Budak Seks Korporasi Part 3
Malam itu , setelah saya pulang dari apartemen veronica saya terus berfikir mengenai apa yang barusan terjadi antara saya dan vero , dari acara pertarungan kami sampai nominal 2 milyar yang terus terbayang – bayang sampai saya tidur malam itu.
Pagi itu , tidak ada yang spesial seperti pagi kemarin , saya terbangun di kasur saya sendiri tanpa ada bidadari cantik di sebelah saya , “ sepi sekali “ dalam hati saya berfikir , rasa rindu terhadap alice mulai memenuhi hati saya , sambil di temani secangkir kopi & sinar matahri pagi , saya putuskan untuk video call dengan alice saat itu.
Notif memanggil cukup lama saya lihat kala itu , sampai notif “ connected “ akhir nya saya baca di layar smartphone saya. Terlihat alice masih terbaring di kasurnya hanya menggunakan lingerie nya dan menyapa saya.
mulustrasi alice biar ga lupa
“ pagi yank…udah bangun ?” sapa alice di video call.
“ Pagi lice , iya nih baru bangun , kamu kok masih baru bangun jam segini ? emang nga ngantor ?” tanya saya.
“ ga tau nih beb , ga enak badan aku dari kemarin pas pulang dari apartemen vero “ jawab alice sambil mengucek mata nya agar segera sadar dari tidur nya.
“ lhoo , sakit ? kok bisa ? kemarin sehat – sehat aja , kamu nga makan malam ya kmarin abis pulang dari apartemen vero ?” tanya saya khawatir.
“ iya sakit rindu sama kamu “ jawab alice singkat sambil tersenyum manis kepadaku.
“ jangan becanda dong , aku ke sana sekarang ya , kamu mau aku belikan apa ? “ tanya ku lagi sambil berusaha bagun dari tempat duduk.
“ asikkkk…aku tunggu ya , kangennnnnnnnn , kamu kangen juga nga ?” respon alice riang.
“ kangen lah , khawatir juga kalau kamu sakit “ jawab saya singkat sambil berjalan masuk ke kamar saya.
“ so sweet bgt sih bebi..kangen apa ?” balas alice dengan tatapan manis nya.
“ ya kangen kamu lice , kangen…ya kangenn gtu “ jawab saya bingung menjawab pertanyaan alice.
“ kangen ini ya ? “ buka alice , sambil menaruh hp nya di ujung tempat tidur.
Dari layar hp saya menyaksikan alice mulai melucuti lingerie nya sampai buah dada nya yang putih dan kenyal itu terpampang di video call ini. Alice memainkan buah dada nya di remas – remas , puting nya di pilin – pilin sampai yang sebelumnya pentil alice terlihat lemas menjadi menegang.
“ aduh jadi makin kangen “ buka saya sambil fokus memperhatikan aksi alice di video call itu.
Alice hanya tertawa melihat saya, di mulai lagi gerakan erotis nya dengan posisi miring dan mulai mengangkat kaki nya ke atas. Di gosoknya bagian luar vagina nya yang sudah tak terbalut CD hitam nya . terdengar desahan alice.
“ahhhh..ahhhhh..sayang cepetan dateng ya “ suara alice terdengar.
Mendengar desahan alice , saya takut pembantu saya ada yang mendengar nya di rumah , karena saat itu saya tidak menggunakan headset. Jadi suara alice meng gema di 1 ruang tamu rumah saya.
“ hahahaha…ehhh..iya..udah dulu ya..aku siap – siap sekarang” sambil berusaha mengakhiri video call itu.
Melihat responku alice hanya tertawa dan mematikan panggilan video kami itu.
Jam 2 siang ingat saya saat itu , saya sampai di apartemen alice menggunakan taxi online. Saya turun dengan membawa bubur & bunga lily putih ke sukaan alice dulu yang saya beli di jalan. Sesampainya di depan kamar alice , saya pencet bell nya , dan alice membukakan pintu dengan hanya terlihat kepalanya saja , badannya di sembunyikan di balik pintu. “ ayo masuk “ ajak alice. Begitu masuk saya kaget liat alice hanya menggunakan clemek masak , tanpa menggunakan apa – apa lagi.
“ waduh dateng – dateng udah begini aja kostumnya “ buka saya mengagumi tubuh alice.
Terlihat mata alice mulai berkaca – kaca dan mulai menahan air mata yang mau keluar dari matanya.
“ loh lice , kenapa kok malah nanggis , hey” buka saya sambil mengelap air mata nya yang sudah jatuh ke pipinya.
“gpp frans , kamu masih inget aku suka lily putih ? “ jawab alice sambil berusaha menahan haru nya.
“hah ?…oh..ini ?.. iya aku masih inget kok..kamu masih suka ini kan ? aku juga masih inget kamu paling suka bubur udang kan ? “ jawab saya sambil menunjukan bungkusan bubur yang saya bawa untuknya.
“hehehe ,iya , kamu bahkan masih inget bubur ke sukaan ku , udah berapa lama ya frans, dari kamu terakhir kasih aku bunga dan beliin bubur ini ke aku.” balas alice lagi sambil berusaha menghilangkan rasa haru nya.
“5 tahun “ jawab saya singkat.
“ lama juga ya “ balas alice singkat, sambil berusaha mencium bibir ku.
Kami berciuman dengan panas masih di dekat pintu masuk saat saya baru datang tadi. Ciuman terasa basahh karena liur kami saling ber adu , lidah kami saling menari di rongga mulut alice dan saya , beberapa menit kita melakukan adegan ini sambil sesekali saya berusaha menggesek – gesek dada saya ke payudara alice , yang di ikuti dengan mengerasnya puting payudara alice di balik clemek yang dia gunakan saat itu.
“udah ah , sange kan jadi nya , lagian kamu pasti belum sikat gigi , bauuu” buka ku sambil berusaha menyudahi aktifitas yang sedang kami lakukan,
Tentu saja itu semua hanya alasan , walau belum sikat gigi tidak membuat saya ilfiel kepada alice , malah menambah nafsu saya karena aroma asli dari tubuh dan nafas nya.itu smemua hanya agar apa yang akan terjadi bisa di tunda sementara , karena saya tidak mau bunga dan bubur yang saya bawa ini menjadi rusak dan brantakan.
“hehehe. Tapi cinta kan..hahhhhh” jawab alice sambil meniupkan nafas nya di depan mulutku.
“iya cinta” jawab ku singkat. Sambil berjalan masuk ke bagian dapur apartemen alice.
“btw , kamu lagi ngapain sih lice , kok pake clemek doang begitu ?” tanya saya penasaran.
“ini lho, tadi aku mau mandi , udah buka baju semua , terus aku keingetan, kamu kan suka banget sama nastar. Aku mau buatin kamu kaya dulu, kamu pasti udah lama nga makan nastar semenjak di sydney” jawab alice sambil menjelaskan adonan yang baru dia buat.
“ yah aku udah nga suka nastar lice “ jawab ku murung.
“ hah udah nga suka ? yah gagal dong surprise nya” respon alice sedih.
“ becanda dengg…. masih suka lah…” jawab ku tersenyum puas karena bisa mengelabui alice.
“ah jahat..bodo lah udah males gua jadi nya” buka alice terlihat marah sambil melemparkan terigu di tangan nya yang mau dia masukkan ke adonan ke arahku.
“eits..jangan marah dong cantik..” bujuk ku sambil menghampiri alice yang berada di depan meja dapur berdiri membelakangi ku.
Alice masih terlihat BT karena bercandaan ku barusan. Tangan nya di lipat di depan dada nya mukanya jutek . se akan menggambarkan dengan jelas perasaan dia saat itu. Saya berusaha membujuk alice agar tidak marah, saya belai lipatan pantat alice dan saya sentuh dengan lembut bagian depan vagina dan sunhole nya. Alice masih terlihat tidak menghiraukan perlakuan ku barusan. Ku selipkan tangan kiri ku ke dalam clemeknya dari bagian samping untuk mengelus buah dada nya. Saya pilin puting alice yang masih terasa mengacung karena hasil berciuaman kami tadi. Alice mulai terlihat menahan tawanya saat itu sambil tetap berusaha fokus memasang muka marah. Melihat alice lama – lama yang sudah mulai terangsang dan saya merasakan mulai ada cairan licin yang membanjiri vagina alice, saya balik badan alice sampai menghadap saya yang sebelum nya posisinya membelakangi saya.
“APA ?” buka alice singkat sambil berusaha menahan tawa di balik ekting muka jutek nya.
Tak menghiraukan respon alice , saya mengangkat alice ke atas meja kitchen set dan melebarkan kaki nya. Di depan saya tersaji pemandangan sebongkah vagina merah di hiasai dengan lendir – lendir mengkilat terlihat serasi. Saya julurkan lidah saya untuk menjilat. Dan alice menghentikan aksi saya dengan menempelkan jari telunjuk dia di depan mulut saya.
“eits.. boleh di liat, cuma nga boleh di jilat..ini hukuman buat anak nakal seperti kamu” buka alice dengan jari telunjuknya.
Mendegar itu saya merasa frustasi , hanya bisa memandangi vagina nya yang tidak bisa saya cicipi beserta lendir-lendir nya itu yang menggoda. Saya segera bangkit dari posisi berlutut saya dan mulai mencium bibir alice dengan buas sambil menjambak rambutnya.
“fuck you bitch” buka saya sambil terus menciumi bibir alice dengan kasar.
Alice terlihat senang dengan aksi nya terhadap saya , sambil berciuman dia mulai melucuti baju dan celana saya, membuka ikat pinggang saya , membuka kancing clana jeans saya dan menurunkan nya, hinga saya mudah membukanya. Kini penis saya berada tepat di depan pintu masuk vagina alice. Tak mau kalah penis dan vagina kami juga seakan akan berciuman di bawah sana. Saya berusaha menggesekan ke atas dan ke bawah penis saya agar menambah rangsangan terhadap alice. Ciuman alice terasa mulai lebih buas dari sebelumnya, menandakan puncak rangsangan terhadap dirinya sudah berada di titik maksimal. Tanpa perlu usaha. Penis saya kini sudah masuk kepalanya di dalam vagina alice , karena tergelincir dengan cairan vagina alice yang sudah membasahi vagina nya dari tadi. Alice mulai mendesah lembut di telinga saya di barengi dengan masuknya penis saya lebih jauh ke dalam vagina nya.
“aaaahhhhhh….yeesss….” desah alice lembut.
Saya mulai sodok secara ter atur vagina alice, alice berusaha mengimbangi kocokan penis saya dengan menggerakkan pinggul nya maju mundur se suai kocokan saya.
“enak banget….ahhhh..stay with me baby..don’t leave me again.”racau alice sambil air mata mulai membasahi kembali pipi nya.
“kenapa sayang ? kok nangis lagi sih , nga asik ah” jawab saya melihat alice.
“gpp” bales alice singkat sambil mengusap air mata nya dan berusaha tersenyum.
10 menit kami di posisi itu dan alice ber inisiatif untuk turun dari meja kitchen set dan mulai menungging sambil berpegangan di meja kitchen set tadi. Kaki kirinya di angkat ke atas meja tempat dia berpegangan juga. Menyisakan kaki kanan nya yang menopang penuh badan nya saat itu. Tanpa ba..bi..bu lagi , langsung saya posisikan penis saya tepat di depan vagina alice. Saya kocok dengan cepat sambil tangan kanan saya menjambak rambut panjang tangung nya alice ke belakang. Beberapa menit kita melakukan posisi itu sampai rasanya air mani saya ingin menyembur keluar. Tanpa konfirmasi seperti sebelumnya, saya muncratkan semua air mani saya ke dalam vagina nya alice, di barengi juga dengan orgasmenya alice yang membuat vagina nya berkedut nikmat. Saya langsung merobohkan badan saya di atas alice karna kelelahan. Terpancar senyum alice di wajah nya..
“seri ya beb..” buka alice sambil nyengir puas.
Saya hanya bisa tersenyum untuk membalas perkataan alice, alice mulai menurunkan kaki kirinya dari pijakannya, dan terlihat peju saya merembes keluar dari vagina nya membasahi pahanya yang mulus sampai menetes di lantai. Alice segera mencolek memek nya untuk mengeluarkan sisa sisa mani saya yang masih berada di dalam vaginanya.
“kok dikit beb ?” tanya alice bingung
“hah ? apanya dikit ?” jawab saya ikut bingung.
“ini peju loe kok sedikit” jawab alice lagi sambil mengobok obok memek nya.
“lah mana gw tau, emang dikit sama banyak gw pernah sadar”. jawab saya lagi.
“trakhir kita ngewe kan kmarin lusa , harusnya peju lu banyak dong kalo nga keluar , lu kemaren atau tadi pagi abis ngewe sama siapa?” tatap alice tajam.
“hah..? abis ngewe sama mbok sum sih tadi pagi” jawab saya sambil bercanda berusaha mengalihkan pembicaraan. (*NB Mboksum = Pembantu rumah ane )
“anjir..masih ngaceng lu sama nene nene ?” balas alice tertawa
Di ikuti dengan tawa saya. Saat saya merasa sudah aman , tapi tiba-tiba alice menanyakan pertanyaan yang sama kembali. Alice memang tidak mudah di distract dari dulu.
“tapi serius deh , kamu mau jelasin ini ke aku?” buka alice tegang kembali.
“apaan sih lice , nga ngewe, gw malu ah” jawab saya sambil berusuha menjauh dari alice.
“malu ? bener lu ya??… astaga..”alice mulai berkaca kaca lagi matanya.
Melihat itu saya kembali ke sisi alice dan berusaha menjelaskan..
“eh apaan sih sayang..engaa..aduh gimana ya jelasinnya, gw tadi pagi mimpi basah.” cletuk saya , karena memang itu yang terlintas dalam otak saya saat itu.
“hah mimpi basah?” jawab alice dengan expresi bingung
“iya mimpi basah, puas lo ? smalem kayanya gw mimpi ngewe sama elu se inget gua, tiba-tiba aja gw bangun clana gw udah basah sama peju” jawab saya sambil ber ekting muka malu.
Mendengar itu alice tertawa sejadi jadi nya.
“hahahhahaahaha…sayangggggg luv yu” bales alice sambil memeluk dan mencubit pipi ku.
untunglah alice bisa puas dengan jawaban saya dan terlihat bisa melupakan ke jadian barusan. Padahal kalo beneran mimpi basah juga prasaan gw nga pernah inget siapa yang gw ewe dalam mimpi gw , ya nga suhu suhu? Hahahha. Mendapat respon barusan saya jadi berfikir harus lebih berhati hati ke depannya , karena alice ternayata lebih jeli masalah beginian menurut saya. Dimana kalo terbongkar bisa brabe kalo semalam kenyataannya saya baru ngewe dengan veronica.
Buat suhu-suhu yang bingung, ini sebenernya elu sama alice ada hubungan apa sih ? di bilang pacar katanya bukan , istri apa lagi , terus kenapa kayanya ribet banget menjaga perasaan dia ? saya cuma bisa bilang , kami memang hanya sahabat biasa , kami tidak pernah resmi jadian sepanjang perjalanan pertemanan kami. Tapi kami punya perasaan masing-masing yang tidak ingin membuat 1 di antara kami merasa terluka / terhianati. Full story nya mungkin kalo ada kesempatan dan para suhu meminta akan saya tulis di thred terpisah cerita langsung tamat. Karena cerita ini di mulai jauh dari cerita ini bermulai. Panjang dan ribet untuk bisa di deskripsikan singkat dalam tulisan ini. Oke back to topic.
Siang itu berjalan normal seperti siang-siang pada umum nya. Sampai satu sore hp saya berdering dan di layar tertulis “veronica calling” saya menunjukan hp saya ke pada alice dan alice meng isyaratkan untuk saya segera mengangkat nya. Dari balik telfon terdengar suara veronica.
“halo…frans” buka veronica
“ya ver, kenapa ?” balas saya
“eh cuy , ini gw udah bilang ke bu bela dan beliau excited ingin ketemu elu , gw aturin jadwal di jumat ini bisa kan lu? “ tanya veronica
“wah ver , thanks banget ya, bisa bisa..oke detailnya lu email ke email gw ya , abis ini gw watsapp” balas saya lagi riang
“oke de frans , btw lagi dimana lo ?” tanya vero
“ini di tempat alice nih, sakit dia” jawab saya sambil melihat alice di depan saya yang terlihat sedang asik dengan adonan nastarnya.
“ah di kasih kontol juga sembuh, hahahaha” jawab vero tertawa
“hahha , udah kok barusan” jawab saya kembali ke veronica
“ihhh enak banget si babi..frans ntar malem lagi dongg” balas vero seperti berbisik.
“waduh nga bisa gue , gw nginep di sini , next time ya kalo ada kesempatan , btw thx loh ver buat scheduling nya” jawab saya mengalihkan agar alice tak curiga dan dapat menerka apa yang saya bicarakan dengan veronica.
“yah ga asik lu ah..hehehe , oke deh see you on Friday ya frans..byee” sambil di barengi dengan berakhirnya pangilan telfon saya dan veronica.
Saya pun segera memberi info kepada alice tentang kabar bahagia ini. Saya ceritakan apa isi percakapan kami tadi tentu saja bagian “vero mau juga” nya sih nga hahahah.
“ohh..slamet deh ya semoga lancar” balas alice sambil tetap mengaduk adonan nastar nya.
“kok kamu nga keliatan seneng lice ? “ tanya saya bingung
“seneng kok..tapii” jawab alice sambil terus memaikan adonan di tangan nya.
“tapi apa ?” jawab saya singkat
“khawatir…takut sayangku nanti sibuk dan lupa sama aku” jawab alice cemberut
“hahahah , nga lah lice, kaya yanng kamu bilang ke aku waktu itu, kamu itu special” jawab saya sambil mencububit hidung nya.
“apaan sih jelek…awas loe ya ganjen ganjen di kantor baru” jawab alice sambil tertawa.
“yah kalo itu ga janji , lagian kan gw nga pernah ganjen tapi selalu di ganjenin lu tau kan” jawab saya di barengi dengan pukulan alice di pundak saya sambil tertawa kami bercanda.
Oke cerita di next ke jumat , hari dimana saya buat janji dengan ibu bela direktur pt angin topan , saya datang lebih cepat dengan jam yang kami janjikan , saya menunggu di lobby perusahaan itu. Tak lupa sebelum itu saya kontek veronica.
“ver , gw udah di kantor lu nih” isi pesan saya di watsapp
Tak lama itu veronica membalas.
“eh frans , cepet amat , bukan jam 2 ya ?” balas veronica
“iya , tegang gw” jawab saya singkat
“hahaha , santai aja kali , lu di lt berapa ?” balas veronica
“di 37 nih” jawab saya singkat.
“oh oke , gw di lt 35 , bentar gw naik ya” balas vero
Tak lama dari itu veronica datang, saat itu veronica hanya menggunakan dress terusan lengan buntung dengan rambut di ikat.
mulustrasi vero biar nga lupa
“hei frans” sapa veroo dari pintu masuk.
Saya hanya menganguk di tegur veronica. Dari balik meja reception seorang wanita menyapa.
mulustrasi dinda
“ sing bu vero, bapak ini tamu ibu juga ya ?” sapa mba reception itu.
“oh iya dinda , cuma dia ke sini mau ketemu mba bela sih” jawab vero.
“oh iya , tadi bapak nya juga sudah bilang , dan saya sudah cek jadwal bu bela , memang mau ada pertemuan jam 2 siang ini dengan bapak nya.” jawab dinda , reception kantor itu.
“hmmm bener juga jam 2 ya , sekarang baru jam 1”pikir vero sambil tersenyum
“din , kalo nyari gw sama orang ini , di tempat biasa ya” jawab vero lagi ke reception itu.
Terlihat reception itu hanya tersenyum penuh makna kepada vero di barengi dengan vero yang menarik tangan saya.
“gila.. ganteng amat lu frans mau ketemu bu bela aja, segala pakai jas” puji vero
“ya namanya mau ketemu direktur ver , masa gw pake kaos oblong” jawab saya
“yuk ikut gw dulu , masih lama” sambil vero menggandeng tangan saya dan kami berjalan pergi meninggalkan ruangan.
“lah mau kemana kita ver ? “ tanya saya
“ udah ikut aja” jawab vero singkat.
Sambil berjalan saya melihat dinda reception itu se akan tersenyum malu malu penuh maksut kepada saya. Saya masih bingung di giring vero saat itu. Kami berakhir di sebuah ruangan JANITOR , ya janitor tempat ob biasa nangkrong kalo mau ngepel dll. Terlihat tidak ada orang di ruangan ini. Setelah masuk , vero memberi tanda peringatan lantai licin tepat di depan pintu janitor itu. Di kebingungan saya saya mulai bertanya.
“eh ver ngapain kita di sini ? ngeroko ? nga ah , ntar bau baju gw blm ketemu bu bela” buka saya.
“iya gw mau ngeroko , tapi nga pake asep kok tenang.” jawab vero sambil berjalan ke arah saya , menatap saya dan membuka ikat rambut nya.
“mau pake icost juga sama aja kali masih ada asepnya, nga ah gw keluar aja” jawab saya sambil mau berjalan meninggalkan veronica.
“ets. Udah nga usah , siapa yang mau ngeroko icost atau lain lain nya sih , gw mau ngeroko ini…” jawab vero sambil memegang kontol ku dari luar celana.
“wah gila lu, ya nga di sini juga lah” jawab saya panik.
“udah tenang aja , di sini emang ruangan biasa kalo ada anak-anak pada mendadak sange. Pasti pada ke sini yang ngerti” jawab vero sambil berusaha menjelaskan.
“ah ngada ngada lu , mana mungkin” jawab saya lagi memastikan
“ihhh..ini kantor siapa sih?” jawab vero terdengar tidak sabar membuka resleting celana saya.
Tak lama kontol saya langsung ter acung keluar dari resleting celana saya. Kontol saya pun langsung di libas masuk mulut veronica. Dengan buas dia menyedot kontol saya , dari semakin lama semakin membesar mendapat perlakuan seperti itu dari veronika.
Sroot…srott..srott suara saat itu terdengar
“oke udah ngaceng..masukin ya” buka vero sambil nyengir , dan menaikan dressnya dari paha nya hingga ke pinggang nya tanpa membuka nya.
Vero terlihat memasukan jari jari tangan nya ke mulut nya untuk membasahi nya dengan liur nya. Dan saya juga baru sadar bahwa vero tidak menggunakan CD di balik dress nya, jadi saat dia nungging menempel ke tembok , langsung lah terlihat bongkahan vagina tembam yang masih kering dan dia mencoba membasahinya dengan liur nya.
“buset ver lu kerja nga pake kolor?” tanya saya kaget
“gerah frans..hehhehe. Ayo masukin meki gw udah cenut cenut nih” balas vero lagi sambil menungging menunggu vagina nya ter isi kontol saya.
Jlebbb , masuklah kontol saya, saya koconk pelan sampai kencang vagina vero di ikuti dengan membanjirnya cairan ke wanitaan vero. Vero mulai menikmati permainan kita.
“aahhh..ahhhh..yesss…fuckk” desah vero
Saya terus pompa dengan posisi seperti itu , posisi dimana vero menungging tanpa membuka baju nya dan baju saya juga masih utuh , hanya penis saya saja yang keluar dari resleting saya. Pertarungan berlangsung 5 menit di posisi itu, sampai vero mengangkat kedua tangan nya ke atas dan menunjukan ketiak nya kepada saya.
“franss…” buka vero penuh maksut sambil mengangkat tangan nya.
Saya tau sekali maksut dia untuk menyuruh saya mencumbu kembali ketiak nya dia , saya cumbu kembali ketiak nya , sambil kami berhadapan dan sesekali berciuman dengan posisi vero masih terpojok di sisi tembok ruangan itu. Sampai seketika pintu janitor terdengar terketok.
“tok..tok..took” bu vero , terdengar suara wanita memanggil dari belakang pintu.
Mendengar itu saya panik bukan main . saya segera menyudahi aktifitas mencumbu ketiak vero , dan segera merapikan baju dan berusaha memasukan kontol saya kembali ke celana. Dengan mata masih sayu vero menghela nafas ,dan berjalan menuju pintu janitor.
“apaan sih din ?” bentak vero ketus
“maaf bu , itu ibu bela meeting nya sudah selesai dan tadi menyuh saya untuk tamu nya di bawa ke ruangan dia.” jawab reception itu tertunduk. Sambil mencuri curi pandang ke dalam ruangan janitor , dan matanya berpapasan dengan mata saya.
“oh , yaduah ntar gw anter ke ruangan mba bela , 5 menit” jawab vero sambil menutup pintu janitor itu lagi.
“tai tu tante girang , meeting cepet amat tumben , ga tau ngentang apa”umpat vero sambil berjalan ke arah saya
“frans udah di panggil..yuk” ajak vero
sambil berjalan dan merapikan pakaian saya berjalan menuju vero di dekat pintu masuk. Dari balik celana masih terlihat kontol saya setengah tegang karna permainan td dengan vero. Vero yang melihat itu menghampiri saya , dan membuka kembali resleting saya,
“bentar ah tangung” jawab vero sambil berjongkok dan mengeluarkan kemaluan saya kembali.
“eh ver nanti aja ayo ah” jawab saya berusaha menghentikan vero
Jawaban saya tidak di gubris vero. Tetap saja dia mengeluarkan kontol saya dan di kulum dengan liar , seperti anak kecil sudah lama tidak makan eskrim , di hisap dengan rakus nya , sampe liur nya kemana mana membasahi kontol ku. Setelah beberapa menit akhirnya vero pun menyudahi hisapannya , dan terlihat bt sambil memegang tangan saya keluar dari janitor. Kami naik ke lantai 40 lantai tempat ruangan bu bela ber ada.
“tok..tok..tokk , mbaa ini temen aku frans yang ku bilang” buka vero sambil masuk ruangan.
Terlihat seseorang wanita sedang duduk di meja nya sambil memeriksa beberapa berkas yang tertumpuk di meja nya saat itu. “anggun sekali” dalam hati saya ber ucap melihat penampakan ibu bela dari depan ruangan nya.
“ok mba aku tinggal ya” sambil vero mengangkat tangannya seperti mengucapkan slamat tinggal
“ver….” jawab bu bela sambil melihat ke arah kami dan melihat vero yang bersiap meninggalkan ruangan.
“ya mba” jawab vero sambil berbalik menatap mba bela kembali.
“itu peju di pipi mu di lap dulu dong” jawab mba bela sambil tersenyum.
Matidah gua dalam hati ku berucap.
BERSAMBUNG.
Hallo Bosku, Disini Admin KisahMalah
Agar Admin Semakin Semangat Update Cerita Cerita Seru Seterusnya, Bantu Klik Iklan yang Ngambang ya.
Atau Gambar Dibawah INI
Atau Bagi Kamu yang suka bermain game Poker Online atau Gambling Online lainnya, bisa di coba daftarkan ya. Banyak Bonus dan Hadiahnya Loh.
Untuk yang Kesulitan Daftar bisa Hub Admin di WA untuk di bantu Daftar.
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂