Rich and Violent Part 51
Kelvin sedikit menegakkan kepalanya, memandangi Lydia dengan sangat serius.
“aku belum pernah merasakan ini, aku merasa kamu adalah tempat dimana aku bisa bersandar dan menceritakan seluruh masalah kehidupanku tanpa ada rasa takut, aku ingin bisa lebih lama seperti ini denganmu.. Lydia, aku ingin menikahimu, aku ingin kamu menjadi istriku”, tanya Kelvin sambil memegang erat kedua tangan Lydia yg masih duduk di kursi.
Lydia shock, ia sama sekali tak menyangka mantan pimpinannya menanyakan pertanyaan yg sangat sakral. jantungnya berdegup sangat kencang. matanya terus memandangi Kelvin dengan sangat tajam seolah ia harus segera menjawab namun kata-kata itu tak segera keluar.
air mata Kelvin ingin keluar, bersiap untuk mengalir ke pipinya. Kelvin berusaha untuk tersenyum walau kondisinya sangat tidak pas untuk tersenyum. ia nampak sangat tulus sekali. Lydia terkunci mulutnya. bingung.
“Kelvin…….”, jawabnya lirih dan terputus.
hening. tak ada balasan. Lydia memandangi Kelvin yg sangat tulus menginginkan dirinya untuk menjadi istrinya. Kelvin berusaha tegar untuk terus memandangi Lydia yg masih bimbang.
“kenapa aku, Kelv?”, tanya Lydia, yg bagi Kelvin sudah tau ini adalah awal dari bentuk penolakan. Lydia tau kalau ia menolak Kelvin, artinya pria yg baru saja kehilangan pekerjaannya ini bisa bertambah depresi. Kelvin diam tak membalas.
“maksudku, hmmm..”, Lydia mulai meneteskan air mata. “kamu masih memiliki masa depan yg panjang, aku hanya seorang janda beranak satu, dunia akan mencacimakiku”, lanjutnya.
“jika bukan bantuan orangtuamu, aku gak akan seperti ini, bagiku orangtuamu adalah orangtuaku juga, aku hanyalah seorang pelayan dimata orangtuamu, kamu adalah pangeran, tak ada ceritanya seorang pelayan menikah dengan seorang pangeran, orangtuamu pasti akan sangat marah besar jika anaknya menikahi wanita yg hina sepertiku, kamu sudah tau ceritaku kan..aku sudah menceritakan padamu”, lanjutnya sambil meneteskan airmata.
“bagiku sangat durhaka sekali, aku sudah diselamatkan untuk menyambung hidup, tapi tidak berterimakasih namun justru ingin memiliki segalanya”, lanjut Lydia.
“maaf Kelvin, aku tidak bisa menerima ajakanmu untuk menikah”, balasnya dengan airmatanya terus menetes. Lydia bergegas untuk undur diri sebelum Kelvin memaksanya dan ia berubah pikiran. bagi Lydia, ia seseorang yg hina. orangtuanya Kelvin bisa saja malu menggelar pesta pernikahan karena putra mahkotanya menikahi seorang janda.
Kelvin terdiam dan terpaku namun ia mengiyakan argumen dari wanita yg ia lamar. Lydia bergegas dan berjalan. airmatanya terus menetes, tak terbendung.
“Kelv, aku mencintaimu tapi ini terlalu besar untukku”, ujar Lydia berpamitan. lalu ia mengecup bibir Kelvin yg sedang kosong pikirannya.
Lydia keluar dari rumahnya, serta bergegas menjalankan mobil C-Class kebanggaanya itu. saat melewati jalan tol yg agak macet, radio di dalam mobil justru menyanyikan Akad lagu milik Payung Teduh. bukannya terhibur namun justru membuat Lydia semakin menangis.
Kelvin di dalam rumah, pikirannya kosong. seandaianya ada setan yg ingin memasuki dirinya, akan sangat mudah sekali bagaikan pintu gerbang yg terbuka sangat lebar.
**
di ruangan tengah ruang pimpinan HS Group, Pak Wijaya sedang ngobrol santai dengan pimpinan tertinggi HS, yaitu ayah Kelvin. Pak Wijaya dengan ayah Kelvin merupakan teman yg sudah sangat dekat namun disaat mereka hanya berdua, mereka tidak perlu menggunakan panggilan yg sopan.
“mas, bukankah terlalu keras untuk memecat Kelvin dan menutup semua penghasilan dia?”, tanya pak Wijaya dengan sangat santai disela-sela obrolan ringan pagi itu.
“engga, menurutku biasa aja haha gini, mau liburan silahkan, tapi kalau ada SMS, WA atau email ya kan bisa dibalas. macem dirimu waktu liburan keliling Eropa selama 45 hari, seneng-seneng dengan istri dan keluarga dapet tapi kerjaan disini juga kelar kan, sama denganku waktu liburan dengan istri ke Afrika nonton binatang liar, kerjaan juga beres kan, lha ini dia masalahnya HP dimatikan. biar jadi pelajaran”, terang Harry.
“intinya semua pegawai mau kerja dari manapun tak masalah bagiku, yg penting beres, itulah kenapa kantor akhir-akhir ini sering kosong di HS, kebijakan baru akhir-akhir ini haha tapi produktifitas meningkat, aku suka”, lanjutnya.
Pak Wijaya flashback dan manggut-manggut setuju dengan statement dari ayah Kelvin.
“maafkan aku mas Wi, seharusnya kamu sudah menikmati masa pensiunmu tapi karena ulah anakku akhirnya kamu kembali aktif untuk beberapa waktu ini”, ujar ayah Kelvin sambil menyeruput kopi hangat di hadapannya.
“aku tak akan membiarkanmu kerja sendirian haha”, balas pak Wijaya.
“aku sebenarnya juga ingin pensiun haha tapi hah ya sudahlah”, lanjut Harry.
“gini mas, ini ideku, aku berpikir kalau menaikkan Lydia menjadi pimpinan utama Luxor, dia bekerja dari staff marketing biasa, lalu menjadi supervisor dan kini jadi direktur pemasaran, menurutku dia sangat kompeten sekali, aku tak menyangka dia bisa seperti ini yg dahulu dia sempat depresi ingin bunuh diri”, terang pak Wijaya, “tapi kalau dirimu masih ingin menjaga posisi ini untuk Kelvin kembali juga gapapa”, lanjutnya.
“engga, biarkan Kelvin nanti mencari posisinya sendiri yg cocok, aku juga berpikir untuk mempromosikan dia tapi ke HS Holding, dan beberapa nama juga yg ingin ku promosi”, terang Harry.
“hmm baiklah, aku mengikuti saranmu saja”, balas singkat pak Wijaya.
“kita panggil saja Lydia entah minggu ini atau minggu depan, kita tanyai dia ingin memilih posisi dimana”, lanjut Harry.
Harry, melalui tangan dinginnya ia dapat melihat peluang untuk dijadikan uang. keluarga Kelvin khususnya nenek dan kakeknya bukanlah dari kalangan orang kaya, namun mereka hanya memberi beberapa arti serta tujuan hidup. diantaranya adalah hidup harus bisa memberi manfaat kepada orang sekitar walau banyak yg akan mencacimaki atau tidak setuju. itulah yg dilakukan oleh Harry, ia hanya ingin membuka kesempatan kerja sebanyak-banyaknya, tidak perlu jadi politisi. kenapa, karena politisi hanya banyak omong, kecuali mereka memiliki pabrik yg sangat besar dan akan membuka cabang, barulah itu membuka lapangan kerja, selain itu. tidak.
“aku hanya pusing mikir Kelvin, dia kerja tapi sering ditinggal pergi dan HP dimatikan, tidak segera menikah tapi sering berkencan dengan banyak wanita dari kalangan atas, menggunakan kekayaannya untuk mengaet wanita-wanita itu”, ujar Harry dengan pusing.
“aku tak mungkin melepas usaha yg aku bangun kepadanya. tidak mungkin”, lanjutnya dengan sangat penuh pemikiran.
“tapi dia juga memiliki sisi humanis yg sangat baik, ia membeli rumah sakit untuk melayani orang yg tidak mampu tanpa sepeser uang dia minta, seluruh expanses dia ambilkan dari pembagian deviden investasinya, dia sangat disegani oleh karyawan hingga yg paling bawahpun”, tungkas Pak Wijaya dengan kalem kepada bossnya itu.
“ya, tapi kan juga harus kerja untuk menutupi anggaran yg bocor itu kan”, tutup Pak Harry dengan nada sedikit meninggi.
“makanya, aku memberhentikan dia untuk melihat apa yg akan dia lakukan untuk bangkit”, ujar Pak Harry yg bangkit dari tempat duduknya lalu mengambil segelas whisky untuk dirinya sendiri dan Pak Wijaya.
“saya yakin dia pasti bisa”, tutup Pak Wijaya dengan sangat positif.
*
etos kerja memang bisa sangat dipengaruhi oleh mood saat bekerja. jika harinya baik maka dia akan bisa bekerja dengan sangat semangat, namun jika sebaliknya bisa saja menjadi sangat lesu dan malas melakukan apa-apa. itulah yg dialami oleh Lydia. beberapa hari terakhir ia sangat lesu. hatinya bingung. apa yg diminta Kelvin terlalu besar, tapi hati memang tak bisa berbohong. ia juga harus sadar bahwa dia bukanlah seorang wanita yg sempurna, mengingat usia yg hampir 7 tahun diatas Kelvin serta ia juga sudah memiliki anak yg sudah bersekolah dasar.
“bu Lydia, maaf, kenapa nampak lesu sekali akhir-akhir ini”, tanya wanita bernama Ganis yg pernah merasakan one night stand bersama Kelvin.
“tidak apa-apa”, balasnya singkat namun diikuti dengan tetesan air mata yg membekas indah di kertas dibawahnya.
Ganis lalu berjalan kebelakang Lydia lalu memeluknya untuk memberikan ketenangan walau hanya sesaat.
Lydia menceritakan dengan sangat singkat mengenai apa yg barusaja ia alami beberapa waktu dibalik pintu yg terkunci.
“……..aku sangat merasa tidak enak bekerja, aku memikirkan untuk resign dari sini”, tutup Lydia di akhir cerita antara hubungannya dengan Kelvin.
“bu Lydia jangan bu, nanti kami bagaimana..”, pinta Ganis kepada atasannya yg sangat disegani ini.
sering diangkat dalam studi kasus bahwa hubungan satu kantor memang sangat tidak dianjurkan, bukan karena melarang seseorang untuk berjodoh namun dampaknya bisa sangat besar kepada perusahaan apabila hal yg tidak dinginkan terjadi. Lydia berada di lingkungan dimana pemilik dari perusahaan tempat dia bekerja dimiliki oleh keluarga dari seseorang yg sedang jatuh cinta padanya. dan dia menolak.
“aku gak bisa kerja dengan kondisi seperti ini, nanti kalau Kelvin kembali atau orangtuanya mengetahui apa yg terjadi antara aku dan Kelvin”, tangisnya yg serus tersendu-sendu.
Ganis hanya diam saja menyimak curhatan janda cantik ini.
KNOCK KNOCK
Ganis bergegas untuk membuka pintu untuk mengetahui siapa yg mengetuk ruangan pimpinanannya, Lydia memutar kursinya sambil terus mengusap airmatanya menggunakan tissue.
“ada surat untuk bu Lydia dari HS Group”, ujar wanita pengantar surat tersebut yg berupa seseorang anak magang dari universitas.
“baik, nanti saya sampaikan, bu Lydia sedang tidak ingin menemui tamu”, balasnya.
anak magang itu memutar badan dan berjalan kembali menuju darimana dia berasal.
Lydia bergegas membuka surat itu, dengan kop HS Group serta ada stampel warna merah yg artinya sangat rahasia dan penting. dengan masih memiliki sisa tangisan, Lydia membaca dengan seksama.
“Pak Harry ingin menemuiku membahas kinerjaku, hmmm firasatku memang benar kalau aku sudah waktunya pergi dari sini”, ujarnya dengan lirih kepada Ganis.
“yaampun Bu!!”, Ganis seolah juga ingin menangis.
“sayang, jangan menangis, nanti teman yg lain tau kondisiku, udah jangan nangis please, aku juga sudah menyiapkan draft untuk pengunduran diriku”, lanjut Lydia yg berusaha untuk tersenyum kepada pegawainya yg sangat loyal ini.
surat panggilan kepada pegawai dari pimpinan memang sering di gambarkan sebagai hal yg negatif, begitupula dengan Lydia yg berpikir bahwa ada penurunan kinerja terhadap dirinya.
**
“nampaknya kamu kudu nyari koneksi biar bisa dapet supplier sepatu yg langsung dari produksennya deh, penjualanmu sih oke, tapi keuntunganmu dibawah 30% adalah hal yg kurang baik”, kritik teman Laila kepada bisnisnya yg sudah ia jalani sejak setahun terakhir.
“iya, masalahnya aku gak tau caranya, gak punya koneksi juga”, balas Laila pada temannya.
“temen sesama pengusaha gak punya?”, balasnya lagi.
“ada sih……tapi…”, tutup Laila yg secara sadar merujuk kepada mas Kelvin.
**
“ini botol beer yg kelima untuk hari ini, hmmm walau duitku lebih banyak dari kebanyakan populasi penduduk di Jakarta, tapi apalah arti uang jika tak memiliki kebahagiaan, cinta terhadap seseorang juga di tolak, engga kerja tapi kaya. rasanya gak enak sekali. entahlah”, ujar Kelvin yg hanya menggunakan celana dalam namun badannya tertutupi oleh gaun mandi.
Kelvin menghidupkan kembali laptopnya yg sudah lama mati, membuka folder dimana ia menyimpan hasil kejahatannya, dengan masih sangat sadar dan jelas angka berapa saja yg ia gunakan untuk sebagai password. file demi file ia mainkan untuk mencari pasangan yg terpanas. lalu ia memilih memainkan video hubungannya antara Ariel, dirinya dan Dinda sebagai backsound problem yg ia hadapi saat ini.
“hhhaah udah lama gak ngeluarin sperma juga”, umpatnya, lalu ia menurunkan celana dalamnya dan memberikan kocokan ringan sambil menunggu cairan nikmatnya keluar.
“gagah juga aku”, ujarnya saat melihat adegan threesome dengan publik figur yg diidamkan oleh banyak orang setelah sperma yg cukup banyak keluar dari dalam tubuhnya.
Bersambung