Kehidupan Di Jakarta Part 55

“Udah, semangat. Aku ada sama kamu” kata Monique.
“Hehehe. Oke” jawab gw.

Gw baru memarkir mobil gw, di rumah mama Wulan.
Gw akan membicarakan masalah tante BeR dan suaminya. Tapi gw tidak sendiri. Monique menepati janjinya, buat nemenin gw. Sudah beberapa hari sejak gw jadian dengan Monique.

(Pacar gw, nih. Awas genat-genit)

Tante BeR bilang, anaknya sudah, pulang. Cepet juga, ya. Orang berduit, sih.

“Inget, pesan aku, ya. Kalau ada om Ridwan, kamu jangan marah. Karena marah nggak menyelesaikan masalah” kata Monique.
“Iya, mam”

Lalu kita turun dari mobil, dan menuju pintu masuk.

“Hai, Monique, kok mendadak datangnya? Tahu gitu, tante rapih-rapih dulu” kata mama Wulan.
“Ya, elah, si emak. Anaknya dulu kek, yang disambut” kata gw.
“Hai, tante” kata Monique.

“Biar, ah. Orang mama kangenya, sama Monique. Yuk masuk!”

Lalu kita masuk, kedalam rumah.

“Si adek, mana MA?” Tanya gw.
“Lagi tidur. Capek dia, kemarin ada field trip dari sekolahnya” jawab mama.

“Nih, si Monique, pengen ketemu katanya” kata gw.
“Hihihi. Iya, tan. Penasaran, adiknya Gavin kayak apa. Mudah-mudahan, nggak kayak kakaknya” kata Monique.
“Yee. Mudah-mudahan nggak kayak kakaknya, tapi mau sama kakaknya. Gimana to, neng?” Kata gw.

“Oh, udah to, Vin. Kok, nggak ngomong-ngomong. Akhirnya, mama dapet calon sempurna” kata mama.

Pipi Monique, langsung merah.
Ah, lucunya.

See, I choose the right one!
ALL HAIL ME!

Lalu kita ngobrol sebentar, sebelum masuk pokok permasalahan.
Hingga inilah saatnya.

“Mam, om Ridwannya ada?” Tanya gw.
“Nggak. Lagi pergi” jawab mama.

Yah, sayang. Padahal lebih bagus kalau ada dia. Biar dia sendiri, yang ngomong.

“Mam, aku harus sampaikan ini. Penting. Tapi, sebelumnya, ini bukan perbuatan aku. Jadi jangan marah ke Gavin” kata gw.
“Kenapa, Vin?”

“Tante, Berlian, hamil” kata gw.
“Hah! Sama kamu?” Kata mama gw.
“Bukan, mah. Kan, Gavin udah bilang, bukan perbuatan aku”
“Terus siapa?”

Monique, sudah siap, dengan pindah, ke sisi mama Wulan.

“Fuuuhhhhhh. Sama om Ridwan, mah” kata gw.

Ahkkkk, gila-gila, lebih dek-dekan, daripada waktu, menyatakan cinta ke Monique.
Pantat gw ampe cenat-cenut.

“Kamu, tahu dari siapa?” Tanya mama, sambil menitihkan air mata.
“Dari orangnya langsung” jawab gw.

“Kenapa, bukan dia sendiri yang ngomong ke mama? Kenapa harus kamu?” Kata mama.

Aduh, gw skak, lagi. Kenapa gw, ya?

“Karena Gavin, mau, tante denger dari pihak yang netral dulu. Supaya tante bisa lebih tahu, akar permasalahannya” Monique yang jawab.

Benar-benar, malaikat pelindung gw.
Gw rasa, telinga gw, mengeluarkan cairan.

“Oke kalau gitu. Mama minta kamu, bicara semua, yang kamu tahu!” Perintah mama.

Lalu gw menceritakan, semua tentang hubungan tante BeR dan om Ridwan. Dari A sampe Z.
Dan tidak ada yang gw tutupi. Semuanya terbuka.

Bahkan gw juga cerita, rencana tante BeR, untuk aborsi.

Gw berani bicara terbuka, karena ada Monique. Gw tenang jadinya.

“Udah, usia berapa, kandungannya?” Tanya nyokap.
“Baru beberapa Minggu, ma” jawab gw.
“Terus dia, sehat?” Tanya dia lagi.
Tuhkan, emak gw, biar bagaimana, tetep aja, peduli orang lain.

“Terakhir, Gavin hubungi, dia udah lebih sehat dibanding, waktu, ketemu” kata gw.

“Kamu, tahu, siapa yang mulai duluan?” Tanya mama.
“Kalau itu, Gavin kurang tahu, mah” jawab gw.

“Dia ada di rumah, sekarang?”
“Mestinya sih, ada” jawab gw.

“Ya, udah. Kita ketemu, dia sekarang. Monique, kamu temenin tante, ya. Supaya tante, tenang” kata emak gw.

Waduh. Bisa masalah ini. Gimana, nih?
Gw memberi kode ke Monique.
Tapi Monique, membalas dengan jawaban, untuk mengikuti kemauan, si emak.

“Terus, si dedek, gimana, mah?” Tanya gw.
“Ya, udah. Diajak, aja. Tapi kamu temenin dia, nanti” kata mama gw.

Mudah-mudahan, nggak jadi perang dunia.
Pasukan gw belum siap, kalau perang dunia. Masih jago kandang.

Lalu, kita berangkat, menuju rumah tante BeR, menggunakan mobil gw.

Di mobil, si Monique udah akrab sama adek gw. Lucu juga ngeliatnya.
Kayaknya cocok, jadi ibu.

Sampai juga, dirumah, tante BeR.
Fuhhhhhhhhh
Mari kita berdoa, supaya rejeki gw lancar. Eh, ah sudahlah. Yang terbaik saja.

Lalu kita menuju rumahnya dan yang membuka pintu adalah pembantunya.

Kita dipersilakan masuk dan menunggu sebentar.

Gw komat-kamit, dari tadi.
Baca mantra. Supaya, lebih rileks.

Dan tante BeR, dateng. Dia sedikit kaget. Mungkin dia, belum siap bicara.

Tapi diluar dugaan, mama gw bangkit dan langsung memeluk tante BeR. Mata gw nggak rabun, kan, ya?

“Elo, kenapa nggak ngomong sih, waktu, itu?” Kata mama gw.
“Sorry, Lan”

Lalu mereka duduk.

“Sorry banget, ya, Lan” kata tante, berurai air mata.
“Gw marah sama elo. Banget. Tapi, kalau elo, sampe menggugurkan kandungan, lo. Gw akan benci sama lo” kata mama gw.

Tuhkan, gw bilang juga apa. Menurut gw, kandungan BeR, lebih pantas di bela, ketimbang om Ridwan dan tante BeR sendiri. Biar bagaimana juga, kedua orang itu salah.

“Gila, bro. Sok banget, lo. Kayak nggak punya salah, aja lo” kata suara sakti.
“Wohoho, orang salah, tetap boleh berpendapat. Orang korupsi, aja boleh, masa gw nggak”
“Ah. Tumben lo, masuk akal” jawab suara sakti.

“Eh, ada tamu” kata seorang cewek muda.
“Sayang, iya, ini temen mama” jawab tante BeR.

Oh, ini anaknya.

“Halo, Bebi” kata dia memperkenalkan diri.

“Halo. Tante, Wulan, temen mama kamu. Ini anak tante Gavin sama Tessa. Nah, yang ini, pacarnya Gavin, Monique” kata mama gw.

“Beb, mending, kamu ajak, adeknya main” kata tante BeR.
“Iya, gih. Tes, kamu main sama kakak ini, ya. Nanti kita main lagi” kata Monique. Dari tadi, adek gw nemplok aja sama Monique. Kagak mau lepas, kayak lem.

“Yuk. Ikut!” Ajak si Bebi.
“Iya” jawab adek gw.

Eh, buset, sama Monique, nurut. Ama gw, susah banget nurutnya.
Gw emang nggak pantes diturutin kali, ya.

Lalu, kita melanjutkan, pembicaraan.
Dan yang pasti, penuh dengan air mata. Si Monique, harus menenangkan kedua belah pihak.

Aduh, thor, lo tega, sama gw. Udah tahu gw melow, gila. Tapi dikasih scene sedih. Pedih mata gw, thor, PEDIH!

Hingga hari udah sore.
Mama gw berbicara.
“Udah, bagi gw masalah ini selesai. Gw memang marah. Tapi Ini semua udah terjadi. Jadi elo, pikirkan aja kesehatan kandungan, elo. Inget lo masih hamil muda. Jaga baik-baik. Untuk urusan suami gw. Biar gw yang urus” kata mama gw.
“Maaf banget, Lan. Gw malu banget. Gw sudah berdosa sama elo, tapi elo masih begini, sama gw” kata tante BeR.

“Elo, tuh, sahabat gw. Senang atau susah. Menyalahkan elo, juga nggak adil. Jadi gw terima semua ini. Dan hubungan kita, nggak akan putus. Gw Anggap, anak lo, sebagai anak gw juga. Jadi masalah gw dan elo, selesai detik ini juga” kata mama gw.

Noh, emak, gw. Salut gw.
Sayang udah pisah sama bapak gw.
Bisa selingkuh mulu bapak, gw.

Lalu gw keluar sebentar.
Mencari udara segar.

“Ternyata, lebih baik, dari bayangan, ya” kata Monique dateng, tiba-tiba.
“He, eh” jawab gw.

“Aku salut sama mama kamu, masih bisa memberi kesempatan” kata dia.
“He, eh”

“Ya, udah. Sini, jangan ditahan dan nggak usah malu” kata Monique, sambil melebarkan tangannya.
Gw sambut pelukannya.
“Uwaaaaaaaaa, Mon, gw terharu, monnnnnn” gw nangis.

Gw keluar, bukan sok cool.
Gw pengen nangis.
Eh, si Monique malah, nyamperin. Untung dia pengertian.
Gw dapet pelukan, lagi.

“Eh, by the way, Mon, kamu kan, sama kayak mama Wulan. Kamu masih kasih aku kesempatan, meski tahu masa lalu, aku” kata gw.
“Masa, sih? Namanya cinta suka, membuat lupa masa lalu” kata dia.

OOH, SO SWEETTTTTTTTTTT ><

“Gavin! Monique! Makan, yuk!” Suara mama dari dalam.

“Yuk, makan. Pasti udah laper” kata Monique sambil ngusap perut gw.
“Oke ‘ting'” jawab gw, dengan gigi mengkilat.

Nggak nyangka akhirnya, akan jadi seperti ini.
Untung ada Monique, yang selalu di samping gw.
Makasih banget thor, bikin hidup gw, asik.

(‘Elo, enak. Gw tekor! Gope, men! GOPE!’)
(Lagian salah sendiri, hidup orang dibuat taruhan)
(‘Kampret lo’)

Bersambung

Daftar Part

By Kisah Malam

Kisah Malam adalah sebuah Website yang berisikan Novel Dewasa, Novel Sex, Cerita Sex, Cerita First Time, Cerita Bersambung, Cerina Menarik Lainnya. Dukung Terus KisahMalam.Com Dengan Cara Bookmarks, Dan Nanti Kan Konten Terupdate dari KisahMalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *