Peluk 20 Detik Part 27
Angga terlihat panik , berbeda dengan fitri yang nampak geli melihat tingkah angga seperti itu.
“ papahh ? dimana? “ suara Vio terdengar jelas mendekat menuju kamar atas
“ tok ! tok ! “ pintu terbuka setelah diketuk vio
FITRI : malam teteh
VIONA : hei fit , belum tidur ?
FITRI : belum teh , tadi kebangun sih ketiduran di ruang tv terus kesini, ada apa teh ?
VIONA : mmm tadi serasa denger suara angga deh , kemana ya suamiku yang satu itu ? mmm
FITRI : tadi sih ada ya di ruang tv , tapi ga tau deh kemana , eh mau masuk teh ?
VIONA : ga usah deh , ganggu istirahat kamu fit , mm teteh turun dulu ya , met tidur fit (senyum)
FITRI : oh siap siap teh hehe
Terdengar langkah kaki menuruni tangga , vio menuju dapur dan mengambil air putih , mereguknya kemudian menguap sambil melihat sekeliling , tak lama vio menuju kamarnya dan mendapati angga disana , dibawah selimut dan nampak tertidur .
“disini toh , hmmmm terus tadi suara siapa ? ihhh sereemm “ vio membuka selimut kemudian memeluk angga dengan gemas dan , menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
“mmhh , mamah ? mmmhh ada apa? “ angga nampak setengah terbangun kemudian membalas pelukan vio.
“tadi mamah denger suara papah di atas deket kamar fitri, ehh papahnya disini , trus diatas tadi siapa coba? Hantu iihhhhhhh “ vio menenggelamkan wajahnya dipelukan angga
“ ah mamah , mamah masih ngantuk kali belum sadar sepenuhnya , delusi delusi “ angga memeluk vio erat
“tetep aja serem pah , tidur lagi ah tidur yuuk “ vio nampak menarik selimutnya dan memeluk angga.
—— ***** ———
“ Pah , hari ini papah ada acara kemana aja? “ vio memeluk angga yang masih belum terbangun sepenuhnya.
“ ummhh , ngantor seperti biasa sih , kenapa emangnya mah? Angga membalikan tubuhnya
“makan siang bareng lagi yuk ? kalau papah ga sibuk sih “ senyum khas viona di pagi hari membuat angga bangun seutuhnya
“ok mah , nani kontak papah saja ya, sekarang papah mau kopi dong , mau bikinin?
“mau atuh papaah “ (kecup kening angga)
——-*******————–
12.12 WIB
Hujan membasahi Paris Van Java , bukan mall yang ada disekitaran Sukajadi , tapi memang dari menjelang siang tadi hujan tidak berhenti turun dan cukup deras , Viona tampak memandang langit di sela jendela sebelah meja kerjanya , pandangannya nanar menuju satu titik dan nampak memikirkan sesuatu , sesekali jemari tangannya mengetuk-ngetuk meja kayu solid buatan jepara.
“ hmmm , hujan gini angga lagi apa ? sibuk atau memang belum sempat kontak aku ya ? “ Viona bergumam membuncahkan sedikit lamunannya dalam kata-kata.
Drrrtttttt ….. drrttttt Smartphone Vio bergetar
VIONA : halo pah
ANGGA : mah , maaf baru bisa kontak hehe
VIONA : ga apa apa pah , sibuk ya ?
ANGGA : ga mah , tapi tadi ada defi kesini
VIONA : Defi ?
ANGGA : iya mah , mau ambil berkas dari rianti katanya
VIONA : oohh , sempet ngobrol lama ya ?
ANGGA : ga lama-lama banget sih , ya seperlunya saja , tapi mmmm jadinya telat kontak mamah deh , maaf ya
VIONA : ga apa apa pah , hujan pula huft (viona memajukan bibir tipisnya dengan sedikit manja)
ANGGA : lho mamah kan bawa mobil
VIONA : males paah , hujan gini , ga semangat ah hoaaahhmmm (menguap)
ANGGA : hmm ya sudah , mamah makan dimana ?
VIONA : kayanya pesen saja deh atau nitip teman yang lagi makan diluar
ANGGA : owh kalo begitu papah mau makan di pujasera samping saja
VIONA : iya pah jangan jauh-jauh kan ujan , papah pakai motor kan ?
ANGGA : iya mah pakai motor, kenapa ?
VIONA : iya jangan jauh-jauh kan ujan paahh iihhh
ANGGA : iya maahh (terdengar suara ketukan pintu ) oh .. iya ? oohh
VIONA : siapa pah ?
ANGGA : defi
VIONA : mmmm , ngapain defi ?
ANGGA : ngajak makan siang disebelah
VIONA : owh …….
ANGGA : ………
VIONA : pah ?
ANGGA : ya ?
VIONA : kok diem ?
ANGGA : mmmhhh
VIONA : boleh kok
ANGGA : apanya boleh ?
VIONA : maksi bareng Defi
ANGGA : eh …..
VIONA : itu kan maksudnya ?
ANGGA : ga juga sih
VIONA : iya juga ga apa apa kok , daripada manyun sendirian di pujasera hayo ahahhaha
ANGGA : mamah muda lho dia
VIONA : makan siang doang kan ? ga lanjut nge room ?
ANGGA : iya lah mamahh hadeuuh
VIONA : makanyaa ahahah kenapa gugup begitu pah ?
ANGGA : ga gugup kok
VIONA : ahahaha ngaku saja deh
ANGGA : ahaha iya iya mah , mmmm tenang saja cuman makan doang kok
VIONA : iya paah , mamah percaya kok , lagipula kan defi masih lupa ingatan ya ?
ANGGA : iya sih masih belum sembuh total , jalannya juga masih tertatih gitu
VIONA : oouhhh , kasihan , semoga defi cepet sembuh yaa
ANGGA : iya mah
VIONA : ya sudah pah , sana temenin , tapi awas jangan macem-macem ya , awas (melotot ke jendela)
ANGGA : ahahha iya ga atuh mah , mana berani (silangin jari)
Tidak pernah terlintas apa yang dipikirkan oleh wife , aku hanya berjalan melenggang seperti biasa menuju pujasera sebelah kantor , disana memang tidak terlalu banyak orang , hujan yang cukup deras mungkin membuat sedikit malas.
ANGGA : hai bu (tersenyum wajar)
DEFI : hai pak , sini duduk sini , kopi kan ? sudah aku pesan hehe maaf sok tau abisnya dingin banget
ANGGA : wah makasih banget bu , tahu saja kalo lagi suntuk gini enaknya ngopi-ngopi hehe
DEFI : iya kang , eh boleh panggil kang kan ?
ANGGA : bebas saja bu , lagi ga formal ini , mau panggil apa juga bebas asal jangan panggil bebs saja
DEFI : ahahah , kenapa ga boleh , bebs ahahahh
ANGGA : ya aga asyik saja bebs ahahha
DEFI : ah si akang ini becandanya bisaa saja , bikin aku ngakak saja tahu
ANGGA :biasa ajalah , kerjaan saja sudah bikin ribet ,jadi banak dibecandain saja , laipula aku lebih suka kamu yang sekarang , eh
DEFI : eh ? memang aku yang dulu bagaimana ? cerita dong kaang ( entah sengaja atau tidak defi mengusap tangan angga)
ANGGA : defi yang dulu ? umhhhh bagaimana ya? Kalau yang pertama kenal sih pasti bilang kalau defi itu jutek
DEFI : iihh aku baik hati kok kaang iihh
ANGGA : ahaha kan aku bilang juga kalau yang baru ketemu , aku ? ya aku tahu kalau defi itu memang baik hati
DEFI : tersenyum simpul , ummhh sepertinya akang tahu lebih banyak lagi , ayo cerita lagi kaang , mumpung kopinya masih dibikin
ANGGA : euu cerita apa ya? Banyak kok , jadi bingung
DEFI : bingung ? kita deket banget ya ? sampai akang bingung mau ceritain part yang mana (defi menyipitkan matanya berkesan menyelidiki)
ANGGA : dibilang dekat sih iya , tapi …….
DEFI : kenapa ?
ANGGA : sebenarnya aku tidak ingin kamu sembuh
DEFI : jahat ihhh , kenapa ?
ANGGA : kalau kamu sembuh dan ingatannya sudah pulih mungkin kamu akan benci aku def
DEFI : benci ? akang jahatin defi ? atau akang ? ceritain !! (wajah defi mulai berubah)
ANGGA : nah defi yang seperti ini ini yang aku kenal dulu ahahha
DEFI : eh ? iya begitu ? wow defi sendiri ga sadar lho ahahhaha
ANGGA : mata sinis dan tajam dengan perangai seperti ini ahahah defi banget , kadang aku kangen , eh
DEFI : (kembali menatap sinis) kang en ? kenapa kangen ? kita pernah ada sesuatu ya kang ?
ANGGA : (menatap dalam ) aku ingin kamu tidak tahu sebenernya, tapi ada baiknya aku bercerita tentang “ kita “ namun maaf aku tidak bisa secara keseluruhan menceritakan ini semua , kamu mau sabar dengan ini ? (entah apa maksudku , aku sendiri tidak mengerti) .
DEFI : iya kang , aku nurut saja , pelan-pelan saja ceritanya (menatap tajam namun lembut , seakan defi yang dulu telah kembali ke pangkuan angga) .
Sepertinya makan siang kali ini aku akan cukupkan seperti ini saja , aku sebenarnya hanya membahas awal defi dan aku bertemu hingga saat-saat awal dia membutuhkan seseorang untuk sekedar curhat, dan defi mendengarkannya dengan pandang takjub, seakan dia baru terlahir kembali , tidak bisa mengingat apapaun namun merasakan romansa yang dalam dari part-part yang aku ceritakan kepadanya .
After Work Hour
“ Bye kang “ senyuman manis terlempar dari bibir mungil defi , dia memacu pelan MPV nya ke ujung jalan , sedangkan aku sedikit tergesa menuju DX tua ku , ya aku tergesa menuju rumah , entah kenapa hari ini aku ingin sekali bercerita banyak kepada wife perihal “defi”.
Jalanan seperti biasanya hiruk pikuk dengan segala kegiatan sore hari , aku sampai di rumah sebelum matahari tenggelam . aku belum mendapati mobil wife di garasi , jadi aku parkirkan mobilku lebih kebagian dalam garasi , aku membuka sepatu menuju ruang tengah yang tv nya menyala .
“ hei kak , sudah pulang ? “ suara ini milik fitri yang sedang menonton tv sambil memakan sepotong es krim hingga belepotan
“hei fit , bagaimana kuliahnya? “ sekedar basa-basi mengingat anak ini sungguh diluar dugaan kelakuannya.
“ mmm tadi baru pulang jam 4 sore sih kak , seperti hari-hari pada umumnya deh hehe , oh iya tadi teh vio telfon aku , katanya mau ke salon dulu begitu deh potong rambut , pulang agak maleman , terus dede katanya nangis tadi pas mau dianterin mau tidur di rumah eyang saja , padahal sudah nyampe gerbang depan lho tadi si dede “ fitri sangat bersemangat bercerita
“ owh begitu ya , ya sudah , kakak ke kamar dulu ya “ aku melangkah menuju kamarku
namun dengan satu gerakan yang entah apa namanya , fitri sedikit meloncat dan mencegat jalanku
“ kakak , hehe , sepi ya ?” matanya menyiratkan bahwa dia akan berbuat sesuatu aku hanya bisa memicingkan mataku dan menatapnya “kali ini sedikit nakal’ pikiranku yang dipenuhi dialog dengan defi tadi siang mungkin sedikit membangkitkan sisi nakalku , dihadapanku sekarang adalah seotang gadis muda berusia 18 tahun dengan celana tidur dan kaos tipis yang mungkin juga sudah tidak memakai apa-apa didalamnya , kenapa begitu? Dengan sedikit lirikan saja aku sudah bisa melihat nipple nya yang kecil sedikit menyembul di balik kaosnya , hmm menarik , namun sebisa mungkin kutahan namun kesempatan kami berdua seperti ini sangat jarang terjadi , ayolah anggaa cepat ambil keputusan , mainkan atau skip?
Tanpa banyak bicara aku mendekatkan tubuh ke dekapan gadis mungil ini , dia sedikit kaget dengan apa yang aku lakukan , matanya menyiratkan semuanya , dia tidak menyangka aku akan melakukannya , ya aku mendorong tubuhnya dengan tubuhku hingga mundur beberapa langkah kebelakang dan akhirnya tubuhnya menempel di dinding sebelah kamarku , nafasnya sedikit tersengal dengan pandangan sayu ke arah mataku langsung , aku tidak memeluknya , hanya merapatkan tubuhku yang sedikit berkeringat ini , maklumlah sepulang kerja aromanya bercampur antara parfum , keringat dan tembakau , namun kulihat fitri tidak bermasalah dengan itu . Aku mengangkat tangan kananku dan menempelkannya ke dinding tepat disebelah telinga fitri , aku merapatkan bibirku ke telinganya , “ lalu ? “ hanya kata itu yang aku ucapkan .
“hhh kakakk “ fitri mulai memejamkan matanya dan mendekap pinggangku namun aku melepaskannya perlahan . “kenapa kak ? “ fitri bertanya keheranan.
“ ga apa apa , cuman kita tidak boleh berpelukan , sudah itu saja” aku sedikit tersenyum geli
“ maksudnya ? pelukan ga boleh ? kenapa ? “ fitri semakin penasaran
“ kalau kita sampai berpelukan , nanti kita tidak bisa mengucapkan selamat tinggal “ ah dialog apa pula ini , seakan aku mendengarnya dari sebuah lagu , namun cukup membuat fitri tercengang.
“ peluk saja kak , peluk , aku mau dipeluk kakak “ fitri merapatkan tubuhnya dan memeluku erat dengan nafas mulai memburu
“serius ga apa-apa ? pelukan kakak maut lho hehe “ aku semakin liar dan nakal , wangi tubuhgadis ini sangat berbeda dati wanita-wanitaku sebelumnya , tercium sangat alami dengan hanya menyisakan wangi deodoran dan parfum dari pelembut pakaiannya , benar-benar khas gadis muda yang aktif. Aku sedikit merapatkan kedua lenganku ke arah lehernya , kemudian tirun ke bahunya dan melakukan gerakan memeluk dengan pelan namun pasti kini tubuh langsingnya kudekap dengan sedikit erat hingga bisa aku rasakan denyut nadinya berdetak begitu hebat , 20 detik berlalu dan hmmm apakah dia pertama kali di dekap ? ga mungkin lah .
“ kakak “ pandangan fitri mulai nanar , wajahnya mendekat ke wajahku bersiap untuk satu kecupan lembut, dan ya , aku melakukannya , aku kecup bibir mungil gadis ini dengan lembut
“mmhh kakak , lagi kak “ kata itu terucap ketika aku melepaskan kecupanku , hanya kecupan tanpa yang lainnya namun cukup membuat wajah gadis muda ini memerah , sekilas aku membayangankan wajah lidya yang tiba-tiba muncul di benaku , ayolah angga fitri ini keponakan lidya , satu dari beberapa wanita yang kau sayangi , tegakah ?
apa yang etrjadi berikutnya diluar nalarku , aku menciumi wajah fitri dengan sedikit beringas sehingga terdengar jelas fitri mendesah dengan kencang ketika lehernya kukecup dengan basah , dan kini bibir kami berpagutan liar seakan tidak pernah melakukan french kiss sebelumnya , aku rasakan fitri begitu menikmati ciuman yang aku yakin bukan yang pertama kali ini .
“ kakak” pandangan fitri semakin nanar ketika lidahku menyapu seluruh bibirnya dengan perlahan , aku semakin berani mendekap dan menelusuri seluruh bagian tubuhnya , di bagian dadanya yang masih sangat kencang , perlahan jemariku mulai bermain di area itu , fitri nampak gelisah dan sudah tidak bisa lagi menyembunyikan hasratnya kepadaku , tubuhnya bergetar hebat menerima semua perlakuanku .
“ fit , maaf kakak ga bisa “ aku menghentikan gerakanku , melepaskan pelukanku dan meninggalkannya menuju kamarku dan menguncinya dari dalam .
aku tidak mendengar suara ketukan sekalipun dari luar kamar , aku hanya mandi kemudian mengganti bajuku dengan celana santai untuk tidur , sampai berselang satu jam pintu aku hanya merebahkan diriku di kursi meja rias vio sambil menghisap rokokku dan menghembuskan asapnya ke jendela .
tok tok tok !! kuengar suara ketukan , akhirnya dia menyerah juga pikirku , baiklah kali ini akan kuladeni ahaha , aku buka pintu dan bersiap menghadapi segalanya , bisa saja kan dia sudah berganti baju yang lebih terbuka dan ah sudahlah aku akan buka pintu ini .
“ papaahh , kok dikunci sihh lagi apa hayooo “ viona dengan gayanya yang khas tampak ceria sambil mengibaskan rambutnya seakan show off denganpotongan barunya
“ lho mamah sudah pulang ? “ aku sedikit kaget namun masih bisa kukendalikan
“ iya doong , hayoo papah lagi apa hayoo , lagi nonton yang enak enak di HP ya ? “ vio sedikit menahan tawanya dan memburu HP ku yang memang terbaring di kasur.
“ eh mahh , apa ? “ aku mengejarnya
Viona mengambil HP ku dan membukanya , dia dengan serius melihat-lihat recent search di google namun tidak melihat satu pun yang dia maksud , lalu membuka sosmed namun nihil, ada raut kecewa namun nampak menggelikan , ‘ yaah kok ga ada sihh “ vio memajukan bibirnya .
“cari apaan sih mamaahh hehe , cari yang enak –enak ya ? “ aku tersenyum dan menghampiri wife ku yang nampak kecewa . “ hmmm “ vio sedikit menyeringai . “mamah cantiik , kalau cari yang gituan tuh di twitter saja atau IG , sini papah cariin ahahah” aku mengambil HP ku dan mengeyikaan sesuatu di di linimasa twitter.
“ waahhh itu apa papah ? iihh gede bangett “ vio menutup wajahnya dengan kedua tangan namun masih mengintip di sela-sela jarinya
“ lho ga suka yang gede ya ? , hmmm papah cari yang asia aja deh bentar “ aku kembali mengetik sesuatu di linimasa
“ ihh , papah yang ini berisik ah “ perkataan vio tidak sesuai kenyataan dimana dia malah merebut HP ku dan tersus melihat adegan berskenario buatan jepang itu
“ lha mamah ih kok malah keterusan , emangnya dulu ga pernah nonton yang ginian ? “ aku sedikit geli melihat vio yang begitu serius melihat adegan tokoh cewek di media player yang sedang dihajar habis-habisan dengan gaya jepang yang ah sudahlah mungkin kalian mengerti
“ ga pernah , eh pernah sih , tapi ga mau lagi , dulu takut keterusan jadinya addict lagipula hmmm ya gitu deh pah , mamah ga terlalu minat sama yang ginian , maunya praktek kerja lapangan saja hehe “ vio sedikit mendelik ke arahku ketika mengucapkan kata praktek kerja lapangan.
‘ yuk sekarang praktek “ aku merapatkan tubuhku ke pelukan vio
“ pah cobain gaya ini yuk ? “ vio memperlihatkan adegan di HP ku yang menurutku memang layak dicoba , selama ini kita melakukan hubungan dengan wajar dan penh cinta , dan sekarang vio mengajaku melakukan adegan yang sedikit keras menurutku .
“ diiketnya pake apa coba ? “ aku melirik ke kanan dan kekiri mencari sesuatu berupa tali
“ hmmm , bentar , pake ini aja pah “ vio berdiri kemudian melucuti baju kerjanya dan menanggalkan bra dan cd nya kemudian melemparkannya ke arahku . “ ikat aku pah “ vio menatapku dengan penuh gairah , libidonya mungkin sudah memuncak sedari tadi dia melihat adegan-adegan buatan jepang itu .
“ serius mah ? mamah ga mau mandi dulu gitu ? “ aaku mengambil bra dan cd sambil menghampirina kemudin menyandarkannya ke ujung bed.
“ ga apa apa pah , sekali – sekali papah harus cobain mamah yang lagi keringetan “ vio sedikit mendesah ketika aku mengikat kedua tangannya dengan cd yang sudah kutarik , namun tidak bisa terikat , akhirnya cd vio jadi korban , aku robek satu ujungnya sehingga memanjang dan ikatan simpul aku kenakan di kedua lengannya sehingga vio sudah terikat sempurna , kali ini bagian pergelangan kaki aku ikat dengan bra nya sendiri , vio nampak pasrah dengan pandangan sayu .
“ papaah , hhhh ayo pah , ayooo hhhhh “ nampaknya vio sudah tidak bisa membendung hasratnya , aku menciuminya dengan liar . “ papahh jangan biasa –biasa saja , kali ini mamh mau sedikit papah kasari !!! sumpal mulut aku pah !! biar aku ga berisik aahh “ desahan vio semakin menjadi ketika aku meremas dadanya dengan gemas dan sebelah tanganku mencoba mengorek ngorek V nya yang menyempit akibat ikatan di pergelangan kakinya . aku mengambil helai baju kerja vio , ujungnya aku linting dan aku coba memasukannya ke mulut vio yang mungil hingga mulutnya penuh , aku mengikatkan sisanya ke beakang kepalanya , mata vio mendeik tajam , sedikit kaget namun kemudian kembali menjadi sayu ketika aku mulai melucuti pakaianku sendiri dan mulai merangsek ke pangkuannya dan mencoba memasukan P ku ke V nya , susah , walau basah namun memang V nya terjepit kedua paha yang menyempit akibat ikatan .
“ mmphh,pppaahh mmmhh “ hanya itu erangan dari mulut vio yang tersumpal kain bajunya sendiri ketika kepala P ku mulai masuk menyeruak ke V nya , aku mulai melakukan gerakan memaksa dengan menekan sekeras kerasnya sehigga vio tersentak kaget dan terpekik , tanpa ampun aku kembali melakukan gerakan serupa berulang kali hingga seluruh batan P ku tertancap sempurna dan kulakukan gerakan maju mundur ini dengan posisi doggie namun kondisi vio menyamping , bayangin sendiri deh mamah muda cantik dengan paras menggoda terikat dengan sempurna kaki dan tangannya juga mulut tersumpal tidak berdaya di atas ranjang dan siap menerima apapun yang ingin kita lakukan , nafsuku memuncak , namun aku tidak seliar itu , vio istriku sendiri sehingga aku masih sedikit hati-hati dalam melakukan adegan yang cukup tidak biasa daam kehidupan kami ini . namun semuanya buncah ketika vio dengan gerakan yang entah apa namanya meronta dan melepaskan V nya dri hantaman P ku , kain dimulutnya dimuntahkannya dan ….
“ ANJING PAPAH !!! SIKSA AKU SEKARANG !!! JANGAN GINI – GINI AJA !! ANJINGG !!!
Kau cukup kaget mendengarnya , aku hanya terdiam , siapa wanita ini ? ini bukan vio yang kukenal lembut , ini bukan ….
“ maaf mamah ngebentak papah , please pah kali ini saja , perlakukan mamah dengan kasar please kali ini saja “ nada vio yang tadinya mengancam kini terdengar memohon dengan memelas .
“ gitu ya ma , maafin papah kalau sedikit kasar ya “ aku tersenyum sambil mengangkat kedua kaki vio yang terikat hingga pinggangnya menekuk , aku mulai membabi buta menghujamkan P ku ke V nya berulang ulang sambil meremas dadanya dengan gemas , bahkan keras , maafkan tapi bila ini yang kamu mau , aku akan lakukan . aku angkat pantat vio kemudian kuhempaskan , vio mulai meronta seakan meminta ampun namun tak kulepaskan , aku membalikan tubuhnya ke posisi doggie , aku hajar lagi , kali ini tamparan keras mendarat di pantat mulusnya meninggalkan bekas merah , aku tak tega namun jeritan vio seakan membuncahkan semua libidoku sehingga aku melakukannya berulang kali dan yang terdengar hanya suara decakan P dengan V , suara tamparanku dan erangan vio , dan masih belum cuup sampai disini , aku menjambak rambut vio yang baru saja ditatanya dengan apik , namun kali ini aku acak-acakk secara sporadis.
‘ papahh , iya gitu paahh , lagi paahh aaahhhhhh !!!! “ vio semakin liar ketika aku menjambak rambutnya dan meng eksekusinya setengah berdiri dengan posisi setengah melingkar (gimana coba? ) hingga akhirnya vio ambruk ketika mendapatkan orgasmenya yang pertama … “ papaahhhh !!! enak banget paahh aahhhhh !!!! ampun papahh , aku sudah keluar paahhh !!! ‘” vio memejamkan matanya dan menggigit bibirnya sendiri dengan pinggang melengkung seakan merasakan kenikmatan yang tiada tara namun tertahan kemudian melepaskan semuanya dalam satu pekikan .
Bagaimana bisa aku tega malakukan ini semua terhadap wife ku sendiri ? ini bukan vio yang aku kenal , siapa dia ? sebegitu besarkah pengaruh video jAV yang dia tonton tadi ? aku mensangsikan itu , namun vio yang mulai terkulai dan lemas malah membuat energiku semakin bertambah , ingin rasanya aku menghajar lubang laindekat V vio tapi aku tidak sejahat itu , dan yang kulakukan sekarang adalah mendekatkan P ku yang masih tegang sempurna ke dekat wajah vio berharap vio mau mengulumnya , namun apa daya vio sedang menikmati orgasmenya yang luar biasa , namun aku pantang menyerah , aku gesek-gesekan kepala P ku ke tepian bibirnya , vio sedikit membuka bibirnya , kemudian dia mulai membuka sedikit dan mengulum kepala P ku , namun reaksi itu justru memancingku untuk melesakan P ku dengan paksa , dan hmmpptthhh …. vio tersedak dengan perlakuanku namun dia berusaha mengulumnya demi aku , aku sedikit memaksakan lagi , wajah vio memerah , dia tetap berusaha menghisap walau aku tahu yang kulakukan ini menyiksanya ,m beruntung tidak butuh waktu lama untuk membuat P ku mengeluarkan segala isinya di dalam mulut vio hingga wajah vio memerah dan matanya membelalak namun tak berapa lama pandangannya meneduh , terpejam , dan ada lelehan air mata menetes di pinggirannya.
After Glow Moment
“ pah , maafkan mamah “ vio menyandarkan kepalanya didadaku , ikatannya sudah kulepas , begitu susah simpul yang kubuat tadi sehingga terpaksa aku mengguntingnya.
“ lho harusnya papah yang minta maaf , papah udah kasar banget tadi sama mamah “ aku mengelus rambutnya
“ itu kan mau mamah , maaf mamah ga akan minta papah begitu lagi , tadi emosi mamah tiba-tiba meledak saat mamah lihat video mmmhhh sebenernya sih ah sudah pah , mamah malu xixixi “ vio menunduk namun tertawa kecil
“ ah mamah , lagipula papah tadi kaget , ga biasanya mamah begitu , ga boleh nonton lagi gituan ah , ngeri ah ahahah “ aku mengelus sekalian menjitak halus kepala vio
“ mmmm tapi enak ya ? walau badan mamah sakit-sakit , tapi sensasinya memang lain pah , papah suka ? atau ? “ vio sedikit memajukan bibirnya
“ nggg , suka sih , tapi jangan lagi-lagi deh ya , papah ga tega beneran “ aku memandang vio dengan lekat .
“ oooouuh , iya sih pah , badan mamah juga kayanya terbatas , ga bakalan kuat kalau gini terus , mmm tapi kayanya kalau sekali-kali aja mamah mau paah , eh eh ehh .. gimana kalau kita cosplay aja pah ? ahahaha , papah pengen nyobain abg ? biar mamah beli seragam sma xixix atau papah pengen gimana ? sok sini biar mamah yang dandan , papah tau takjub aja ahahah “ vio nampak girang dengan rencananya
“ mamah kenapa sih ? kok mendadak jadi super kreatif gini ? “ aku memandangnya sambil tersenyum
“ pah (kini vio memeluku , berbicara tanpa memandang mataku) , diluar sana banyak gadis cantik dan lebih muda , jangankan yang muda , tante-tante saja sekarang cantik-cantik , yaa pikir mamah daripada papah bosen sama mamah karena kehidupan sex kita yang gitu-gitu aja mungkin lebih baik mamah yaang berkreasi sendiri , sekarang lihat deh sekitar papah , ada berapa wanita cantik ? ada mamah xixix , ada lidya , ada tuh si kecil fitri juga cantik menurut mamah , ada mm siapa lagi ya ? bu rianti , ada temen-temen kantor papah , ada mamah muda tuh yang tadi ngajak makan siang , ada siapa lagi pah ? banyak kan ? belum lagi kalau papah lewat SMA swasta di burangrang sana tiap pagi dan sore banyak anak abg sma cantik-cantik dan bahenol-bahenol papah ga kabita(kepengen) gitu ? mamah tau kok setiap lelaki pasti ngiler lah lihat wanita yang lebih , jadi ini sebut saja usaha mamah buat pertahankan papah agar tetap disisi mamah , ga apa apa kan ? “ vio mengakhiri perkataannya dengan mendongak ke arahku dengan senyumnya yang khas dan mata berbinar.
“ ooh gitu ya , ok ga apa apa mah , malah papah yang harusnya bilang terima kasih “ aku mencium viona dengan lembut , kamipun tertidur dengan lelap setelah pembicaraan yang sederhana itu.
*kamar loteng atas rumah angga & viona
Seorang gadis berusia muda sedang gelisah menuju tidurnya , dia tidak bisa begitu saja memejamkan mata dengan mudah , perasaan itu muncul lagi dan lagi , ya perasaan yang menyatakan betapa lembutnya sentuhan angga beberapa jam yang lalu sehingga membuat dirinya begitu terbuai di dalamnya , apa yang dipikirkannya ssekarng ? jatuh cintakah dia ? oh tidak , tidak mungkin , kamu hanya bercanda kan fit ? eh siapa ini yang bercerita? , aku fitri kan ? aahh pusing kepala aku , ah akang ih kenapa siihh tadi akang cium aku begitu mesra , akang kenapaa ? tadinya aku hanya bercanda sungguh , aku hanya ingin memanas-manasi kak lidi , ga ada niat sekalipun mengkhianati kak lidi , kakak teh vio juga begitu baik padaku ,mana mungkin aku nakal-nakalan ke suaminya , ah akangg maafkan fitri , fit tahu akang hanya lelaki biasa yang tidak akan tahan bila digoda seperti itu olehku , maafkan aku …..
“tapi kenapa aku menikmati ini semua? “ gumaman lembut terdengar lirih dari bibir kecil fitri , dan tanpa sadar fitri mulai meraba bagian sensitif dari tubuhnya dengan tangannya , meremas lembut hingga fitri terpejam dan menikmati setiap sentuhan yang dirasakannya seperti sentuhan angga , satu jemari kecil mulai menyelip diantara celana pendek tipis ke pertengahan belahan v nya yang sudah basah dari tadi , “ ahhh kang kenapa kang , ahhh , fit jadi ga enak tidur gini malah jadi hh … “ gerakan menggesekan jari kecil di belahan V nya itu membuat fitri sedikit menahan nafas dan tersengal , hhhhh rupanya fitri sudah begitu tenggelam dalm delusinya sendiri , tenggelam dan lupa bahwa dibawah sana angga sedang menikmati malamnya dengan wife nya , fitri lupa , lupa segalanya , yang ada di dalam benaknya hanya satu nama … angga …
*Tidak ada yang pernah bisa kulupakan dari semua waktu yang telah kulewati , semuanya hanya tertuju pada satu nama , baik-baik disana ya kang , jaga seupu kecilku , dia memang merepotkan , aku tahu akang bisa menjaganya * Lidya
*——*
“papahh lagi ngapain , di kamar mandi kok lama-lama amat “ suara vio terdengar lantang dari arah dapur , angga yang sedang membuang semua sampah di dalma perutnya tentu saja kaget , hampir saja HP nya terjatuh masuk kloset …
“sambil OL mamaaahh “ angga berteriak tidak kalah kencang , sehingga pagi itu terdengar satu pasangan suami istri yang membahas tentang , OL , toilet dan waktu .
*meja makan rumah angga*
Hanya ada bunyi sendok dan garpu beradu dengan piring , sesekali terdengar suara burung gereja melintas di jendela dapur , paagi ini sangat cerah , aku melihat vio sedikit cemberut , hmm dia masih protes dengan kebiasaanku membawa HP ke toilet , tapi semarah-marahnya vio , dia masih mau meladeniku ketika aku meminta tambahan telur untuk nasi goreng yang dia buatkan untuk kami , walau dengan bibir yang dimajukan dan menurutku itu sangatlah menggemaskan.
Sedikit canggung kurasakan ketika melihat fitri yang ada disebrang meja lebih banyak tertunduk menikmati sarapan paginya , kulihat dia tidak seceria dan bawel seperti biasanya , kulihat matanya , terlihat lelah seperti kurang tidur , kenapa kamu ? apakah arena perbuatanku kemarin ? apakah kamu suka ? atau kamu malah membenciku ? aku sodorkan kakiku agak kedepan hingga menyentuh kaki fitri , dia nampak kaget , melotot ke arahku , ada sedikit kebencian di matanya , ahh rupanya dia marah , oke oke , maafkan aku .
VIONA : ini pah telur nya (menyodorkan ke piringku walau wajahnya masih cemberut)
ANGGA : makasih mah (senyum sajalah)
VIONA : pokonya mamah ga suka ya papah suka online sambil boker (melotot)
ANGGA : ah mamahh ini lagi makan maah plis malah ngomongin boker
VIONA : ahahahha abisnya papah nyebelin (vio malah tertawa ngakak)
ANGGA : jadi ga nafsu makan gini (melihat ke arah sisa nasi goreng di piring dan telur mata sapi )
VIONA : ga boleh gitu !! makan pah (kembali melotot)
ANGGA : males maahh ( menguap ) hoaammhh
VIONA : RADEN ANGGA KUSUMA !!! maakan !!! (melotot sambil cubit perut buncitku)
ANGGA : aawww iya iya mah
Diseberang meja sana seorang gadis muda menertawakanku geli , mencuri pandang ke arahku dan memberikan gestur puas dan dari gerakan bibirnya aku bisa membaca dia berkata *rasain* ah menyebalkan kedua wanita yang kuhadapi pagi ini .
VIONA : mana HP nya ? (menyodorkan tangan)
ANGGA : nih (merogoh HP di saku celana)
VIONA : hmmm , razia satpol pp dimulai , awas saja kalau ….
ANGGA : cek aja lahh …. siapa takut (meneruskan sarapanku dengan tenang walau agak grogi sih )
VIONA : hmmm , hhmmm … defi telfon ?
ANGGA : iya
VIONA : obrolin apa pah ?
ANGGA : itu kemarin mah , lihat time set nya
VIONA : iya kemaren , obrolin apa ? kan udah makan siang bareng kan ? telfon lagi ngobrolin apa ?
ANGGA : cuman mau ucapin makasih sama sun jauhh muaacchh (aku tertawa geli)
VIONA : beneran ? (melotot ke arahku )
ANGGA : ahahha ga mah bercanda ihh serius pisan (banget)
VIONA : abis ngapain telfon sampe 7 menit ? (memperlihatkan call log time )
ANGGA : cuman tanya-tanya pekerjaan , abis dari maksi kan dia ke kantornya , udah itu aja (senyum sambil lirik mata curiga vio)
VIONA : bener ? (menyipitkan matanya )
ANGGA : benerrr , pa sih ahh , kemaren mau maksi juga apah kan izin dulu
FITRI : defi itu siapa kak ? (memotong pembicaraan sehingga membuatku dan vio menoleh ke arah fitri )
VIONA : ooh defi , defi itu mamah muda cantik berwajah antagonis favorit kakang mas angga mu ini fit , anaknya satu , hot , pokonya woww banget dehh , dan angga sero lho jalan bareng defi ( vio seakan memberikan gestur memanas-manasi fitri , entah apa maksudnya)
FITRI : oh ya ? (terlihat perubahan raut wajah fitri , ah dasar gadis muda , mudah terbakar cemburu dan terprovokasi ) kang angga seneng dong ? hmmm (matanya melotot pedas ke arahku)
ANGGA : biasa aja ah , tetehmu lebay nihh ahh , defi itu rekan kantor , tetehmu ini juga kenal kok
VIONA : rekan dekat fit , rekan dekat (vio manggut-manggut meyakinkan fitri dan semakin membuat fitri gusar)
FITRI : sedekat apa sih teh ?
VIONA : dekat banget … ( vio memicingkan matanya sambil menganguk-angguk ke arah fitri sehingga membuat fitri semakin gusar)
FITRI : kok kak lid ga cerita ya ? hmmm
VIONA : ahahah pasti ga cerita lah , saingan mereka ahahahha (vio sangat ringan membicarakan ini seakan memang begitu adanya , bingung ? aku juga sama)
FITRI : wah ? terus teteh kak vio ga cemburu gitu ?
VIONA : cemburu laahh (melirik kearahku)
FITRI : eh sebentar kak lidi saingan ? berarti teteh kak vio tau kalau kak lid ? hmmm aku binguungg (fitri tampak cemberut namu dipenuhi kebingungan )
VIONA : ahahah fitri sayaaang , ga usah bingung , teteh tau kok Lidi itu sayang banget sama angga , bahkan sebelum ketemu teteh , lidi sudah kenal duluan sama angga , jadi mereka semacam kakak adek an gitu lah dari dulu , teteh juga ga tau sih kenapa mereka dulu ga pacaran aja padahal sudah cocok banget dan mengenal satu sama lain , jadi sekarangpun teteh masih bisa rasain kalau lidi itu memang masih sayang banget sama angga , tapii karena sekarang yang jadi istrinya angga itu teteh , jadi maaf-maaf saja yaa , lidi ga boleh terlalu jauh sayangnya , cukup sayang ke kakak saja , dan teteh pun sudah anggap lidi sebagai adik sendiri , kami begitu dekat hingga teteh pun sayang banget kakak sepupumu itu , teteh bakalan bantu apapun yang dia mau asalkan jangan rebut suami teteh hehe
FITRI : luar biasa (fitri termenung) teteh baik banget sihh (fitri berdiri dan berhambur ke kursi vio kemudian memeluknya) kyaaa teteh udah cantik , baik hati , aku sukaa , fitri juga mau jadi adik teteh kak viooo boleehh ???
VIONA : boleh sayang , boleeh ..fitri sepupunya lidi juga berarti sepupu teteh juga , jadi anak baik dan cantik yaaa
FITRI : iyaa teh iyaa makasih ya teh (memeluk vio lebih erat)
ANGGA : dorama pagi harii doramaa doramaa (aku menyulut sebatang rokok kemudian menguap )
VIONA : apa siihh ahahhaha
FITRI : tuh lihat kak (melihat kearahku) , kaka sudah punya istri cantik dan baik hati , ada satu adik cantik juga di jakarta sana , tambah satu sepupu ucul gini (senyum genit) ga usah nakal-nakal lagi dehh sama siapa tuh tadi namanya ? defi ? iihh tega banget kalau iya
VIONA : ahahah beneran sepupu lidi nih kamu say , sama banget cemburuannya kalau angga mulai berulah ahahahha , tuh pah nanti yang toyor papah itu ada 3 orang , masih berani macem-macem ?
ANGGA : ora wani paduka ratuu , sendiko gusti , kulo mau gawe dulu , asalamualaikumm (aku membuat gestur menyebalkan kemudian berlalu ke kamar mandi dan membasahi semua badanku di bawah shower sambil bernyanyi lantang “ mamaaa , just killed a man , put your gun lalalalalla .. put the triggerr and his dead … mamaaa uuu uuuuuu … i dont wanna die !!! wow owoooowowo “)
VIONA : lihat , begitu deh kakang mu fit , segalanya ringan bagi dia , walau yaa kadang teteh juga khawatir lhoo sebagai istri , jelek-jelek tua gitu angga dari dulu memang menarik banyak perhatian wanita , teteh hapal banget lah gimana angga , memang dia punya aura yang berbeda dengan lelaki lainnya , berada dekat dia itu sangat nyaman , iya kan ?
FITRI : iya teh , nyaman
VIONA : eh ?
FITRI : eh , maksud fit seneng deh punya kakak kaya teteh sama kaang angga (grogi)
VIONA : fit ? jangan-jangan kamu juga ?
FITRI : ahahah ga deh teh gaa jangan sampai , masa fitri mau saingan sama teteh ga beranii lagipula ada kak lidi , seremm ahh ga ga ahahahah becanda tehh becanda
VIONA : (memeluk fitri) sayangg , hak kamu untuk suka , hak kamu untuk kagum , tidak ada yang bisa melarang , lagipula teteh juga ga bisa halangin angga untuk berbuat baik keada orang-orang sekitarnya kan ? mmm lagipula kamu masih muda , agak ga masuk kategori angga sih hehe , maaf yaa teteh bilang gini
FITRI : iya gitu ? eh jangan lupa teh , fitri juga bakalan tumbuh dewasa dan cantik lho , hati-hati aja , kalau teteh ga bisa jagain akang , biar akangnya fitri culik aja ke jakarta ahahah
VIONA : wahh mau saingan nih anak kecil ? (memeluk gemas) , ke jakarta ? ahahah mati kutu disana , kamu bakal dicariin lidi disana ahahah
FITRI : oh ya ? ahahah lupa , kemana dong ya ? hmmmm
VIONA : ahh anak kecil ahh , sudah mandi sana terus kuliah , yang rajin , jangan mikirin suami orang mulu ah , cari cowok paling cakep sekampus juga bisa kok kamu , percaya deh xixixi
FITRI : cowol-cowok di kampus masih pada bau kencur ah ga suka , kecentilan semua … bete
VIONA : ya udah udahh , teteh berangkat kerja dulu ya , duluan yaa nanti kamu bareng angga aja sampe gerbang kampus yaa , teteh buru-buru ada ujian anak-anak mahasiswa nih .
FITRI : iya teehh , tenang aja fitri jagain kang angga ahahah
VIONA : iya titip ya fitri sayang , tapi awas jangan dicolek-colek , nanti kamu teteh jewerr
FITRI : ahahah iya tehh ngga teeh , paling aku peluk-peluk akangnya (sambil berlari ke lantai 2 ) ahahahah …..
*Rest Area Tol Cipularang *
LIDYA : jangan !! awas lu
FITRI : kenapa ? bukan lu aja kak yang bisa jadi adek- adek an kang angga
LIDYA : pokonya jangan !!
FITRI : suka – suka gue !!
LIDYA : lu ya !
FITRI : gua sayang angga !! titik !!
LIDYA : hey …. !!1
Sambungan dimatikan sepihak , ….
“ sialll !! salah gue ngasih tu anak tinggal sama akang dan teteh !! ahhh siaall “
Satu hentakan membuat lidya cepat berlalu menuju FT 86 berwarna putih , dengan gesit mobil bermesin boxer itu keluar dari rest area menuju arah kota kembang .
Bersambung