Cerita Erotis

Cerita Erotis Kamu Dia Mereka Season 2 Part 39

Reeeaaaddddyyyyyyy….. FIGHT!!!

Senin pagi sekali aku ke stasiun pasar senen untuk menjemput mas harso dan kubawa pulang untuk memberinya kesempatan beristirahat dan ku kenalkan dengan Tiara.

Bagaimanapun mas harso udah kayak saudara sama aku, kami pernah mengalami situasi hampir mati di kota medan ketika gempa aceh terjadi tahun 2004. Saat itu kami sekamar bersama saat ada invitasi taekwondo lokal. Aku membawa timku dan mas harso membawa timnya yang sebagian besar adalah angkatan. Saat gempa, hotel kami sudah terasa hampir akan ambruk dan kami berlarian di tangga darurat sambil berkali-kali terjatuh karena tempat yang kami pijak bergoyang-goyang kuat. Setelah itu kami masih bertemu sebagai lawan beberapa kali dalam berbagai kegiatan eksebisi.

“Hi Mas.. dengan Tiara”

“aku harso”

“iya mas harso, monggo istirahat dulu, masih ada kamar kosong di dalam. Nanti biar bibi yang antar.”

“Wis ndak perlu mbak. Aku disini aja.” Mas harso bersikeras gk mau masuk rumah

“mas ayo mlebu..”aku keluar sudah dengan celana pendek

“mboten sah mas, kulo teng mriki mawon”

“Paling nggak mandi atau basuh-basuh dulu. Ada kamar buat tamu koq di sini” kata tiara

“Iyo mas. Ambu mu wis koyo wedus”

“Wah cah iki saiki kemaki ne poll hahahahaha”

“Mas Andre mau pergi lagi habis ini?” tanya tiara

“iya,.. makanya aku janjian sama juragannya mas harso baru nanti malam”

“pokoke aku gk gelem nek kon turu kene. Aku melu sampeyan wae mas..”

“lha aku meh nyambut gawe ki piye?”

“rapopo, aku nunggu sampeyan ning ngarep kantor wae”

“ya ud, panggil bibi deh.. suruh siapin baju yang kemarin udah kita beli buat mas harso. Biar agak rapi nanti ketemu juragan barunya. Trus ajak mas harso masuk, biar dia mandi di kamar tamu. Sama siapin sarapan di taman samping ya..”

Tiara kemudian masuk dan aku masih di teras menemani mas harso..

“Mari mas… saya tunjukkin kamarnya” kata bibi sambil tersenyum manis banget ke mas harso.

Mereka berdua sejenak berpandangan. Ntah kenapa, kali ini mas harso menurut. Yes strategiku berhasil.

“udah… mau mandi di dalem tuh mas xixixixi” lapor tiara

“iya tuh, kalau bibi yang nyuruh mau aja hehehehe”

“xixixixixi”

Gk lama kemudian mas harso datang, udah mandi, rapi dengan pakaian barunya dan celana pendek.

“nah gitu dong.. yuks kita ke samping sarapan” kataku lagi.

“mas Andre, sampeyan saiki makmur tenan mas..”

“wah, iki mung titipane sing ning duwur, mas”

“Omah gede, anak lanang loro, bojomu ayune wis koyo artis, mobil apik… wah seneng aku, sampeyan wis dadi ngene mas”

“ojo dumeh, kabeh ono waktune mas.. sampeyan yo iso koq”

Bibi datang dengan membawakan sepasang teh manis hangat dan sepasang kopi hitam panas. Tampak keduanya saling curi pandang.. hehehehehe aku menangkap sinyal cinta mereka…

Love at first sight, kayak aku dan tiara dulu sekali

“bibi kuwi jenenge juwita.” Kataku kemudian memberinya info

“oohhh… “ mas harso tersipu

“nek wis duwe kontrakan dolan mrene, ajak bibi nonton film”

“wah mas… kowe iso ae” kat amas harso tersipu

Preman satu ini memang dari dulu kalau urusan cewek, mentalnya kayak krupuk disiram kuah bakso. Dia akan garang jika dikeroyok 10 orang, tapi akan lemes dengkulnya kalau ngelihat cewek curi pandang ke dia. Padahal tampangnya juga gk parah banget sih.

Tiba-tiba HPku bunyi

“maaf bang andre.. ini mimi”

“oh ya mimi, kenapa?”

“Ini nita ada di apartemen aku, nangis-nangis diusir sama kowh tobi dari apartemennya”

“oh ya? Ya udah suruh tinggal sama kamu aja. Kalian sama-sama GRO kan. Nanti berangkat kerja malah bisa sharing taksi online”

“abang gpp ya?”

“sok atuh,”

“makasih ya bang..”

“sama-sama”

Aku kembali pada mas harso

“oh ya mas, aku mau kasih tau nanti sampeyan ikut aku ada beberapa hal yang harus aku urus. trus baru malam ketemu juraganmu”

“beneran mas? Aku kerja juga ya Allah….” mas harso bersyukur

“mau sparring sama aku sekarang? biar ototmu lemes?”

“weleh tenan tho iki?”

“yo tenan mas.. hehehehehe” kataku meyakinkan

“Nang ndi?”

“nang mburi, ono sasana cilik”

“hayooo!!!! Sopo wedhi.. hahahaha”


Kami segera bersiap, melepaskan baju kami hanya memakai celana pendek selutut saja. gk pake body protector. Style kami udah berasa kayak pertarung MMA hahahaha

Mas Harso tampak lincah dengan kuda-kudanya..
“siap mas andre..”

“siaaap hehehehe”

“Ini pura-pura atau beneran?”

“lha lawan aku kalau sampeyan pura-pura ya mending balik kampung” kataku memantik api.

Mata kami bertatapan, mas harso kemudian melepaskan sebuah tendangan memutar mendatar yang segera aku respon dengan mundur sedikit, tapi ternyata itu hanya tipuan, aku melihat celah dan segera melakukan tendangan berbalik mengincar rahangnya, tapi ternyata secara bersamaan mas harso melepaskan tendangan memutar kedua juga mendatar mengincar rusukku. Kakiku beradu dengan rahangnya dan kakinya beradu dengan rusukku. Kami berdua sama-sama terjatuh.

Gila dua tendangan berputar beruntun diperlihatkannya cepat sekali, beneran cepat sekali.

Aku menahan sakit pada rusukku dan dia menahan darah yang keluar dari hidungnya dengan tangannya.

“ooo… djanccccoookkkk!!” katanya marah sembari menepuk matras.

Kami kembali bersiap, setelah pembukaan yang cukup keras tadi, kami jadi lebih waspada. Dua buah tendangan cepat beruntun kanan kiri dilepaskannya, aku bisa menghindari yang pertama tapi yang kedua sukses menghantam dadaku.

”hahahaha, wis lambat kowe mas..” kata mas harso

“ojo seneng sik.. “kataku merasakan sedikit panas di dada

Kami kembali bersiap.

Mas harso secara agresif melancarkan tendangan balik cepat ke arah mukamu yang bisa kuhindari dengan menarik wajahku, meleset hanya beberapa centimeter. Ada celah! Aku masuk dengan melangkahkan kaki kiriku dan membuat gerakan memutar melepaskan tendangan kaki kanan kearah kepalanya, mas harso berhasil menangkis dengan tangannya. Hampir bersamaan dengan gerakannya menangkis, mas harso merunduk melepaskan sebuah sapuan cepat sekali menghantam kaki kiriku dan menjatuhkan aku.

“hehehehe.. piye tho, jarene gk pura-pura” ledeknya

“Okey siap siap” kataku mulai atur strategi masih kaget dengan sapuan mautnya tadi

Kaki mas harso berganti-ganti kanan dan kiri mengacaukan konsentrasiku, sebuah tendangan lurus kaki kiri menuju perut dilepaskan cepat, dengan gerakan sama cepat aku hantam tulang keringnya dengan sikuku dan mengait kaki kanannya yang langsung menjatuhkannya

“sampeyan mas.. koyo cah SD wae..” kataku meremehkan tendangannya barusan

“oooo..bocah iki kemaki ne poolll”

Cepat sekali kakinya berganti kanan dan kiri di depan dan segera sebuah tendangan melayang ke arah wajahku tapi aku melihat ada celah kecil di rusuknya yang terbuka karena gerakan barusan. Sambil mengangkat tanganku menahan tendangannya aku melepaskan tendangan ke arah titik terbuka di rusuknya dan kena dengan telak. Ada suara perempuan terpekik.

“bajinggaaaaann!!!” katanya menahan sakit

Aku segera menghampirinya, tendanganku barusan memang keras sekali tampaknya memberinya rasa sakit yang luar biasa. Aku ulurkan tanganku membantunya berdiri dan dia tertawa

“hahahahaha wis suwe gk tarung koyo ngene, mantab tenan mas..”

Aku mengambil Ethilchloride spray dan menyemprotkan ke rusuknya dan rusukku juga yang masih terasa nyut-nyutan serangannya.

“lulus ora mas?” katanya sambil masih meringis menahan sakit di rusuknya

“lulus, gerakanmu makin cepet mas. Josss tenan”

Kataku sambil merangkulnya senang karena sudah lama banget gk dapet partner latihan seimbang seperti dirinya, hhhhhmmmmm…. aku harus sering-sering sparring bareng mas harso, atau gerakanku nanti akan makin lambat. Masih untung aku tadi sempat melihat celah kecil yang segera aku manfaatkan, biasanya tendangan mas harso tadi akan diikuti bizzard kick, yaitu kaki tumpuannya menendang lagi sambil terbang dengan kaki yang satu bertumpu dipundakku, efeknya pasti fatal buatku. Mas harso ini memang gk mempan ditusuk senjata tajam apapun yang terbuat dari logam. Tapi tetap bisa disakiti dengan benda tumpul seperti kayu atau bahkan tinju.

Kami kembali ke teras samping dengan kaos kami sama-sama tersampir di pundak. Aku sempat melirik bibi dan tiara memperhatikan pertarungan kami, wajah keduanya masih pucat pasi, mungkin mereka gk menyangka kalau sparring kami begitu keras dan beneran mencederai satu sama lain. Hahahahaha…

Bersambung

List Part

By Kisah Malam

Kisah Malam adalah sebuah Website yang berisikan Novel Dewasa, Novel Sex, Cerita Sex, Cerita First Time, Cerita Bersambung, Cerina Menarik Lainnya. Dukung Terus KisahMalam.Com Dengan Cara Bookmarks, Dan Nanti Kan Konten Terupdate dari KisahMalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *