Cerita Erotis Kamu Dia Mereka Part 30
Dissotiative Indentity Disorder
Kabar jadian kamipun diumumkan janis dengan cara yg tidak biasa.
Pada malam penutupan opspek, janis diminta bernyanyi di panggung, seperti biasa banyak cowok yg nyelonong ke panggung memberikan bunga, aku yg bukan panitia juga spontan nyelonong ke panggung dan berlutut di depannya memberi bunga seperti yg lainnya.
Tapi kali ini dia memintaku berdiri dan mengecup bibirku.
Sontak seluruh fakultas heboh. Kabar dengan cepat menyebar viral lewat wa, line, metrotv news, ILC, bahkan jadi HT di forum semprot.
Grup Pete Squad lsg ramai dengan tanggapan2 selamat dan tentu saja makian.
Jadian sama janis juga membawa konsekwensi lain, bbrp cewek yg ketika minta diajarin biasa bermanja2 dgn ku, kali ini tidak lagi. Aku jadinya juga steril dr gangguan. Pdhal kan aku msh juga mau ngelaba dikit2 lah…. Hadeh..
Belajar dr tiara, aku tidak pernah meminta dan tidak pernah memaksa. Belajar dr lucy, aku bisa bercumbu dengan janis dengan halus. Belajar dr sianne, aku tahu cara membuat wanita membuka bajunya tanpa diminta.
Tinggal ilmu ketiga yang belum aku lancarkan kepada janis.
"Je, boleh tanya gk?"
"Ish kamu tuh nde ya, tanya sih tanya aja gk usah minta ijin"
Degh dejavu
"Siapa sih je, yg ngajarin km lipet baju, rapiin tmp tidur, susun baju di lemari, dll"
"Emg knp?"
"Jujur aku heran aja, kayak pas aku ganti baju kamu tungguin aku, siapin baju bersihku di kasur, trus baju kotorku km lipat dan bawa ke tmp cuci, aku bangun ud ada kopi, rokok ku di depan tersusun rapi."
"Nde, aku kan perempuan jawa. Dia hrs melayani lelakinya sebaik mungkin. Itu kodratku nde. "
"Nah siapa yg ajarin km? "
"Mama dan bude"
"Mama malah selalu bantuin papa pake baju maupun lepas baju. Mamaku tuh lulusan state. Tp klo urusan melayani suaminya dia bener2 jawa tulen. "
"Sampe segitu nya?"
"Ya iya dong, bagaimana penampilan suami itu mencerminkan bagaimana istrinya memperlakukan dia. "
"Jd bagi kamu, bagaimana penampilan aku mencerminkan bagaimana km ngurus aku dong? "
"Iya"
"Maaf nih je, aku koq kayak berasa jd raja aja? Mau pergi baju rapi, sepatu ud bersih. Bahkan mobil aku si hoki jg ud kinclong."
"Nde.. bagi aku km tuh raja."
"Ciyus?"
"Iya.."
Wadidaw…
"Tapi ada konsekwensinya, km sbg raja jg harus bs mengayomi aku, bimbing aku, dan mensejahterakan aku."
"Nah.. nah… Itu bukan gampang loh.."
"Emang siapa bilang gampang xixixixixi koq km kayak panik gitu sih?"
"Jelas aku panik, aku lahir mati, reinkarnasi 6 kali bayar listrik ni rumah sebulan aja blom tentu bisa."
"Xixixixixi istilah km itu loh…
Tenang aja, listrik dan semua pengeluaran rumah ini ud ada yg bayar koq."
"Papamu?"
"Bukan nde..
Itu juga contoh dr mama. Sebagai perempuan yang mengatur keuangan keluarga. Aku hrs bisa mengatur sesedikit apapun penghasilan suami utk kesejahteraan keluarga."
"Serius km je?"
"Iya, aku emg dilatih utk itu koq. Walaupun mrk gk perhatian tp aku merasa memang sengaja demi kemandirian aku.
Klo skrg sih baru ngatur kiriman dr papa. Tapi nanti aku hrs ngatur dr penghasilan kita."
"Trus klo emang km melayani aku nih rajamu, berarti km nurut aku dong"
"Iya…"
*Ya ud, Janis km buka baju kamu, terus ngangkang!" kataku bergaya raja memberi perintah
"Gk gitu juga kalee" kata janis ngejar aku mau cubit perutku, kami bergulingan di tmp tidur dan terhenti dengan posisi janis menindih aku.
Njirr dejavu lagi nih
Bibir kami lsg bertemu, janis mengecupku lembut dan mesra.
"Nde.. aku cinta kamu banget."
"Aku juga sayang.."
"Nde… Ternyata jatuh cinta itu indah ya…"
"Iya sayang, pasti indah.."
Cup bibirku dicium janis. Dan dia memelukku erat bgt.
"Love u nde"
"Love you too je"
……
Janis yang di rumah berbeda 180 derajat dengan janis yang di kampus. aku curiga dia punya Dissotiative Indentity Disorder. DID. Setidaknya aku sudah mencatat dua observable behave yang menunjuk ke arah sana. Aku memutuskan untuk meneliti lebih lanjut. Hhhmmm ini kasus menarik.
Tapi aku berharap semoga dugaanku salah.
Kalau benar, bakal lama aku prewi janis. Trus yg baca ceritaku mau dibawa berapa episode nungguin prewi janis? Capek tau nulisnya hehehehehe…
……….
Atas ijin dr janis, sianne tetap bs kerja dgn aku.
Hari ini kiriman pertama utk tante leni ud siap. Dua minggu ini aku ud menjalin komunikasi intens dgn tante leni, dan aku berhasil lobby klo barang yg aku kirim beneran bagus, utk pertama ini, dia kasih dispensasi dgn pembayaran langsung.
Sejak saat itu aku merangkap QC.
"Ndre.." kata tante leni padaku yang menanti harap2 cemas.
"Barangnya ud gw check bagus koq. Jahitannya bagus. Tenun nya juga gk bikin kecewa lah"
"Addduuuuhhhh lega banget deh tante ngomong gitu. "
"Kenapa ndre?"
"Drtadi aku tegang banget takut tante reject. "
"Xxixixi lu tu ya, Mau peluk gw? boleh… diskon 10% ya hehehehehe"
"Wadaw, langsung lemes tant…"
"Abis tegang gk diapa2in lsg lemes, loe cowok bukan sih xixixixixi"
Aku garuk2 kepala bingung jawab apa
"Sini ndre, gua bisikin" kata tante leni
Hidungku lsg dicubit, "lucu banget sih loe heh"
"Duh… Jd gimana tant, ttg pembayaran kmrn?"
"Ya ini gw mo bayar, transfer aja ya cuma dikit ini. Klo loe kasih gw 40 ton sih gw pake giro.
Ini kan nomer rekening loe, yg ada di invoice."
"Iya tant."
"Ud tuh loe bs check"
Aku check di lewat mobile banking ternyata ud masuk.
"Makasih ya tant."
"Loe pertahanin kayak gini ya. Ud bagus jgn turun kualitasnya. "
"Sy usahakan ya, tant."
"Sering2 ke sini, gw kan buyer loe yg utama. Namanya sales call tuh.."
"Oohh gitu ya tant.."
"Ya dong, lu kudu rajin bikin gw happy. Supaya order dr gw lancar."
"Siap tant. "
Dua bulan ini total aku ud ngirim 4 ton ke tante leni. Relasiku dgn tante leni juga cukup dekat. Dia bs menjadi mentor bisnis yg baik utk aku. Pembayarannya juga lancar, alhasil pabrikku mulai hidup lagi. Bunyi pletak2 khas atbm ramai bersimfoni terdengar bagai gemerincing uang di telingaku. Thanks ya sianne..
Aku merasa ini saatnya membawa janis ke pabrik.
Di pabrik janis tidak banyak memberikan instruksi kecuali menyusun kembali persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Dia lebih banyak mengamati.
Tapi setelah dr pabrik aku seperti mendapatkan kuliah dua semester terkait layout dan motion study. Yang diberikan bukan teori tapi pengalamannya mengelola rumah tangga sehari2. Tapi ternyata efektif banget.
Aku coba menterjemahkan saran dr janis dalam layout pabrik. Beberapa alat aku pindahkan, gudang bahan baku dan gudang barang juga kupindahkan agar posisinya bisa menjadi lini produksi dengan system Ushape.
Awalnya sih gk terasa tapi ketika order makin banyak hal itu sangat membantu.
Tante leni juga menyarankan agar aku membeli bahan baku dengan system kontrak. Sedikit beresiko tapi ternyata bisa memotong cukup banyak biaya bahan.
Suatu pagi…
"Ndre, skrg gw di kota S. Gw mau lihat pabrik lu"
Wa itu masuk pagi ini jam 6 pagi, pdhal aku ada kuliah di ekonomi jam 10.
Tiga puluh menit kemudian aku sdh di atas si hoki segera menuju kota S dengan pakaian rapi.
"Tant, aku ud di lobby ya"
"Naik aja ke kamar 1212"
Aku ke receptionist dan menanyakan akses ke kamar 1212. Segera bell boy mengantarkan ku ke kamar dimaksud.
Tante leni membukakan pintu dgn bersembunyi di baliknya. "Loe duduk aja dulu, gw bentar lagi ya."
Aku duduk di kursi, di tempat tidur ud ada baju, celana kulot, beha dan CD hitam transparan tersusun rapi siap digunakan.
Bersambung