one shotone shot

Guru Kami Part 1

MISS TANIA

SANDI

Namaku Sandi Kusuma. Kelas 12 di sebuah sekolah swasta. Sebenarnya papaku bisa dibilang pemilik sekolah ini. Dia ketua yayasan pemilik sekolah. Jangan disebutin lah nama sekolah dan yayasannya, nanti kalian cari aku lagi. Apalagi para wanita hehehe. Selain tentu saja keluargaku sangat kaya raya. Untungnya aku diberi wajah yang tampan. Kurang apa coba, di usiaku yang 18 tahun. Ayah dan ibuku sering mentransfer sejumlah uang yang cukup besar untuk aku belikan apa saja yang aku mau karena aku sudah punya rekening bank atas nama aku sendiri . Mungkin karena orang tuaku begitu sibuk, mereka jarang ada di kota ini. Jadinya dengan kondisiku yang begitu berlebihan ini. Sebagai pelarian, aku sering bermain perempuan. Gampang bagiku untuk memikat wanita. Banyak siswi di sekolahku yang sudah menjadi korbanku. Dari adik kelas, kakak kelas dan teman seangkatan. Siapa yang tidak tertarik dengan wajah ganteng, tubuh atletis dan kaya raya. Tentu saja dengan kelebihanku ini, aku tidak memilih cewe sembarangan. Yang aku pilih pasti yang cantik banget. Dan yang lebih gilanya, aku pasti milih yang masih perawan. Entah sudah berapa perawan yang aku ambil kehormatannya. Setelah bosan, sebulan atau dua bulan, mereka aku tinggal. Bajingan memang aku ini. Eh jangan salah, bajingan tampan dan tajir tentu saja. Tapi aku menikmati semua petualanganku.

Seperti sekarang, aku sedang di apartemen milik mahasiswi asal Jakarta yang lagi kuliah di Bandung. Namanya Vania. Perawannya sudah aku ambil seminggu lalu. Seperti yang aku bilang, tentu saja Vania bukan sembarang cewek. Wajahnya cantik banget mirip Natasya Wilona. Dengan rambut panjangnya. Baru kenal seminggu di sebuah cafe , setelah pendekatan sebentar, tiga hari langsung aku eksekusi. Seperti yang aku bilang, mana ada cewe yang tidak tergoda dengan penampilanku. Lagipula aku orangnya royal. Tanya aja sama teman-teman di gengku.

“San, lagi yuk,” ucap Vania yang masih telanjang bulat, bermanja di dadaku. Aku lagi menghembuskan asap rokokku.

Jari-jari lembut Vania mengelus-elus pahaku lalu bergerak menuju penisku yang lagi tertidur sehabis tadi orgasme satu ronde. Sedangkan Vania yang baru sekali orgasme, sedang memohon-mohon untuk dientot lagi. Aku pura-pura cuek sambil menghisap rokokku lagi.

Melihat aku diam, kini jari-jari lentik Vania, mulai mengocok penisku, sambil bibir Vania yang basah mencium pipiku dan menjilati telingaku bagian dalam. Aku mematikan rokokku. Lalu aku dengan gerakan sedikit kasar, menarik rambut Vania dan mendorong kepalanya ke arah selangkanganku.

Bukannya marah, Vania menatapku dengan pandangan sayu dan mulai memasukkan penisku ke dalam mulutnya yang mungil. Ah, memang mantap nih mulut mahasiswi. Beda ama anak SMA yang masih malu-malu. Aku yang lebih agresif. Tapi beda dengan Vania. Meskipun sebelumnya masih virgin tapi nafsu birahinya tinggi.

“Aaaah…,” aku mendesah ketika lidah Vania bermain di lubang pipisku. Lalu dia dengan pandangan nakalnya, menyisipkan jarinya ke belahan pantatku. Anjing. Pinter banget nih cewe. Padahal seminggu lalu masih virgin tapi sekarang jago bener merangsangku.

“Aaaahh…,” sekali lagi aku mendesah agak kuat ketika jari lentik Vania menyentuh lubang anusku. Ah nanti-nanti aku lebih baik “maen” dengan mahasiswi. Atau mungkin dengan guru ya. Guru? Pikiranku entah kenapa langsung melayang ke Miss Tania. Guru baru di sekolahku. Baru dua bulan ngajar matematika, menggantikan Pak Rahmat yang tiba-tiba menghilang. Ah peduli amat menghilangnya kenapa. Yang pasti pertama kali melihat Miss Tania, aku langsung terpikat. Rambut panjangnya dan wajahnya yang imut, cantik, sensual. Segalanya lengkap. Ditambah payudaranya dan pinggulnya yang bak gitar Spanyol katanya. Plus kalo ngajar dia pake kemeja putih yang ketat. Tambah membuat mataku berbinar-binar. Untung rok hitamnya tidak pendek. Masih wajarlah, di bawah lutut sedikit. Kalo ga, sudah kuperkosa langsung tuh guru. Apa aku harus meningkatkan kriteriaku ya? Targetku jangan siswi SMA dan mahasiswi tapi guru. Bolehlah Miss Tania menjadi targetku. Gila lu, San. Aku tersenyum. Menatap Vania.

Kini Vania mengisap buah zakarku dengan penuh nafsu.

“Enak sayang?” tanyanya manja di saat berhenti mengisap buah zakarku dan menempelkan batang kejantananku di hidungnya yang mancung.

“Enak banget, Tania,” ucapku tanpa sadar.

“Apa kamu bilang, say?” pandangannya berubah.

“Enak banget, Vania,” ucapku lagi sambil aku menarik tubuhnya dan membalikkannya sehingga kini aku yang menindih tubuhnya. Kenapa aku malah nyebut Tania tadi? Aku segera melumat bibir Vania agar dia lupa kalo tadi aku salah sebut nama. Bener saja, Vania langsung lupa tentang hal itu dan langsung melumat bibirku. Aku menghisap lidahnya yang menyusup ke dalam mulutku. Dalam bayanganku seakan-akan aku sedang melumat bibir Miss Tania yang merah merekah. Gila, aku jadi teringat dengan ucapan William, teman sebangkuku yang baru masuk sekitar 3 minggu lalu.

“Gila lu, san,” ujarnya. “Kayaknya semua cewe disini pernah jadi korban lu deh.”

“Ah ga juga,” jawabku. “Belum semua, Will.” Lanjutku sambil tertawa.

William ini begitu masuk, ditempatkan di sebelahku yang memang kosong, oleh Sisca. Cewe berkacamata yang menjadi ketua kelas kami. Awalnya aku tidak terlalu menganggap William. Aku sudah punya geng sendiri di sekolah ini. Beranggotakan 6 orang termasuk aku. Aku yang memilih mereka untuk masuk ke gengku. Tapi pas ulangan Fisika, William yang melihat aku kebingungan menjawab soal. Ya aku bingung sekali waktu itu, padahal aku sudah mencatat semua rumus di kotak pensilku. Tapi tetap aja ga bisa jawab semua pertanyaan. Dengan berbaik hati, William menggeser kertas ulangannya ke dekatku, sehingga aku bisa mengcopy jawabannya. Sengaja aku bedain 2 atau 3 soal dan ternyata aku mendapat 93. Wow cerdas ternyata nih anak. Semenjak itu aku jadi deket sama dia. Dan tentu saja aku ajak dia untuk masuk geng aku. Biar aman untuk ulangan-ulangan aku berikutnya hehehe. Tentu saja teman-temanku yang lain setuju aja dengan keputusanku. Aku ketua geng nya.

Nah kembali ke percakapanku dengan William.

“Gila lu. Mahasiswi, lu pernah coba juga?” tanya William penasaran.

Dulu sih belum waktu dia tanya gitu. Sekarang uda, Will. Hehehe

“Kalo guru, lu pasti ga berani kan?” dia seakan-akan meremehkanku. Dia berani bilang begitu karena dia bisa melihat ketika sedang pelajaran Miss Tania, mataku fokus menghadap ke depan. Iyalah, pemandangan hot di depan mata, masa aku sia-siakan. Pelajarannya sih aku mana ngerti, kalo ulangan kan gampang ada William. Hehehe

Membayangan Miss Tania, membuatku mencumbu Vania semakin bernafsu.

“Masukin san, kontol lu. Gua uda ga tahan,” mohon Vania sambil memeluk leherku.

Langsung saja aku masukin penis kebanggaanku ke dalam vaginanya yang sudah basah. Namun bukan wajah Vania yang terbayang di mataku tapi Miss Tania yang sedang merintih menerima sodokan penisku. Membuatku semakin bersemangat, memompa penisku.

Vania mendesah semakin keras ketika pompaanku semakin kencang pada vaginanya. Oh Tania, aku harus bobol vaginamu. Soal perawan atau ga, gimana nanti. Yang pasti aku harus mencoba vagina wanita dewasa. Kepalaku semakin terasuki oleh wajah Miss Tania.

Ketika aku hendak orgasme, aku mengeluarkan penisku dan memuncratkan spermaku di wajah Vania. Seakan-akan itu wajah Miss Tania yang kusemprot spermaku. Gila enak banget. Vania gelagapan menerima spermaku.

“Kok lu buang di muka gua sih, san,” langsung Vania berdiri ke kamar mandi hendak membersihkan mukanya yang keliatan jijik dengan muncratan spermaku. Aku tidak peduli jika Vania marah. Gampang tinggal aku tinggalin aja dia. Aku yang seperti kerasukan wajah Miss Tania, bersandar di bantal. Kelelahan tapi aku memutuskan. Miss Tania harus bertekuk lutut padaku. Aku terkekeh dengan mesum. Tinggal aku memikirkan caranya bagaimana.

Bersambung

Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂

Daftar Part

By Kisah Malam

Kisah Malam adalah sebuah Website yang berisikan Novel Dewasa, Novel Sex, Cerita Sex, Cerita First Time, Cerita Bersambung, Cerina Menarik Lainnya. Dukung Terus KisahMalam.Com Dengan Cara Bookmarks, Dan Nanti Kan Konten Terupdate dari KisahMalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *