Cerita Erotis Kamu Dia Mereka Season 2 Part 38
Romantic Making Love
Setelah hari selasa kami meliburkan diri untuk sejenak mengendapkan situasi terkait deal fall dengan PT. DDD, kamis ini kami meeting dengan suasana yang jauh lebih menyenangkan. Lokasi meetingnya pun dipindahkan ke salah satu resort di kawasan puncak.
“Hi Ndre..” sapa Gladys
“Hi Gle..”
“Seru nih kita nginep.. xixixixi”
“Kan emang maunya loe hehehe, too bad, gw ada kelas besok di kota hujan.”
“Kan tinggal turun aja, we still have along night.”
“Mereka nginep juga?”
“Kan emang dipesennya untuk one night, loe nggak tahu ndre..”
“Sorry nggak notice.”
“Tumben loe, ada yg lagi dipikirin ya?”
“Hehehehehe kayaknya sih iya. Mikir gimana caranya lepas dari loe hahahahaha”
“Andre….. loe tu ya… baru boleh lepas kalau udah ngecrot tau xixixixi” kata Gladys manja
“Hi ndre.. Hi Gladys..” kata pak malik yang baru datang juga
“Hi Pak..”
“Hi Pak Malik, Gimana, masih dapet terror?”
“Masih lah, mereka blom selesai tuh angernya hahahaha”
“Tapi koq sekarang bisa ketawa, pak?”
“Karena aku kan udah tau dari kamu, ndre… jadi ya biarin aja, masuk kuping kanan aja nggak hahahaha”
“Hi All…” bu Sandra dan Bu Aliyah datang bersamaan
“okey semua, agenda meeting kita hari ini, pertama silakan check in, kuncinya udah ada di receptionist semua, dalam 30 menit kita kumpul di ruang meeting ya guys..” kata bu Aliyah tegas
“Siap bu” kata kami hampir bersamaan
Kami segera kumpul di ruang meeting dengan sudah membawa senjata kami, yaitu laptop
“Pak Momo baru bisa datang after lunch, kita mulai dulu meeting progress, mohon bantuan Pak Malik untuk lead meeting ini.” Kata bu Aliyah ketika kami semua sudah berkumpul
Kamipun melaporkan apa yang menjadi tugas kami dan rencana follow up dalam beberapa hari ke depan.
“Hari ini saya mau melaporkan bahwa saya sudah menghubungi beberapa keluarga pengepul besar barang bekas, saya harap dalam waktu sebulan ini akan ada mobilisasi besar dari pulau M, ke ibukota sebanyak 200 kepala keluarga untuk kemudian didistribusikan di seluruh kawasan milik PT. DDD.” Kata pak malik yang dilanjutkan dengan penjabaran aspek legal banking system terkait opsi-opsi yang dimiliki Bank ABCD dengan PT. DDD.” Pak Malik melaporkan situasi terkini
“Saya sudah memiliki 3 kandidat yang akan membantu kita dalam menaikkan issue-issue kawasan di sekitar perumahan yang dimiliki oleh PT. DDD. Ada beberapa masukkan menarik dari para kandidat misalnya dengan menggunakan buzzer dan influencer yang di angkat melalui social media. Hari selasa minggu depan pak Momo dan saya merencanakan untuk menginterview para kandidat ini.: kataku melaporkan progerss ku
“Kalau saya mengenai progress akuisisi security, tampaknya bu Lidia lebih senang dengan opsi kita sekalian aja membeli perusahaan security tersebut mengingat kedepannya kita akan banyak membutuhkan jasa security di gedung dan properti milik Grup AAA. Sejauh ini pembicaraan awal sudah berjalan.” Gladys memberikan laporan aktivitasnya
“Gladys, kalau menurut saya alih kepemilikan perusahaan security itu memang bagus, tapi kita urgent untuk segera menarik para security yang di sana agar dapat menciptakan keresahan.” Kata pak Malik
“ya Gladys menurut saya yang sekarang perlu dilakukan bersama Bu Lidia dan timnya adalah mulai memetakan area yang membutuhkan tambahan jasa security di Grup AAA.” Bu Sandra memberikan pandangannya
“diusahakan perpindahannya mulus, artinya ketika mereka udah pindah di kita, slotnya memang sudah ada, saya agak keberatan kalau harus membuat mereka putus kontrak dulu kemudian daru di rehire” kataku menambahkan
“Baik semua sudah saya catat untuk saya diskusikan bersama bu Lidia. Terima kasih atas masukannya.”
Malam saat aku baru aja naik ke tempat tidur, ada ketukan dipintu.
“Hi.. beer time!!!” Kata Gladys sembari ngeloyor masuk ke kamarku dengan kaos kekecilannya dan shorts yang membungkus pantat mungilnya dengan ketat.
“aseeekkk…” kataku
“What The Fuck!!!”
“Kenapa?”
“Loe laki pa perempuan sih?”
“Kenapa?”
“Gila semuanya teratur rapi banget!!! Jam tanganloe, kacamata, dan Laptop ada di sini, trus sepatu loe rapi di bawah meja, sleeper loe aja rapi tuh di samping bed”
“Emang loe nggak?”
“Emberan nih, gw gk bisa banget rapi.. kadang gw sendiri sebel” katanya sambil masuk ke kamar mandi. “Gilingan loe beneran rapi banget ya, sampe naruh perfume dan peralatan mandi well placed gini..”
“Kalau gw sekarang ke kamar loe?”
“Mendingan jangan deh, celana dalem gw aja masih nggantung di kamar mandi xixixixi….. wow, loe klasik banget ya? Classy choice bro, belami by hermes.” Kata Gladys sambil menyemprotkan sedikit parfumku pada pergelangan tangannya.
“Hahahahahaha, it’s her choice.”
“Hhhhmmmm… good taste..” katanya sambil mencium pergelangan tangannya sendiri
“Loe ke sini mau ngajakin gw ngebeer apa mau survey personal things gw?”
“Kan udah gw bilang, keingintahuan itu senjata gw xixixixi”
“ya udah, gw gantian survey kamar loe ya..”
“No.. BIG NO, malu gw. loe yang laki aja bisa rapi banget kayak gini xixixixi”
“paling juga gw nemu celana dalem bekas loe itu kan? Hhhh… harus pasti baunya merangsang hehehehe”
“nggak usah jauh2 lagi, ndre… sini ciumin memek gue aja.. selain enak di gw, loe juga gk akan kelihatan kayak fetish celdam gitu xixixixi”
“emang salah ya?” kataku sambil membuka kedua botol beer itu dan kuberikan satu ke Gladys
“Thanks’s…. nggak sih, cuma gk pantes aja cowok tinggi besar kayak loe, pegang-pegang celana dalem cewek renda2 trus cium-ciumin gitu, gk loe banget sih.. xixixixixi”
“fetish kan personal banget, loe gk bisa judge dia aneh lho..”
“iya, tapi gk kebayang aja ma gue, yang kebayang sama gue tuh, loe cium-ciumin memek gue tau” kata Gladys sambil memonyongkan bibirnya minta dicium
Aku kecup bibirnya sekali
“ini bibir bukan memek”
“tapi kan lobang juga, sama-sama bisa bikin enak kan xixixixi”
“tau gk gle, dari sex session kita yang udah dua kali, ge paling nikmatin ciuman ma loe tau”
“serius?”
“Iya”
“mau lagi.. “ kata Gladys sambil memonyongkan bibirnya lagi
“ntar dulu, gw mo nanya ma loe…”
“apaan?”
“loe tau gk kenapa pak AA koq sampe segitunya mau sikat si Tobi, secara dia kan cucu mantunya..”
“ehh.. loe pikir pak AA gk tau kelakuan tobi diluaran? Loe pikir Pak AA gk tau dia ada ngasih apartemen ke lonte? Loe Pikir itu apartemennya dia?”
“emang itu apartemen siapa?”
“itu punya Lidia, dan waktu lidia ke sana ma gw, itu cewek ngusir kita berdua udah kayak dia cewek paling kaya di jagat ini, pake bilang klo yang ngasih dia apartemen itu juragan, dan temenan dekat sama mentri..”
“trus lidia cerita ke Pak AA”
“nggak..”
“lah pak AA tau darimana?”
“Nah itu gk tau gw..”
“hhhhh….. “ gumamku berpikir,
Aku tiba-tiba teringat janjiku ke Mike… aku kode Gladys untuk minta waktu
“mas Hasto..” kataku di telepon
“mas Andre tho iki?”
“iyo mas..”
“oalah mas….. piye saiki njenengan nang ndi?”
“aku nang ibukota mas.., sampeyan?”
“aku isih ning jatim ki mas..”
“isih ning asrama tho?”
“ora mas, aku wis desersi”
“Lho ngopo?”
“mateni deb collector sing mekso njaluk motor ku hehehehe”
“keno pirang tahun?”
“limang tahun, soale kono ne ngowo badik trus aku mbek kono sempet duel”
“oalah….. mas… aku duwe gawean kanggo sampeyan mas..”
“wah… sampeyan iki, nek telepon aku mesti ngowo rejeki hehehehe”
“Gelem ora?”
“purun mas..”
“yo wis, senin aku tunggu nang ibukota, nek wis tekan, sampeyan telepon wae”
“nggih mas, mas andre.. ning aku ora duwe duwit kanggo ongkos”
“sampeyan nyilih sik nang kono, mengko tekan ibukota aku ganti”
“tenanan tho iki mas..”
“yo tenanan lah.. masak sampeyan ragu karo aku tho..?”
“senin nggih mas.. “
“bar telepon tak tuku pulsa nggo sampeyan mas..”
“wah, juragan iki kelewat apikan karo aku wis sejak jaman biyen”
“wis rasah dipikir, sing penting njenengan tekan ibukota sik”
“Suwun yo mas..”
“sami-sami”
Aku juga langsung telepon mike
“bro…”
“hi bro, gimana? Bisa?”
“gw waktunya yg agak susah bro, tapi temen gw senin udah di ibukota, ntar gw anter tempat loe.”
“mantaaaaappp”
“siapin dua apa tiga orang orang loe yang paling jago, biar bisa sparring. ntar loe nilai, pantes gk dia ngelatih anak2 loe”
“Demen gw nih yang kayak gini bro.., kalau dia kalah?”
“liat aja ntar.. hehehehe”
“sssiiipp bro… thanks ya..”
“sama-sama bro mike”
“tadi loe ngomong pake bahasa jawa?” tanya Gladys
“iya.. kenapa?”
“lucu..”
“kalau lucu cium dong..”
“Cup” Tiba-tiba bibirku langsung dicium Gladys
“iiiihhhhh koq mukanya merah?” godaku ke Gladys
“gk tau, malu aja gw cium loe xixixi”
Aku tatap mata Gladys..
“Gle, temenin gw ngajar mau nggak?”
“maksudnya?”
“Stay with me until Saturday”
“hhhhmmmm… “
“any situation?”
“yups, lidia. We plan to go to singapore tommorow evening, how about next week?”
“okey gpp, tiba-tiba gw kepikiran aja”
“sorry darling, next week. I promise” kata Gladys kemudian mencium bibirku
“Gle.. inget ya.. its just like lunch, no feeling and heart involved.”
“Iya ndre.. “ kata Gladys lirih..
Dari gesturenya aku melihat sebaliknya, tapi aku gk mau memperpanjang hal ini,
“thank you ya gle..” kataku sambil mencium keningnya lama trus aku acak-acak rambutnya
“loe tau nggak ndre..? panggilan gle loe itu plus loe cium kening gw barusan..”
“kenapa?”
“gak papa sih… boboan yuk..”
“loe bawa spermiside gk?’ kataku sambil duduk di kasur dan bersandar di headboard
“udah pake tadi sebelum ke sini” Gladys menyusulku dan langsung duduk di pangkuanku
“ngarep ya..”
“andre ah… godain terus… gw malu klo loe godain terus begini…”
Kami mulai saling mendekat dengan duduk bersisian di tepi tempat tidur dan menatap mata masing-masing. Aku lepaskan kacamata Gladys dari wajahnya dan cewek imut ini tampak berubah dari figur matang dengan pertimbangan praktek finansial yang mumpuni menjadi gadis remaja yang sedang mengharapkan kekasihnya menciumnya.
Wajah kami saling mendekat, tapi kami tidak melakukan tindakan apapun, kami hanya mempertemukan hidung kami dan meresapi setiap nafas yang di tarik dan hembuskan oleh masing-masing.
Gladys memegang wajahku dengan tangannya dan meraba seluruh area wajahku dengan mata terpejam.. hanya ada hening suara yang terdengar adalah suara nafas dan detak arlojiku yang ada di side bed table. Lama sekali kami berdiam dalam suasana remang khas kamar hotel.
“se agapo, ndre..” bisiknya hampir tak terdengar.
Aku gk ngerti artinya tapi kemudian perlahan Gladys mencium bibirku dengan halus, lembut dan lama, lalu wajahnya dilekatkan pada wajahku pipi ke pipi perlahan dia menggesekkan setiap inchi wajahku dengan wajahnya…
Gila indah banget.. beneran indah luar biasa. Gladys yang ini berbeda dengan Gladys yang mengigil kala mendapatkan orgasme keduanya lewat permainan lidahku di ruang kerjanya. Gladys yang ini adalah Gladys yang natural. Ada saat ketika Gladys masih menggesek wajahnya padaku dia terngadah ke atas mempertemukan keningku dengan dagunya, saat itulah aku mulai memainkan nafasku memberinya sensasi pada lehernya. Gladys tampaknya menikmati hal ini, dia memberikan akses lebih padaku untuk terus bergerilya di area lehernya, setiap inchi dari leher putih itu kupastikan menerima hangat nafasku sampai pada area belakang telinga.
Ia menarik wajahnya sejenak, menatapku sudah dengan pandangan sayu, dan wajahnya mulai bersemu kemerahan.
“ndree… what a wonderful seducing” bisiknya lirih
“you like it?”
Gladys mengangguk
“Let’s go deeper darling” bisiknya kemudian merebahkanku dan naik di atas tubuhku.
Ia mulai melumat bibirku dengan pelan sekali tapi memiliki tekanan lebih, lalu perlahan menyusuri setiap lekuknya. Kami berciuman dengan sangat perlahan dan lembut bagaikan sepasang kekasih saling menyatakan perasaan terdalamnya dalam sebuah kontak fisik beralaskan cinta beraroma birahi. Gladys yang sessi bercintanya selalu tampak terburu-buru dengan lumatan kasar di bibir, kali ini jauh lebih santun.
Akibatnya tubuh kami berdua bereaksi secara luar biasa, tanpa meraba payudara, tanpa menstimulasi kelamin masing-masing, tubuh kami mempersiapkan semuanya secara alami. Kontolku berdiri dan menjadi keras dengan, dan memek Gladyspun mempersiapkan dirinya dengan melumuri seluruh bagian liang kewanitaannya dengan pelumas alaminya. Semua terjadi begitu saja tanpa perlu sepong dan jilmek.
Dengan sebuah kerjasama apik antara aku dan dia, kami melepaskan sandang bagian bawah kami tanpa melepaskan cumbuan pada bibir kamu. Sebuah gerakan spontan dan biasa aja dari Gladys membuat kontolku sepenuhnya tertelan dalam memek mungilnya.
“Ssh…” kecil saja desahannya saat merasakan sensasi penuh dalam jalan rahimnya.
Kami masih saling melumat dan Gladys mulai otomatis mengoyangkan pinggul. Cumbuan kami berhenti Gladys menatap mataku dalam sambil terus menggoyangkan pantatnya mengolah gesekan penisku dan vaginanya menjadi sensasi yang perlahan semakin menanjak rasanya. Masih gk ada kata terucap dari kami berdua, seolah kehabisan kata menikmati moment penyatuan diriku dan dirinya.
Satu posisi, ya hanya dengan satu posisi saja sepanjang 10 menit yang berlalu tanpa terasa kami memupuk birahi kami menuju puncak percintaan ini.
“Ndreee…. i wanna cum… shhhh….” mata Gladys tampak begitu sayu sementara aku belum terlalu merasakan kenaikan yang mencapai puncak walaupun kali ini sama sekali tidak mengaktifkan mode bertahan lama.
Ia mulai dengan kuat mengejan dan menghentak meningkatkan sensasi agar cepat memuncak, aku yang awalnya masih biasa aja, ntah mengapa ikut terhanyut dan saat Gladys membenamkan wajahnya pada pundakku sambil sekuatnya memeluk diriku bersamaan dengan tekanan kuat pantatnya pada kontolku aku tak mampu lagi mencegah seluruh spermaku terlpas dibarengi erangan dari mulutku
Nnddree… aaaccchhhhhhh…………
Eeerrgggg……. ssshhhh eeerrggg……….. sshhhh….
Eeeergggggghhhhhh ssshhhhh…… eeerrrrggggggghhhhhh ssshhhhh……
Berkali kali ku tekan kuat kontolku sampai bagian terdalam dari memek gladys untuk mengantarkan benihku menuju rahimnya.
Kami lunglai akibat sensasi kuat ini, kehabisan nafas, kehabisan tenaga.
Aku terbangun pukul 2 dini hari dengan Gladys masih menempel di atas tubuhku, rupanya aku tertidur demikian lama hanya dengan satu permainan syahdu dan romantis ini. Gladys sama sekali tidak terbangun. Aku menarik selimutku untuk menutupi tubuh kami dari deraan dinginnya udara penyejuk ruangan kamarku ini dan kemudian melanjutkan tidur sampai pagi.
………………………………..
“ndre… wake up darling..” sapa gladys mesra pagi ini.
Aku mencoba mengumpulkan nyawaku dan menyalakan mode aktifku. Harus aroma kopi tercium indera ku membantu mempercepat proses pengembalian kesadaranku.
“udah bangun gle?”
“udah, ndre..”
“Udah lama?”
“barusan juga, langsung bikin kopi trus cuci memek aku.”
“kow bisa sih semalam kita ketiduran gitu?”
“aku juga gk tau ndree.. seingaetku aku cuma orgasme gk terlalu hebat tapi luar biasa enak dan rileks, habis itu aku bangun udah pagi xixixixixi”
“Berarti kontolku masih nancep ya waktu tidur?”
“aku gk tau sayang… yang aku inget cuma orgasme enaaaakkk banget, trus ilang xixixixi”
“iya.. iya..”
“Aku balik kamarku dulu ya, nanti setengah jam lagi ketemu di resto”
Cup bibirku dicium Gladys
“Bye Mr. Romantic”
“Bye Little Lady”
Pagi hari aku dan Gladys masih bersantai di hotel ini, saat sarapan masih sempat bertemu Pak Malik, bu Sandra, Pak Momo dan Bu Aliyah, tapi selesai sarapan mereka langsung capcus menuju Ibukota.
Sebelum Gladys pergi aku sempat memberikan oleh-oleh dua kali orgasme dan sekali semprotan peju. Not Bad, apalagi kalau mengingat nanti malam aku akan kesepian gk ada marissa di sana.
——————————————
Clear Note
Sampai hotel tempatku mengajar dan langsung check in, Aku masuk kamar dengan membawa sebuah amplop yang dititipkan di resepsionis. Aku buka ada kertas dan Flash Drive.
“el, kamu lucu ya kalau lagi bingung, sampai loncat pagar dan intip-intip rumah aku xixixixi. Kamu gk usah cariin aku, aku udah ikhlasin kamu kembali ke keluarga kamu. Kamu benar el, kamu bukan superhero yang aku tunggu. Sekarang aku udah tau siapa dia, dan kami akan segera akan ketemuan. Aku tahu hanya dia yang akan bisa menuntaskan semuanya, Thanks banget buat konsul dan kemesraan kita. So Please banget, jangan ganggu kehidupan kami ya..
Oh ya, aku kasih kenang-kenangan terakhir buat kamu, cek ya..”
Aku pasang flash drive itu di laptopku dan isinya sebuah video
“hi el sayang, kalau kamu lagi dengerin ini, artinya kamu tau ya kamu harus lepasin aku..
Aku cuma mau kamu dengerin aku nyanyi sebagai salam perpisahan buat kita” kata marissa dilanjutkan dentingan gitar yang dimainkannya sendiri sambil menangis.
Ku akui ku sangat
Sangat menginginkanmu
Tapi kini ku sadar ku diantara kalian
Aku tak mengerti ini
Semua harus terjadi
Ku akui ku sangat
Sangat mengharapkanmu
Tapi kini ku sadar ku tak akan bisa
Aku tak mengerti ini
Semua harus terjadi
Lupakan aku kembali padanya
Aku bukan siapa2 untukmu
Ku cintaimu tak berarti bahwa
Ku harus memilikimu s’lamanya
Ku akui ku sangat
Sangat menginginkanmu
Tapi kini ku sadar ku diantara kalian
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi
Love u forever but sorry we can’t be together.
What??
Darimana dia tahu aku loncat pagar dan intip..
Hhhhmmm…… intip??? Aku kan loncat pagar di rumah kota hujan, dan ngintip di rumah BS. Berarti dia ikutin aku?? Shiittt!!!
Bodo ah… dia mo stalking aku juga bukan urusan aku lagi, kan dia sendiri yang bilang aku harus pergi dari kehidupan mereka…. OK i’ll do as you wish me to do.
Dari awal emang harusnya loe nggak nyebur sungai ndre… BEGO!!!
——————————————
Bersambung