobrol apapun,.. Sumpah akward banget banget suasananya.. Rein kebanyakan hanya mengutak atik Handphone barunya…
Bahkan dalam perjalanan menuju Bioskop di lantai atas mall ini, Kami juga tidak bicara apapun… Rein masih asik berselfie ria dengan Handphone barunya.
Setelah membeli tiket, kami duduk di kursi menunggu jadwal filmnya mulai.. lagi2 Rein Masih asik berselfie
Dia begitu bangga dengan dirinya malam ini, tak henti2nya Rein tersenyum saat melihat hasil potret dirinya sendiri… yap.. dia memang sangat cantik malam ini… tadi saat perjalanan menuju lantai atas mall ini dia tidak henti2nya dilirik cowok lain… mereka terpesona kecantikan dan keseksian tubuh Rein…
Pacarku Alexa juga cantik, dia mempunyai wajah blasteran bule yang didapat dari almarhumah mamanya,,
sedangkan Amel pacar boonganku, Kecantikan wajahnya khas cewek lokal negara ini..
Tapi kalau Kakakku Rein, Kecantikan wajahnya khas oriental yang diturunkan dari mamanya Rein yang juga cantik. Tapi malam ini dia kelihatan lebih cantik dari biasanya… atau hanya perasaanku saja? Atau jangan2 aku juga mulai punya perasaan kepada kakakku ini?.. Tidak… tidak boleeh… Sial, Kejadian tadi pagi membuatku berpikiran seperti itu.. ini semua harus segera diluruskan…
Aku :” Rein….? ”
Rein :” apa…? ”
Hadeeeh.. Aku semakin deg deg an Rein melihatku seperti itu…
Aku :” tadi pagi…… ” haduuhh aku berat banget bertanya padanya..
Dia mentapku, kupandangi matanya….
Rein :” lupakan kata2ku tadi pagi…aku cuman bercanda” ucapnya kemudian dia tersenyum padaku…
Setelah beberapa saat diam, Kemudian kubalas senyumnya…
Rein :” Sini Foto berdua….. ” aku ikuti perintahnya.. aku ikutan selfie berdua dengannya.. kami memperagakan berbagai pose.
Ckrek..
Rein…. aku tau, meskipun kamu bilang bercanda tapi aku tau yang sebenarnya.
Ckrek
Aku bisa melihatnya dari matamu, mulut bisa berbohong tapi pandangan matamu tidak.
Ckrek
Karena mata mewakili pikiran atau kata hati yang sebenarnya.
Ckrek
Dan pandangan matamu padaku menunjukkan hal lain, pandangan yang sama ketika Alexa melihatku.
Ckrek
Rein.. Aku tau kalau Kamu jatuh cinta padaku.
.
.
Kupegang tangan Rein saat kami menuju teater 2 karena pilmnya sudah mulai.. Rein tersenyum. wajahnya memerah…. Kami berdua duduk di kursi paling atas dan paling pojok, tempat duduk favorit bagi pasangan yang ingin bermesraan di dalam bioskop. aku sih asal aja tadi milihnya tanpa bermaksud apa2…
aku duduk paling pojok dekat dengan dinding, Rein duduk disebelahku.. ..diSebelahnya Rein sudah ada ibu2 menggendong bayinya yang tertidur.. disebelah ibu2 tadi ada anak kecil sekitar umur 3 tahunan, disebelahnya ada anak kecil lagi yang kira2 umurnya sedikit lebih tua dari anak kecil tadi… dan disebelah kedua anak kecil tadi ada bapak2 yang bisa kutebak dia adalah suami ibu2 yg duduk di dekatnya Rein dan bapak dari ketiga anak kecil tadi termasuk bayi yg digendong ibu2 itu.
Rein :” Ramai banget yang nonton.. ” ucapnya Kepadaku.. Aku hanya menganggukan kepalaku menanggapinya.
15 menit film sudah mulai, aku masih fokus melihat perjuangan Harry Potter, Hermione dan Ron yang masih berusaha mencari Horcrux nya “you Know Who” untuk segera dihancurkan,, sutradara pilm ini berhasil membuat suasana tegang ketika Harry Potter dan teman2nya memasuki salah satu brankas di Gringotts saat semua barang yang disentuh akan menjadi berlipat ganda..
Lalu semua penonton di dalam bioskop termasuk Rein berteriak kaget saat seekor Naga membakar habis salah satu goblin..
Rein :” Kok gitu sih naganya…? Bikin kaget aja… ”
Aku sebenarnya biasa aja ngelihat scene itu, tapi aku kaget karena Rein berteriak…
Dan karena teriakan semua penonton tadi, bayi yang tertidur di gendongan ibu2 tadi bangun dan menangis.. ibu itu berusaha menenangkan suara tangisan bayi itu..
Rein :” Haduh kasiaan dedeknya… ” ucap Rein bersimpati..
Aku :” kamu sih kenceng banget teriaknya…kebangun kan jadinya.. ”
Rein :” kaget tau’,, lagipula semuanya juga teriak.. weeeek.. ”
Bayi tadi malah menangis semakin kencang, takut mengganggu penonton lain, ibu itu berinisiatif keluar dari bioskop diikuti satu anaknya.. sedangkan suami dan satu anaknya yang lain masih didalam bioskop.
10 menit semenjak ibu tadi keluar, bapak2 tadi akhirnya ikutan keluar menyusul istrinya serta membawa anaknya yang lain. mungkin bapak tadi sadar kalau istrinya tidak segera kembali dan mungkin butuh bantuan suaminya. akhirnya hanya ada aku dan Rein di deretan tempat duduk paling atas di sayap kiri.
Aku :” kamu gak capek nonton kayak gitu? ” tanyaku pada Rein, dia nontonnya sambil kepalanya ditempatkan di pundakku…
Rein : ” enggak… ”
Eh.. malah tiba2 dia mengecup pipiku..
Aku :”hoi.. Lipstikmu nempel nih.. ” ucapku sambil mengusap pipiku.. Dia hanya tertawa….
Rein :” Deekk…..? ”
Aku :” hmm..? ”
Rein :” Cium… ”
Hadeeh manjanya Kumat.. … kukecup sekali pipinya… Tapi Rein malah menaruh telunjuknya di bibirnya…
Aku :” hehh..? Disini…? ”
Rein :” gak ada yang lihat… ”
Aku lihat kondisi sekitar.. memang posisi duduk kami sangat strategis untuk melakukan apa saja tanpa diketahui orang lain.. tapi masa’ disini?
Saat aku masih kebingungan, Rein tiba2 memegang kepalaku dan menyerang bibirku… kami berciuman panas di kegelapan teater bioskop.. Rein sedikit mengerang saat lidahnya kuhisap,,, setelah itu bibir kami terlepas.. Rein kembali bersandar di pundakku.. gila sensasinya berciuman di dalam sini menyeramkan, karena takut ada yang melihat…Jantungku masih berdebar kencang.. mungkin Rein bisa merasakan cepatnya detak jantungku karena kepalanya ada dipundakku.. tangan kanannya Rein memegang dadaku.. dia tersenyum.
Aku :” bener2 nekat….. “bisikku padanya..
Rein :” hihii.. Itu tadi bukan apa2 Dek.. aku pernah melakukan lebih jauh sama mantanku… ”
Aku :” hah..? Ngapain…? ”
Dia menatapku, lalu memperagakan kepalan tangannya yang mendekat dan menjauhi mulutnya yang sedang terbuka lebar, dengan mata yang menggodaku…. Rein ingin memberitahuku kalau dia pernah menghisap penis mantannya di dalam bioskop.. buseettt..
Rein :” mau…? ” ucapnya saat tangannya mulai mengusap selangkanganku
Aku :” eh.. eh.. Rein…”
Rein :” hmm..? Mau coba..? Tenang aja gak ada yang lihat… ” dia masih bertanya padaku tapi tangannya sudah mulai membuka resleting celanaku..
Aku gak bisa berpikir jernih kalau sudah kayak gini. Hatiku ingin menolaknya, tapi tubuhku ingin mencobanya….
Sampai akhirnya saat ini penisku sudah ditarik keluar oleh tangan Rein.. dia mulai mengocok penisku.. aku hanya bisa terpejam menikmati kocokan tangan lembut Rein di penisku.. Sedangkan Rein masih bersandar di pundakku sambil memandangi layar.
Rein :” enak..?, ” ucapnya pelan
Aku :” ahh… ”
Aku tak menjawabnya.. erangan pelan yg keluar dari mulutku mungkin bisa menjawab pertanyaannya..
Aku sudah tidak fokus melihat layar bioskop, mataku hanya bisa terpejam merasakan gerakan tangan Rein yang pelan mengurut penisku.. Sesekali jarinya diusapkan pas di lubang keluarnya segala cairan dari penisku… gila… geli banget.. tak lupa dia menyempatkan memegang kedua bola yang menggantung di bawah penisku..
beberapa saat kemudian kocokan tangan Rein berhenti.. sebelum aku membuka mataku, kurasakan hangat dan basah di penisku Menggantikan tangan Rein… Saat kubuka mataku, kulihat Kepala Rein sudah naik turun di atas pangkuanku.. gila.. Rein benar2 menghisap penisku..
Aku : “ahhh….”
Hisapan mulutnya Rein di penisku terasa sungguh nikmat, tanganku reflek mengusap usap punggungnya yang tidak tertutupi dressnya.. Aku sambil melihat keadaan sekitar.. dan siap2 jika ada yang melihat kakakku sedang menjilati penisku..
Aku : “ahhh…”
Sampai akhirnya tanganku sudah mulai mengusap bokongnya Rein yang sedikit terangkat karena dia sedang menghisap penisku dari samping… kutarik dressnya keatas.. bongkahan Bokong bulatnya Rein langsung kuremas… Bokongnya tersentak ke atas saat jariku menyusuri belahan bokongnya yang masih tertupi pantiesnya…
Aku : “Ahh… Ahh.. Rein…”
Gerakan kepala Rein semakin cepat, aku semakin tidak kuat menahannya…
Langsung kutarik kepalanya Rein keatas,,
Rein :” kenapa…? ” ucapnya sambil mengusap bibirnya dengan telapaknya membersihkan air liurnya yang sedikit menetes
Aku :” uda mau keluar… ”
Rein :” yauda keluarin aja dimulutku… ”
Aku menggelengkan kepalaku,
Aku :” aku tidak mau mengotori bibir cantikmu ini…. ” dia tersenyumm..
Kutarik kepalanya lalu kucium bibirnya..saling menghisap Saling lidah lagi, bertukar lidah lagi sekarang gantian aku yang meremas payudaranya.. kutarik kebawah bagian depan dressnya, satu payudara Rein langsung terbebas karena dia tidak memakai bra.. mengetahui payudaranya sudah terbebas, segera kucumbu payudara bulat itu.. kuciumi bagian2 bulatnya payudara Rein sampai ke arah Putingnya… Rein sekuat tenaga menutupi mulutnya dengan satu tangannya agar tidak mendesah… Karena dia sadar Desahannya sangat keras yang bisa membuat heboh seluruh penonton bioskop.
Satu tangan Rein memegang tanganku dan mengarahkannya ke dalam pantiesnya.. Dia tidak puas dirangsang hanya di payudaranya,, dia juga ingin aku merangsang memeknya.
Tanpa ragu kugosokkan jari tengahku di di memeknya Rein.. Badannya Rein bergerak gerak merasakan rangsangan2 di titik2 sensitifnya… Jari tengahku sudah masuk ke dalam memeknya… kukocok lobang memeknya Rein… kuputar putar jariku itu didalam sana..
Rein :” emphhh… pakai 2 jari dek… “perintahnya padaku…
Gila.. dia tidak puas hanya dengan satu jari.. sesuai permuntaannya kumasukkan kedua jariku didalam memeknya.. langsung kukocok memeknya… Rein terpejam dengan mulut yang terbuka lebar….
Sampai kurasakan jari2ku yang sedang menggosok memeknya terasa sangat basah dan lengket… cairannya uda membasahi memeknya..
Beberapa saat Kemudian Rein memundurkan tubuhnya.. membuat mulutku yg sedang menjilati putingnya terlepas.. dan tanganku di memeknya juga terlepas.
Rein duduk lemas bersandar di kursinya sendiri… Kulihat matanya terpejam, mulutnya terbuka dan ngos2an… Apakah dia sudah orgasme..?
Dia melihatku,, kemudian tersenyum… lalu dia berdiri… mau ngapain? Mau ke toilet?
Tidak… dia malah menurunkan dan melepas pantiesnya… lalu..
Aku :”hoi.. Rein…? mau ngapain..? ” bisikku padanya, saat dia malah akan duduk di pangkuanku dengan membelakangiku.. , ditariknya ke atas bagian bawah belakang Dressnya,, lalu tangan satunya mencari penisku.. setelah ketemu, dia arahkan penisku di dalam memeknya…
Blessss
Rein :” emmphhhhh…. ”
Rein menutup mulutnya dengan kedua tangannya… posisinya sekarang dia duduk diatas pangkuanku membelakangiku dengan keadaan kelamin kami yang menyatu.
Gila… Gila… Rein bener2 nekat melakukan ini… padahal di depan kursiku ada penonton yang sedang fokus melihat kedepan.. jika penonton itu melihat kebelakang, pasti tau apa yang sedang kami lakukan…
Saat ini sih Rein masih diam merasakan penisku ada di dalan memeknya,, kurasakan Memeknya Rein berkedut memijat mijat penisku… punggungnya Rein menempel didadaku…
Aku :” gila kamu Rein… ”
Rein :” hah… Hah… Aku gak tahan dek..”
Aku :” kamu pernah kayak gini juga sama mantanmu…? ”
Dia menggelengkan kepalanya,,
Kemudian Reinn mulai menaik turunkan tubuhnya..
Plok
Plok
Gawat.. Suara pertemuan penisku dan memeknya yang basah terdengar jelas..
Rein :” emph….. Emphh… ” Rein menutupi mulutnya lagi…
Plok
Plok
Bisa ketahuan nih kalau gini terus.. Kutahan tubuhnya Rein agar dia berhenti..
Aku :” kedengeran Rein…. ”
Rein :” haduuh… Terus gimana? ” rengeknya padaku… Dia sedikit menoleh kebelakang.
Aku menggelengkan kepalaku, aku tidak tau harus gimana..
Aku :” sebaiknya kita tidak melakukannya disini…. ”
Rein :” ck….. ” mulai deh.. kayak gini nih kalau Permintaannya Rein gak dituruti, dia pasti ngambek…
Lalu tanpa mengangkat tubuhnya Pinggulnya Rein mulai bergerak maju mundur.. dia mengulek penisku dengan pelan.. .
Kayaknya sih oke kayak gini,, kubiarkan Rein menikmati penisku di dalam memeknya.. meskipun aku tidak sepenuhnya merasakan nikmatnya.. kubantu Rein dengan memegang bokongnya,, dan ikut menggerakkan tubuhnya… sesekali kuusap lobang anusnya.. mungkin bisa membantu dia cepat orgasme… aku tidak bisa melihat bagaimana ekpressi wajahnya Rein karena dia sedang membelakangiku.. Tapi yang pasti dia berhasil menahan mulutnya agar tidak mendesah.. kalain tentu ingat bagaimana Rein kalau sedang bercinta.. lenguhannya sangat keras.
Kemudian kedua tangan Rein memegang kedua tanganku… kedua tanganku diarahkan memegang kedua payudaranya yang sudah terbebas semua karena bagian atas dressnya sudah ketarik kebawah… Kalau ada yang melihat kearah kami, pasti tau kalau Rein sudah hampir telanjang di dalam bioskop ini.
Lama2 ulekan memeknya Rein pada penisku mulai terasa enak karena dia menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan cepat…
Aku :” ahh….enak Reinn.. Ahh” aku mendesah pelan..
Semakin kuremas kuat kedua payudara Rein dari belakang,, kuciumi punggungnya Rein yang berkeringat… Lalu ciumanku berpindah ke ketiaknya… Aroma keringat dan parfumnya jadi satu.. luar biasa… tak lupa lidahku menjilati bagian itu..
Beberapa menit kemudian gerakannya Rein Berhenti.. tubuhnya lemas bersandar di dadaku…
Aku :” capek…? ”
Rein :” iya… hah… Hah.. pulang aja yuk lanjut dirumah….! ”
Aku :” filmnya belum selesai kan….”
Dia kemudian berdiri, melepaskan penisku.. Dia duduk di kursinya… tanpa merapikan dress nya.. dia melihat ke layar sambil meremas payudaranya sendiri dengan raut wajah yang cemberut..
Hadeeh…
Aku :” iya.. Iya.. Ayo pulang… ”
Rein :” oke.. ” dengan cepat dia berdiri dan merapapikan bajunya,, memasukkan pantiesnya ke dalam tas kecilnya…
Rein :” luh.. Malah diem.. Ayo pulang.. ”
Aku :”iyaaa… ”
Hadeeh.. gemes banget sama kakakku satu ini. Terpaksa aku turuti permintaanya,, padahal filmnya masih separoh diputer… sayang banget,, lain kali ajadeh ngajak Adit nonton lagi.
.
.
Sesampainya di kamarnya Rein kami berdua berguling guling diatas tempat tidur melampiaskan hasrat yang terpendam ditubuh kami berdua.. dengan ganas kami saling bercumbu, meremas, dan menekan tubuh kami… Malam ini dua ronde kami beradu kelamin… hingga akhirnya kami kelelahan dan Rein tertidur di dadaku…
Kuusap punggungnya sampai ke bawah diatas bokongnya…
aku tidak habis pikir Rein ada perasaan kepadaku.. bukannya ini tidak boleh? Dia kan saudaraku.. meskipun saudara tiri… statusku yang berpacaran dengan Amel membuat hatinya terluka, dia tidak rela aku berpacaran dengan Amel atau dengan siapapun… padahal pacarku yang sebenarnya adalah Alexa..
bagaimana nanti dia tau aku pacaran demgan Alexa.?
Dia pasti begitu terluka, AAAAAAAA…. Kenapa jadi seperti ini sih? Aku menyayangi kakakku.. apa aku tidak menyadari kalau aku juga punya perasaan padanya? Karena selama ini aku menganggap perasaanku pada Rein hanya sekedar perasaan seorang adik pada kakaknya… Atau sebenarnya aku juga cinta pada Rein? Kalaupun kami saling mencintai, kita tidak akan bisa bersatu karena kami berdua saudara Tiri.. Tidak sepantasnya kami saling mencintai, Apakah kami berdua cukup berani menentang norma itu?
Sudah sangat jelas terbukti Cintanya Rein kepadaku tulus, dia selalu menyayangiku dan peduli denganku.. sedangkan cintanya Alexa? Beberapa kali aku ragu akan cintanya yang hanya kedok untuk menghancurkan Rein…. Tapi bagaimanpun juga mereka berdua sama2 membuatku nyaman…
AAAAAAAA aku bingung…aku seperti ombak yang tidak tau pantai mana yang harus kutuju… Aku bingung mana pantai yang benar2 pantai yang indah atau mana pantai yang penuh dengan karang yang bisa membuat terluka….
Atau seharusnya aku sudah tau arah pantai yang salah..? Cuman aku tidak mau menerima kenyataan kalau arah itu merupakan arah yang salah..
BERSAMBUNG